Diperiksa Polisi, Ayah Tiri Balita Dua Tahun Akui Khilaf

Diperiksa Polisi, Ayah Tiri Balita Dua Tahun Akui Khilaf
A
A
A
DEPOK - RD (28), ayah tiri yang menyiksa SV anak berusia dua tahun itu mengaku khilaf atas perbuatanya. Dia mengaku tidak berniat menyiksa anak tirinya itu. Namun penyesalannya itu sudah terlambat karena RD harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Kanit PPA Polresta Depok, Ipda Nurul Kamilawati mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pelaku. Saat ini pelaku masih terus menjalani proses pemeriksaan. Akibat perbuatannya, korban mengalami luka cukup parah.
"Korban mengalami luka memar di bagian wajah karena dipukul oleh tersangka," katanya di Depok, Selasa (3/7/2018). (Baca Juga: Dianiaya Ayah Tiri, Balita Dua Tahun Patah Hidung
Dari pengakuan pelaku, perbuatan itu dilakukan karena korban kesal mendengar tangisan korban. Pasalnya, kata dia, pelaku masih capai setelah pulang kerja. "Menurut pengakuan tersangka anaknya rewel, saat dia pulang kerja menangis terus hingga akhirnya terjadi pemukulan itu," katanya.
Pelaku mengakui dia menyentil hidung korban. Tindakan itu membuat korban mengalami luka cukup parah.
"Pengakuannya hanya disentil tapi kalau dilihat lukanya memarnya cukup parah dan mendalam. Dari keterangan tersangka baru pertama kali melakukan penganiayaan terhadap korban," paparnya.
Akibat perbuatannya, RD mendekam di Polresta Depok. Dia dijerat Pasal 80 UU No 35 tentang Perlindungan anak. "Tersangka sudah kita amankan, dan masih dalam proses interogasi," tutupnya.
Kanit PPA Polresta Depok, Ipda Nurul Kamilawati mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pelaku. Saat ini pelaku masih terus menjalani proses pemeriksaan. Akibat perbuatannya, korban mengalami luka cukup parah.
"Korban mengalami luka memar di bagian wajah karena dipukul oleh tersangka," katanya di Depok, Selasa (3/7/2018). (Baca Juga: Dianiaya Ayah Tiri, Balita Dua Tahun Patah Hidung
Dari pengakuan pelaku, perbuatan itu dilakukan karena korban kesal mendengar tangisan korban. Pasalnya, kata dia, pelaku masih capai setelah pulang kerja. "Menurut pengakuan tersangka anaknya rewel, saat dia pulang kerja menangis terus hingga akhirnya terjadi pemukulan itu," katanya.
Pelaku mengakui dia menyentil hidung korban. Tindakan itu membuat korban mengalami luka cukup parah.
"Pengakuannya hanya disentil tapi kalau dilihat lukanya memarnya cukup parah dan mendalam. Dari keterangan tersangka baru pertama kali melakukan penganiayaan terhadap korban," paparnya.
Akibat perbuatannya, RD mendekam di Polresta Depok. Dia dijerat Pasal 80 UU No 35 tentang Perlindungan anak. "Tersangka sudah kita amankan, dan masih dalam proses interogasi," tutupnya.
(mhd)