Diduga Depresi, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri
Diduga Depresi, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri
A
A
A
SEMARANG - Komariyah (48) warga Krajan, Tlogo, Tuntang, Kabupaten Semarang ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya, Senin (7/5/2018) siang. Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena depresi.
Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh tetangga korban Sumarni (60). Saat itu, saksi sedang bertandang ke rumah korban untuk menanyakan pertemuan warga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) yang rencananya akan dilaksanakan di rumah korban.
Namun saat hendak masuk ke rumah korban ternyata pintunya terkunci. Lantas Sumarni memanggil korban, namun tidak ada yang menjawab. Kemudian saksi mencari korban di belakang rumah. Setelah mengecek ada pintu yang tidak terkunci dan langsung masuk ke dalam rumah korban.
Saat menuju dapur, saksi terkejut setelah melihat tubuh korban tergantung di tiang atap dapur dengan kain selendang. Sumarni langsung melaporkan kejadian tersebut ke perangkat Dusun Krajan Gatot Prastowo (48). Selanjutnya, peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Tuntang.
Setelah mendapat laporan, sejumlah petugas Polsek Tuntang dan Koramil Tuntang mendatangi lokasi kejadian. Polisi dan warga lantas mengevakuasi korban dan melakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan pada jenazah korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP), korban meninggal karena bunuh diri. Sedangkan motif yang melatarbelakangi korban bunuh diri masih dalam penyelidikan.
"Setelah di lakukan pemeriksaan tubuh korban oleh Bidan Desa Tlogo Suparmi, tidak ditemukan adanya luka-luka bekas penganiayaan. Hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa korban murni meninggal karena murni gantung diri," pungkasnya.
(nag)
Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh tetangga korban Sumarni (60). Saat itu, saksi sedang bertandang ke rumah korban untuk menanyakan pertemuan warga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) yang rencananya akan dilaksanakan di rumah korban.
Namun saat hendak masuk ke rumah korban ternyata pintunya terkunci. Lantas Sumarni memanggil korban, namun tidak ada yang menjawab. Kemudian saksi mencari korban di belakang rumah. Setelah mengecek ada pintu yang tidak terkunci dan langsung masuk ke dalam rumah korban.
Saat menuju dapur, saksi terkejut setelah melihat tubuh korban tergantung di tiang atap dapur dengan kain selendang. Sumarni langsung melaporkan kejadian tersebut ke perangkat Dusun Krajan Gatot Prastowo (48). Selanjutnya, peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Tuntang.
Setelah mendapat laporan, sejumlah petugas Polsek Tuntang dan Koramil Tuntang mendatangi lokasi kejadian. Polisi dan warga lantas mengevakuasi korban dan melakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan pada jenazah korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP), korban meninggal karena bunuh diri. Sedangkan motif yang melatarbelakangi korban bunuh diri masih dalam penyelidikan.
"Setelah di lakukan pemeriksaan tubuh korban oleh Bidan Desa Tlogo Suparmi, tidak ditemukan adanya luka-luka bekas penganiayaan. Hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa korban murni meninggal karena murni gantung diri," pungkasnya.
(nag)
Explore More