Petugas Selidiki Maraknya Daging Ayam Berformalin
A
A
A
BLITAR - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar menggandeng aparat kepolisian untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar tradisional. Langkah ini menyusul kabar maraknya penjualan daging ayam potong berformalin.
Di pasar tradisional Kecamatan Kesamben, petugas mengambil beberapa potong sampel daging ayam yang dicurigai. "Untuk memastikan itu kita akan melakukan uji laboratorium," ujar Imadudin juru bicara dinas peternakan dan perikanan Kabupaten Blitar kepada wartawan.
Secara fisik daging berformalin selalu terlihat lebih bersih. Daging juga lebih kenyal. Bahkan lalat tidak mendekat. Hal itu sesuai sifat formalin yang mengawetkan. Kendati demikian berbahaya buat kesehatan, mengingat formalin zat kimia. "Kita bawa sampel daging ke laboratorium balai besar veteriner Jogjakarta, "ungkapnya.
Selama bulan puasa ini, tambah Imadudin pihaknya ingin memastikan bahan pangan yang dikonsumsi warga Blitar, yakni khususnya daging, telah memenuhi kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
Menurut Kanit Pidsus Satreskrim Polres Blitar Inspektur Satu Heri Purnomo sidak akan terus dilakukan selama bulan ramadhan. Seluruh pasar tradisional akan didatangi. Tidak hanya mengecek kelayakan bahan pangan.
Petugas juga memastikan harga di pasaran masih dalam ambang batas normal. "Hal ini untuk mencegah para pedagang nakal yang mencari keuntungan berlebih di bulan Ramadhan," ujarnya.
Dari pantauan petugas harga daging masih normal. Seperti daging sapi. Harga jual masih dikisaran nominal Rp 110 ribu per kilogram. Sedangkan daging ayam potong Rp32 ribu-Rp33 ribu perkilogram. Sejauh ini harga jual masih relatif stabil.
Di pasar tradisional Kecamatan Kesamben, petugas mengambil beberapa potong sampel daging ayam yang dicurigai. "Untuk memastikan itu kita akan melakukan uji laboratorium," ujar Imadudin juru bicara dinas peternakan dan perikanan Kabupaten Blitar kepada wartawan.
Secara fisik daging berformalin selalu terlihat lebih bersih. Daging juga lebih kenyal. Bahkan lalat tidak mendekat. Hal itu sesuai sifat formalin yang mengawetkan. Kendati demikian berbahaya buat kesehatan, mengingat formalin zat kimia. "Kita bawa sampel daging ke laboratorium balai besar veteriner Jogjakarta, "ungkapnya.
Selama bulan puasa ini, tambah Imadudin pihaknya ingin memastikan bahan pangan yang dikonsumsi warga Blitar, yakni khususnya daging, telah memenuhi kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
Menurut Kanit Pidsus Satreskrim Polres Blitar Inspektur Satu Heri Purnomo sidak akan terus dilakukan selama bulan ramadhan. Seluruh pasar tradisional akan didatangi. Tidak hanya mengecek kelayakan bahan pangan.
Petugas juga memastikan harga di pasaran masih dalam ambang batas normal. "Hal ini untuk mencegah para pedagang nakal yang mencari keuntungan berlebih di bulan Ramadhan," ujarnya.
Dari pantauan petugas harga daging masih normal. Seperti daging sapi. Harga jual masih dikisaran nominal Rp 110 ribu per kilogram. Sedangkan daging ayam potong Rp32 ribu-Rp33 ribu perkilogram. Sejauh ini harga jual masih relatif stabil.
(nag)