Bahas Pencegahan Korupsi APBD Sumut, Djarot Singgung Gatot Pujo
A
A
A
MEDAN - Debat publik pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut sedikit alot saat calon Gubernur (cagub) nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat melontarkan pertanyaan kepada cagub nomor urut 1, Edy Rahmayadi, terkait persoalan pencegahan kasus korupsi APBD Sumut.
Tahap pertama dengan tema tata kelola pemerintah yang bersih masing-masing paslon saling lempar pertanyaan. Pertanyaan Djarot tertuju dari visi-misi pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang ingin Sumatera Utara menjadi bermartabat.
"Saya sudah membaca visi dan misi Bapak Edy dan Bapak Musa mengenai penanganan kasus korupsi. Kasus ini melibatkan eksekutif, legislatif, dan pihak ketiga. Bagaimana pencegahan korupsi agar tidak terjadi lagi pada pelaksanaan APBD Sumut," tanya Djarot.
Edy menegaskan untuk mencegah korupsi pada pelaksanaan APBD Sumut, paslon Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah ini akan melibatkan aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan secara keseluruhan terhadap pelaksanaan APBD Sumut. "Terima kasih Pak Djarot, ini Pak Djarot bahasanya hukum terus nih. Kita berbicara masalah APBD ini sudah jelas untuk siapa dan dari siapa. Sudah jelas, ada supremasi hukum. Karena saya suka bola, makanya saya menjemput bola. Yang efektif pelaksanaan APBD dilaksanakan secara profesional. Untuk mencegahnya ada Polisi, Kejaksaan, profesional untuk mengawasi kebocoran APBD Sumut," jawabnya.
Menanggapi itu, Djarot sempat menyinggung kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho di Sumut. Akibat sistem pemerintahan dilanggar, telah terjadi korupsi hingga membuatnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pembinaan Pak Gatot, pelanggaran hukum bisa terjadi. Ini bila terjadi dengan tidak adanya transparan tata kelolaan Pemerintah. Kelam masa lalu diharapkan tidak terjadi kembali. Karena sumber daya alam dan manusia di Sumut sangat baik," kata Edy.
Dia juga meyakini jika pemimpinnya beriman, pasti akan selesai urusannya. "Saya yakin kalau orang beriman pasti pasti selesai urusannya. Semua sistem sudah benar, tapi manusianya yang kurang beriman. Muslim rajin ke Masjid, yang nasrani rajin ke Gereja. Benar-benar lakukan itu dan jangan salah menyalahkan, ancam - mengancam, nanti diperiksa," terangnya.
Kemudian Djarot bertanya kepada Edy terkait APBD yang sering defisit dan bagaimana caranya agar tidak defisit. Menanggapi hal itu, Cawagub Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck menegaskan seharusnya direncanakan dari awal. "Makanya dari awal itu harus kita rencanakan agar tidak defisit dan sesuai dengan rencana kita," pungkas Ijeck.
Tahap pertama dengan tema tata kelola pemerintah yang bersih masing-masing paslon saling lempar pertanyaan. Pertanyaan Djarot tertuju dari visi-misi pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang ingin Sumatera Utara menjadi bermartabat.
"Saya sudah membaca visi dan misi Bapak Edy dan Bapak Musa mengenai penanganan kasus korupsi. Kasus ini melibatkan eksekutif, legislatif, dan pihak ketiga. Bagaimana pencegahan korupsi agar tidak terjadi lagi pada pelaksanaan APBD Sumut," tanya Djarot.
Edy menegaskan untuk mencegah korupsi pada pelaksanaan APBD Sumut, paslon Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah ini akan melibatkan aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan secara keseluruhan terhadap pelaksanaan APBD Sumut. "Terima kasih Pak Djarot, ini Pak Djarot bahasanya hukum terus nih. Kita berbicara masalah APBD ini sudah jelas untuk siapa dan dari siapa. Sudah jelas, ada supremasi hukum. Karena saya suka bola, makanya saya menjemput bola. Yang efektif pelaksanaan APBD dilaksanakan secara profesional. Untuk mencegahnya ada Polisi, Kejaksaan, profesional untuk mengawasi kebocoran APBD Sumut," jawabnya.
Menanggapi itu, Djarot sempat menyinggung kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho di Sumut. Akibat sistem pemerintahan dilanggar, telah terjadi korupsi hingga membuatnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pembinaan Pak Gatot, pelanggaran hukum bisa terjadi. Ini bila terjadi dengan tidak adanya transparan tata kelolaan Pemerintah. Kelam masa lalu diharapkan tidak terjadi kembali. Karena sumber daya alam dan manusia di Sumut sangat baik," kata Edy.
Dia juga meyakini jika pemimpinnya beriman, pasti akan selesai urusannya. "Saya yakin kalau orang beriman pasti pasti selesai urusannya. Semua sistem sudah benar, tapi manusianya yang kurang beriman. Muslim rajin ke Masjid, yang nasrani rajin ke Gereja. Benar-benar lakukan itu dan jangan salah menyalahkan, ancam - mengancam, nanti diperiksa," terangnya.
Kemudian Djarot bertanya kepada Edy terkait APBD yang sering defisit dan bagaimana caranya agar tidak defisit. Menanggapi hal itu, Cawagub Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck menegaskan seharusnya direncanakan dari awal. "Makanya dari awal itu harus kita rencanakan agar tidak defisit dan sesuai dengan rencana kita," pungkas Ijeck.
(kri)