Djarot Akan Perjuangkan Keluhan Masyarakat Langkat
A
A
A
LANGKAT - Calon Gubernur (cagub) Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat siap memperjuangkan Kelurahan Harapan Jaya menjadi Desa Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumut.
"Kelurahan ini harus diperjuangkan menjadi desa," katanya yang disambut tepuk tangan masyarakat Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Selasa (8/5/2018).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, kalau alasan untuk diperjuangkan menjadi desa agar masuk daerah otonom.
"Bisa dikelola oleh masyarakat Kelurahan Harapan Jaya. Banyak bantuan dana desa, ada alokasi dana desa yang cukup besar. Alokasi dana itu bisa membuka lapangan kerja untuk memperbaiki jalan dan kemudian dikerjain oleh masyarakat sini," ungkapnya.
Menurutnya, perkampungan ini tidak layak jadi kelurahan. Pasalnya lokasi ini masih jauh dari perkotaan dan masyarakat hidup di sektor agrari serta infrastruktur jalan yang rusak parah.
"Karena kelurahan itu adanya di perkotaan. Keluraham itu hanya memberikan pelayanan administratif. Kalau desa itu otonom bisa merancang pembangunan di desanya dan masyarakat bersama-bersama untuk mewujudkan harapannya," timpalnya.
Maka dari itu, mantan Wali Kota Blitar dua periode itu meminta doa dan restu agar dia terpilih jadi Gubernur Sumut. "Masyarakat desa nanti mendapat bantuan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Ini bukan harapan palsu," ucap Cagub yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PPP itu.
Awalnya, kata Djarot, dia sempat cemas ketika menuju lokasi yang akan ditujunya. Pasalnya, lokasi yang mau dituju harus menempuh jalan yang rusak parah dan sepi dari keramaian masyarakat serta dikelilingi perkebunan sawit.
"Tadi saya sempat berpikir, ada orangnya gak ini. Soalnya datang kemari gak ada tanda-tanda orang. Rupanya begitu sampai sudah kumpul ramai dan terlihat kompak. Saya terkejut melihat masyarakat rupanya sudah ramai," ujarnya yang disambut tepuk tangan lagi dari warga.
Dengan kondisi jauh dari perkotaan dan kondisi jalan yang cukup parah ini, kata dia, para pejabat pasti jarang datang.
"Padahal kita ini semua saudara," ucapnya dihadapan masyarakat. Dia juga menyampaikan kepada masyarakat tentang program Kartu Sumut Sehat, Kartu Sumut Pintar dan Kartu Sumut Sejahtera yang dicetus pasangan Djarot-Sihar Sitorus (Djoss).
"Jadi anak-anak kita bisa sekolah semuanya dengan Kartu Sumut Pintar. Warga tidak boleh lagi ada yang miskin dan bila sakit bisa berobat menggunakan Kartu Sumut Sehat," terangnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Takari Makmur, Wanto mengakui sejak tahun 1975 infrastruktur jalan di daerah tersebut tidak pernah diaspal. "Sudah berapa tahun tidak pernah diaspal. Bapak bisa lihat sendiri kondisi jalannya seperti apa," katanya kepada Djarot.
Dengan kedatangan Cagub Sumut itu, masyatakat berharap kampung yang ditempati mereka dapat diperbaiki lebih baik. "Kami berharap Pak Djarot memperbaiki jalan dan sarana olahraga di kampung ini pak," bebernya.
Dia menambahkan kalau masyarakat Kelurahan Harapan Jaya sangat berharap mendapatkan KSS, KSP dan KSS. "Inilah yang kami inginkan pak," ungkap Kepling itu.
Tokoh masyarakat, Muhadi mengaku belum ada calon gubernur Sumut yang di datang ke lokasi ini. "Mudah-mudahan Pak Djarot bisa membangun kampung kami ini," ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Djarot dihibur oleh masyarakat dengan tarian dari anak-anak setempat. Kemudian Djarot makan bersama dengan warga dengan menu yang sangat sederhana. Terlihat mantan Wali Kota Blitar yang duduk diatas tikar itu menikmati makanan yang dijamu oleh masyarakat.
