Pilwakot Makassar, 10.000 Suara Kolom Kosong Raib

Sabtu, 30 Juni 2018 - 00:26 WIB
Pilwakot Makassar, 10.000 Suara Kolom Kosong Raib
Pilwakot Makassar, 10.000 Suara Kolom Kosong Raib
A A A
MAKASSAR - Aroma kecurangan di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Makassar mulai merebak. Sejumlah foto form C1 yang berbeda dengan real count yang diterbitkan di website resmi KPU RI, kini beredar luas.

Sejumlah foto yang diterima KORAN SINDO memperlihatkan bahwa perbedaan data tersebut berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Kelurahan Bontoduri, Kecamatan Tamalate. Dari foto yang dibubuhi tanda tangan tersebut, tercatat pemilih Munafri Arifuddin - Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) mendapat 94 suara. Sementara, yang memilih kolom kosong 138 suara.

Sementara, foto lainnya memperlihatkan situs KPU perolehan suara di lokasi tersebut, pasangan Appi-Cicu meraup 238 suara dan ada 1 suara untuk kolom kosong. Setelah diperiksa di website KPU RI menemukan data yang serupa, dengan Appi-Cicu 238 suara dan ada 1 suara untuk kolom kosong.

Dugaan kecurangan tersebut bahkan terus terjadi, sejumlah foto perbedaan data antara C1 dan yang terunggah di website semakin banyak, dimana perubahan suara terjadi antara Paslon dan kolom kosong cukup besar. Bahkan temuan salah satu lembaga pemantau Pemuda Pancasila Makassar jauh cukup besar. Mereka menemukan 10.000 suara kolom kosong yang hilang.

“Data yang kami miliki sama dengan data yang saat ini masuk di KPU, di angka 80%. Data (suara) yang berbeda adalah sekitar 10.000-an suara kolom kosong yang hilang," kata divisi data PP Makassar, Faisal saat menggelar press conference di Hotel Asyrah, kemarin.

Data PP Makassar sendiri kata Faisal diperoleh dari C1 plano yang dikumpulkan pihaknya saat melakukan pemantauan di semua TPS yang ada di Makassar. PP Makassar sendiri, menyiapkan 3.000 personel saat melakukan pemantauan.

“Kami menduga manipulasi data tersebut terjadi saat website KPU tak mengupdate data masuk C1 sejak tadi pagi sampai malam ini (kemarin). Masa demokrasi dipermainkan," ketus dia.

Faisal menjelaskan, data rekapitulasi pihaknya menunjukkan bahwa paslon Appi-Cicu meraih suara 242.480 suara sementara kolom kosong 279.332. Data tersebut, berasal dari 2.661 TPS dari 2670 TPS. Dia pun berani adu data terkait proses pemantauannya.

Saat presscon itu, PP Makassar juga memperlihatkan data rekapitulasi per kelurahan di sebuah layar yang disaksikan sejumlah awak media. Data-data tersebut, ditautkan dengan foto yang diambil di lokasi TPS ketika rekapitulasi suara dilakukan. Data-data tersebut nantinya akan disetor ke Panwaslu Kota Makassar.

Dengan data tersebut, dia meminta penyelenggara tidak main-main dengan data rekapitulasi. Sebab, pihaknya punya data sendiri, yang tidak hanya diperkuat oleh foto, tapi juga video. "Kami meminta untuk tegak lurus, tidak berpihak, independen. Kami banyak mendapatkan informasi tentang rencana memanipulasi data. Saya yakin, negara harus adil," tegasnya.

Bukan itu saja, warga juga menemukan perbedaan jumlah suara khususnya di Kecamatan Tamalate. Kembali ditemukan foto perbedaan antara model C1-KWK di TPS 30 Kelurahan Bontoduri, Kecamatan Tamalate dengan hasil yang tersaji di website milik KPU.

Di model C1-KWK, tercatat suara sah 140 dengan perolehan suara pasangan calon Appi-Cicu mencapai 77 suara. Sementara kolom kosong hanya 63 suara. Sedangkan hasil di website resmi milik KPU Makassar, perubahan suara cukup signifikan, suara sah tercatat 144. Perolehan suara paslon Appi-Cicu 114, sedangkan kolom kosong tanpa suara, alias 0.

“Bukan hanya di TPS itu, TPS dekat rumah juga berubah," kata Ilyas warga Jalan Andi Tonro, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, kemarin.

Pihaknya pun mengaku heran dengan hasil yang berbeda sangat signifikan itu. “Masa suaranya kolom kosong cuman 3 di TPS ku, TPS 3 Kelurahan Pa'baeng-baeng. Padahal jumlah suara 107 beda 16 dengan Appi-Cicu. Sebelah lorong juga menangki koko (kolom kosong) TPS 2. Intinya di Kelurahan Pa'baeng-baeng itu menang kolom kosong,” tegasnya.

Perubahan data juga terjadi di TPS 6 Kelurahan Bontoduri, Kecamatan Tamalate. Foto perbedaan hasil perhitungan sementara KPU berbeda dengan model C1-KWK.

Komisioner KPU Makassar Divisi Data, Rahma Saiyed, yang dikonfirmasi mengenai adanya perbedaan hasil antara form C1 TPS dengan website KPU mengatakan, akan mengonfirmasi ulang pada komisioner lain. “Bentar ya saya konfirmasi dulu ke yang lain. Saya baru tiba dari Pulau Sangkarrang,” ujarnya melalui pesan Whatsapp.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4060 seconds (0.1#10.140)