Arus Mudik dan Balik Lebaran, Delman Dilarang Beroperasi di Garut

Senin, 28 Mei 2018 - 17:45 WIB
Arus Mudik dan Balik...
Arus Mudik dan Balik Lebaran, Delman Dilarang Beroperasi di Garut
A A A
BANDUNG - Saat arus mudik dan balik Lebaran 2018 berlangsung, ratusan kusir delman di Kabupaten Garut dilarang beroperasi selama dua pekan. Sebagai kompensasi, Pemkab Garut menganggarkan dana Rp600 juta.

"Pemkab Garut sudah menyiapkan anggaran untuk kompensasi bagi kusir delman yang diliburkan selama dua pekan. Masing-masing sopir delman akan mendapat kompensasi sebesar Rp100.000 per hari. Personel akan ditebalkan di Pasar Limbangan, terutama di pasarnya," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto seusai memimpin apel kesiapsiagaan persiapan Operasi Ketupat Lodaya 2018 di Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Garut, Senin (28/5/2018).

Agung mengemukakan, kebijakan ini diambil guna mengatasi kemacetan lalu lintas saat arus mudik dan balik. Sebab, keberadaan delman di kawasan pasar seperti Pasar Limbangan, Garut, menjadi salah satu penyebab kemacetan itu.

"Kebijakan meliburkan kusir delman ini membantu sekali dalam mengatasi kemacetan saat arus mudik dan balik. Ini (arus mudik dan balik) hajat besar. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan kesiap siagaan, baik secara personel maupun materil yang tersedia," ujar Agung.

Sebelum ke Garut, Agung memantau Pos Polisi Cileunyi. Trouble spot di kawasan Cileunyi dan Jatinangor, terdapat di Rancaekek tepatnya di PT Kahatex, akibat hilir mudik karyawan pada jam-jam tertentu termasuk di kawasan Nagreg. Sedangkan untuk jalur Cijapati, pihak kepolisian tidak merekomendasikan untuk dilalui saat malam hari. Sebab dari 120 lampu penerangan jalan, 37 unit di antaranya rusak atau padam.

"Di Cikaledong ada bottle neck (penyempitan jalan) dari tiga lajur jadi satu pasti akan ada crowded. Sehingga antisipasi kami akan merekayasa jalan. Masuk Garut ada pasar tumpah dan Tasikmalaya ada Jalur Gentong. Untuk mengantisipasinya rekayasa jalan dengan one way. Kalau Gentong dikuras maka ekor hingga Limbangan bisa lancar," ungkap Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan.

Agung menambahkan, pengamanan di Cileunyi harus melibatkan banyak anggota. Kemudian setiap upaya pengalihan arus, di titik tertentu harus dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas.

"Jangan sampai saat nanti pengalihan tapi rambu-rambunya tidak ada, malah membingungkan masyarakat‎. Termasuk siapkan rambu-rambu di Cikaledong," kata Agung.

Kapolda Jabar juga meminta untuk membuat kanalisasi tempat penyeberangan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan di kawasan PT Kahatex yang biasa terjadi di jam-jam tertentu karena ada aktivitas karyawan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6024 seconds (0.1#10.140)