Tim Bawor Satria Polres Banyumas Sita 3.000 Liter Miras dari Pabrik Rumahan

Tim Bawor Satria Polres Banyumas Sita 3.000 Liter Miras dari Pabrik Rumahan
A
A
A
PURWOKERTO - Tim Bawor Polres Banyumas menggerebek pabrik minuman keras rumahan di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Dari pabrik rumahan milik Warsito, polisi menyita sekitar 3.000 liter minuman keras dalam kolam porselen dan jeriken besar.
“Kami menyita sekitar 3.000 liter miras siap jual jenis tuak yang merupakan produksi beberapa warga di Desa Pancurendang, Ajibarang ini. Penggerebekan ini untuk menciptakan rasa aman dan nyaman umat muslim dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini,” jelas AKP Sutrisno, Komandan Tim Bawor Satria Polres Banyumas, Kamis (17/5/2018).
Semula Warsito berdalih menjual air aren atau bahan untuk membuat gula kelapa. Namun, polisi mendapatkan setumpuk kayu laru yang telah dibuang dengan cara dibakar. Kayu laru ini adalah salah satu bahan untuk membuat tuak sehingga air nira ini bisa mengandung alkohol hingga 11,5%.
Polisi juga menemukan ratusan liter miras yang sudah siap jual dalam jerken yang disembunyikan di kebun belakang rumah. Warsito mengaku membuat jenis minuman keras ini untuk dijual ke sejumlah kota di Jawa Barat, yaitu Cirebon, Ciamis, dan Tasikmalaya.
“Saya menjualnya dengan harga Rp1.000 per liternya. Sementara para pembeli biasanya datang ke tempat produksi ini dengan membawa kendaraan bak terbuka. Saya menjualnya ke Cirebon dan saya sudah membuat tuak ini kurang lebih 5 tahun lalu,” ujar Warsito.
“Kami menyita sekitar 3.000 liter miras siap jual jenis tuak yang merupakan produksi beberapa warga di Desa Pancurendang, Ajibarang ini. Penggerebekan ini untuk menciptakan rasa aman dan nyaman umat muslim dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini,” jelas AKP Sutrisno, Komandan Tim Bawor Satria Polres Banyumas, Kamis (17/5/2018).
Semula Warsito berdalih menjual air aren atau bahan untuk membuat gula kelapa. Namun, polisi mendapatkan setumpuk kayu laru yang telah dibuang dengan cara dibakar. Kayu laru ini adalah salah satu bahan untuk membuat tuak sehingga air nira ini bisa mengandung alkohol hingga 11,5%.
Polisi juga menemukan ratusan liter miras yang sudah siap jual dalam jerken yang disembunyikan di kebun belakang rumah. Warsito mengaku membuat jenis minuman keras ini untuk dijual ke sejumlah kota di Jawa Barat, yaitu Cirebon, Ciamis, dan Tasikmalaya.
“Saya menjualnya dengan harga Rp1.000 per liternya. Sementara para pembeli biasanya datang ke tempat produksi ini dengan membawa kendaraan bak terbuka. Saya menjualnya ke Cirebon dan saya sudah membuat tuak ini kurang lebih 5 tahun lalu,” ujar Warsito.
(wib)