Racik Obat Herbal dengan Ganja, FW Ngaku Bisa Sembuhkan Sejumlah Penyakit

Racik Obat Herbal dengan Ganja, FW Ngaku Bisa Sembuhkan Sejumlah Penyakit
A
A
A
BOGOR - Seorang mahasiswa di Bogor, FW (29) diringkus petugas karena kedapatan meracik obat herbal dengan ganja. Belakangan diketahui kalau FW membuka praktik pengobatan alternatif dan mengaku bisa menyembuhkan sejumlah penyakit dengan racikan obatnya itu.
Kasat Narkoba Polres Bogor AKP Andri Alam menjelaskan, campuran narkotika jenis ganja hasil racikannya itu digunakan untuk membantunya menghipnotis para pasien lalu mensugestinya agar sembuh dari penyakitnya.
"Beberapa penyakit yang biasa dikeluhkan pasiennya diantaranya seperti susah tidur, paranoid, berhenti merokok, kecanduan onani atau masturbasi, gelisah, depresi, stress, gila, dan autis," jelasnya kepada wartawan, Selasa (5/6/2018).
Kemudian pelaku mengklaim obat racikannya itu juga bisa melangsingkan tubuh, lebih cantik atau tampan dan dapat meningkatkan imajinasi daya khayal Ide nafsu seks serta karya seni.
"Menurut pengakuan pelaku, ada pasiennya yang memang sembuh, tapi kita masih cari orangnya untuk dimintai keterangan," katanya. (Baca: Gunakan untuk Campuran Obat Herbal, Mahasiswa di Bogor Diringkus )
FW diamankan beserta sejumlah barang bukti yang diantaranya satu toples bening berisikan narkotika jenis ganja, satu buah tabung kaca atau inhaler berisikan narkotika jenis ganja, empat linting rokok herbal yang diduga berisikan narkotika jenis ganja dan tembakau sintetis.
Selain itu, dua bungkus plastik bening berisikan narkotika jenis tembakau sintetis merk Arjuna, satu bungkus plastik klip warna hitam bertuliskan Arjuna berisikan narkotika jenis tembakau sintetis, satu linting rokok herbal berisikan narkotika jenis tembakau sintetis.
Kemudian tiga buah alat cetak pembuat rokok, satu bungkus plastik bening berisikan busa rokok, tiga lembar kertas papir bertuliskan Buffalo Bill, enam belas buah stiker bertuliskan Arjuna, 82 buah stiker bertuliskan magic elephant, empat buah cangklong, dua buah timbangan digital warna silver, satu plastik besar berisikan kertas teh saset serta alat hisap berupa bong sisha kecil.
Pelaku diprasangkakan Pasal 114 ayat 1 dan atau Pasal 112 ayat 1 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 1 daftar Narkotika golongan 1 nomor urut 88 Permenkes RI No 7 tahun 2018 tentang perubahan penggolongan Narkotika dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun.
Kasat Narkoba Polres Bogor AKP Andri Alam menjelaskan, campuran narkotika jenis ganja hasil racikannya itu digunakan untuk membantunya menghipnotis para pasien lalu mensugestinya agar sembuh dari penyakitnya.
"Beberapa penyakit yang biasa dikeluhkan pasiennya diantaranya seperti susah tidur, paranoid, berhenti merokok, kecanduan onani atau masturbasi, gelisah, depresi, stress, gila, dan autis," jelasnya kepada wartawan, Selasa (5/6/2018).
Kemudian pelaku mengklaim obat racikannya itu juga bisa melangsingkan tubuh, lebih cantik atau tampan dan dapat meningkatkan imajinasi daya khayal Ide nafsu seks serta karya seni.
"Menurut pengakuan pelaku, ada pasiennya yang memang sembuh, tapi kita masih cari orangnya untuk dimintai keterangan," katanya. (Baca: Gunakan untuk Campuran Obat Herbal, Mahasiswa di Bogor Diringkus )
FW diamankan beserta sejumlah barang bukti yang diantaranya satu toples bening berisikan narkotika jenis ganja, satu buah tabung kaca atau inhaler berisikan narkotika jenis ganja, empat linting rokok herbal yang diduga berisikan narkotika jenis ganja dan tembakau sintetis.
Selain itu, dua bungkus plastik bening berisikan narkotika jenis tembakau sintetis merk Arjuna, satu bungkus plastik klip warna hitam bertuliskan Arjuna berisikan narkotika jenis tembakau sintetis, satu linting rokok herbal berisikan narkotika jenis tembakau sintetis.
Kemudian tiga buah alat cetak pembuat rokok, satu bungkus plastik bening berisikan busa rokok, tiga lembar kertas papir bertuliskan Buffalo Bill, enam belas buah stiker bertuliskan Arjuna, 82 buah stiker bertuliskan magic elephant, empat buah cangklong, dua buah timbangan digital warna silver, satu plastik besar berisikan kertas teh saset serta alat hisap berupa bong sisha kecil.
Pelaku diprasangkakan Pasal 114 ayat 1 dan atau Pasal 112 ayat 1 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 1 daftar Narkotika golongan 1 nomor urut 88 Permenkes RI No 7 tahun 2018 tentang perubahan penggolongan Narkotika dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun.
(ysw)