Truk CPO Terbalik, Sopir Tewas

Senin, 02 April 2018 - 08:59 WIB
Truk CPO Terbalik,  Sopir Tewas
Truk CPO Terbalik, Sopir Tewas
A A A
PADANG - Truk Crude Palm Oil (CPO) terbalik di jalur Panorama 2 Sitinjau Lauik KM 18, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Minyak sawit mentah yang diangkut tumpah di jalan membuat jalur Padang-Solok ditutup lantaran licin dan berbahaya.

Sementara, sopir bernama Syafri B (57) warga Banda Rabuk, Jorong Bawah Duku, Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terjepit truk yang terbalik lantaran menghantam pembatas jalan.

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang Sutan Hendra, informasi yang diperoleh oleh BPBD kejadian nahas tersebut terjadi pada Minggu (1/4/2018) pukul 23.20 WIB. Namun, korban baru bisa dievakuasi pada pukul Senin (2/4/2018) pukul 05.05 WIB. "Mobil dan sopirnya tersebut berhasil dievakuasi pada Senin 2 April 2018 pukul 05.05 WIB," ujarnya.

Evakuasi melibatkan Tim Reaksi Cepat Kelompok Siaga Bencana Kota Padang, Basarnas, Pramuka Peduli Lubuk Kilangan, TRC Semen Padang, PMI Padang, RBR, dan masyarakat.

"Jalan Padang-Solok ditutup karena kondisi saat ini sangat licin, jalan dipenuhi minyak sawit mentah sehingga tidak bisa dilewati."

Selain truk CPO yang terbalik satu bus pariwisata warna biru langit dengan nopol BA 7318 BL yang mencoba naik akhirnya terpeleset, sebagian badan truk itu nyungsep ke got karena ban menyelip. "Tadi ada bus yang mencoba naik ke arah Solok namun bannya nyelip karena licin dan masuk got, namun tidak ada korban jiwa."

Akibatnya ditutupnya jalan Padang-Solok antrean panjang memenuhi jalur Padang-Solok dari Padang menuju Solok maupun sebaliknya. Beberapa kendaraan roda dua mencoba menembus jalan tersebut namun terpeleset bahkan ada yang jatuh. Bahkan, pejalan kaki yang berjalan juga banyak yang terjatuh. Sementara, aparat kepolisian sibuk mengatur jalur kendaraan dan membantu masyarakat yang mencoba melintasi jalan tersebut.

"Saat ini tim BPBD Kota sedang mengumpulkan sekam kayu untuk ditabur di jalan yang licin tersebut, agar nanti minyak itu terserap disekam kayu. Kita belum tahu kapan jalan bisa dibuka karena tumpahan minyak sangat banyak. Namun kita sedang berupaya secepatnya."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9617 seconds (0.1#10.140)