Melalui Asyikpreneur, Asyik Yakin 2 Juta Pekerja Terserap di Jabar

Senin, 11 Juni 2018 - 20:17 WIB
Melalui Asyikpreneur, Asyik Yakin 2 Juta Pekerja Terserap di Jabar
Melalui Asyikpreneur, Asyik Yakin 2 Juta Pekerja Terserap di Jabar
A A A
BANDUNG BARAT - Calon wakil gubernur Jabar nomor urut tiga Ahmad Syaikhu optimistis program Asyikpreneur yang digagas pihaknya bisa menyerap 2 juta tenaga kerja di Jawa Barat.

Pasalnya Asyikpreneur merupakan program yang dirancang untuk melahirkan enterpreneur-enterpreneur muda sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru di masyarakat.

"Melalui Asyikpreneur akan dibentuk 300.000 pengusaha baru yang nantinya bisa membuka lapangan kerja yang penyerapan tenaga kerja lokalnya mencapai 2 juta pekerja," ucapnya seusai memberikan materi kepada ratusan anak muda yang mengikuti seminar Asyikpreneur di SMA Fitrah Insani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Senin (11/6/2018).

Syaikhu mengakui, Jawa Barat masih banyak membutuhkan lapangan kerja baru. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 47 juta jiwa saat ini angka penganggurannya masih cukup banyak. Oleh sebab itu berbagai potensi yang ada harus dikembangkan. Seperti dengan adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka maka akan banyak potensi ekonomi yang bisa tumbuh.

"Kalau SDM tidak disiapkan maka peluang-peluang itu akan lost. Di sinilah Asyikpreneur hadir untuk melahirkan anak-anak muda yang pola pikirnya tidak hanya jadi pekerja, tapi jadi pengusaha," bebernya.

Untuk program Asyikpreneur, dia menyebut terdapat banyak aktivitas mulai adanya ruang untuk saling bertemu (ruang asyik) atau co working space, guna melakukan kolaborasi dan sinergitas antarpengusaha, seperti yang telah ada di Bekasi. Di sana memang baru tipe C ke depannya akan dibangun tipe B dan A yang jauh refresentatif.

Dirinya pun menargetkan perolehan suara dari para kaum muda atau millenial sebesar 30%. Syaikhu berharap dengan progran Asyikpreneur, anak muda di Jabar bisa merubah pemikirannya bahwa setelah lulus S1 atau SMA bisa membuka usaha sendiri, dan tidak melulu menjadikan pegawai negeri sebagai impian dan cita-cita mereka.

"Mainset itu yang harus diubah, karena jumlah pengusaha di Jabar masih sangat kecil jika dibandingjan dengan penduduk yang ada saat ini," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1333 seconds (0.1#10.140)