"Kelurahan ini harus diperjuangkan menjadi desa," katanya yang disambut tepuk tangan masyarakat Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Selasa (8/5/2018).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, kalau alasan untuk diperjuangkan menjadi desa agar masuk daerah otonom.
"Bisa dikelola oleh masyarakat Kelurahan Harapan Jaya. Banyak bantuan dana desa, ada alokasi dana desa yang cukup besar. Alokasi dana itu bisa membuka lapangan kerja untuk memperbaiki jalan dan kemudian dikerjain oleh masyarakat sini," ungkapnya.
Menurutnya, perkampungan ini tidak layak jadi kelurahan. Pasalnya lokasi ini masih jauh dari perkotaan dan masyarakat hidup di sektor agrari serta infrastruktur jalan yang rusak parah.
"Karena kelurahan itu adanya di perkotaan. Keluraham itu hanya memberikan pelayanan administratif. Kalau desa itu otonom bisa merancang pembangunan di desanya dan masyarakat bersama-bersama untuk mewujudkan harapannya," timpalnya.
Maka dari itu, mantan Wali Kota Blitar dua periode itu meminta doa dan restu agar dia terpilih jadi Gubernur Sumut. "Masyarakat desa nanti mendapat bantuan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Ini bukan harapan palsu," ucap Cagub yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PPP itu.
Awalnya, kata Djarot, dia sempat cemas ketika menuju lokasi yang akan ditujunya. Pasalnya, lokasi yang mau dituju harus menempuh jalan yang rusak parah dan sepi dari keramaian masyarakat serta dikelilingi perkebunan sawit.
"Tadi saya sempat berpikir, ada orangnya gak ini. Soalnya datang kemari gak ada tanda-tanda orang. Rupanya begitu sampai sudah kumpul ramai dan terlihat kompak. Saya terkejut melihat masyarakat rupanya sudah ramai," ujarnya yang disambut tepuk tangan lagi dari warga.
Dengan kondisi jauh dari perkotaan dan kondisi jalan yang cukup parah ini, kata dia, para pejabat pasti jarang datang.
"Padahal kita ini semua saudara," ucapnya dihadapan masyarakat. Dia juga menyampaikan kepada masyarakat tentang program Kartu Sumut Sehat, Kartu Sumut Pintar dan Kartu Sumut Sejahtera yang dicetus pasangan Djarot-Sihar Sitorus (Djoss).
"Jadi anak-anak kita bisa sekolah semuanya dengan Kartu Sumut Pintar. Warga tidak boleh lagi ada yang miskin dan bila sakit bisa berobat menggunakan Kartu Sumut Sehat," terangnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Takari Makmur, Wanto mengakui sejak tahun 1975 infrastruktur jalan di daerah tersebut tidak pernah diaspal. "Sudah berapa tahun tidak pernah diaspal. Bapak bisa lihat sendiri kondisi jalannya seperti apa," katanya kepada Djarot.
Dengan kedatangan Cagub Sumut itu, masyatakat berharap kampung yang ditempati mereka dapat diperbaiki lebih baik. "Kami berharap Pak Djarot memperbaiki jalan dan sarana olahraga di kampung ini pak," bebernya.
Dia menambahkan kalau masyarakat Kelurahan Harapan Jaya sangat berharap mendapatkan KSS, KSP dan KSS. "Inilah yang kami inginkan pak," ungkap Kepling itu.
Tokoh masyarakat, Muhadi mengaku belum ada calon gubernur Sumut yang di datang ke lokasi ini. "Mudah-mudahan Pak Djarot bisa membangun kampung kami ini," ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Djarot dihibur oleh masyarakat dengan tarian dari anak-anak setempat. Kemudian Djarot makan bersama dengan warga dengan menu yang sangat sederhana. Terlihat mantan Wali Kota Blitar yang duduk diatas tikar itu menikmati makanan yang dijamu oleh masyarakat.
(sms)