Soekarwo: Pilkada Jatim Aman Harga Mati
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo menyatakan, pemilihan kepala daerah (pilkada) aman dan damai merupakan harga mati. Sebab, tujuan penyelenggaraan pilkada ini untuk mewujudkan masyarakat Jatim adil dan makmur.
Hal itu disampaikan Soekarwo di hadapan sekitar 2.000 orang mulai dari Bupati, Wali Kota, Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua KPU, Camat, Danramil, dan Kapolsek se-Jatim saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Jatim Tahun 2018 di salah satu gedung pertemuan di Surabaya, Selasa (20/3/2018).
"Pelaksanaan rakor ini sebagai konsolidasi sikap dan perintah untuk mencari bentuk Pilkada aman dan damai. Pilkada harus mencerminkan proses adil dan makmur, bukan malah merusak," katanya.
Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, kondisi aman dan damai di Jatim sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan perdagangan. Tak hanya di Jatim, tapi juga daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan posisi Jatim yang sangat strategis, yakni di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa dan merupakan hubungan perdagangan tidak hanya dengan Indonesia timur tapi juga ASEAN.
"Kondisi aman dan nyaman selama ini, membuat pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan angka yang baik," katanya.
Di Jatim terdapat 19 pilkada. Dari jumlah itu, 18 di antaranya adalah pilkada tingkat kabupaten dan kota. Kemudian satu lagi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Dari total jumlah penduduk Jatim sebanyak 39.500.952 orang, jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) sebanyak 30.385.986 orang. Jumlah itu terbagi di 38 kabupaten dan kota dengan 666 kecamatan dan 8.497 desa atau kelurahan.
"Target yang diharapkan pemerintah pusat tahun ini angka partisipasi pilkada mencapai 70%," pungkas Soekarwo.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan, jajaran TNI dan Polri siap bersinergi bersama untuk mendukung terwujudnya pilkada yang aman dan damai di Jatim. Sinergi itu salah satunya diwujudkan dalam MoU antara Panglima TNI dan Kapolri tentang perbantuan dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban. "TNI, Polri di Jatim kompak, solid, guyub dan rukun tidak pernah ada perselisihan," katanya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin juga menegaskan komitmen Polri bersama TNI untuk mengamankan pelaksanaan pilkada serentak pada setiap tahapan. Polda Jatim juga telah melakukan pemetaan kerawanan pilkada termasuk memetakan karakter masyarakat.
Menurutnya, indeks kerawanan pemilu di Jatim masih tergolong sedang dan relatif aman. "Kami pastikan seluruh anggota Polri hingga di tingkat Polsek siap mengamankan pilkada," tandasnya.
Hal itu disampaikan Soekarwo di hadapan sekitar 2.000 orang mulai dari Bupati, Wali Kota, Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua KPU, Camat, Danramil, dan Kapolsek se-Jatim saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Jatim Tahun 2018 di salah satu gedung pertemuan di Surabaya, Selasa (20/3/2018).
"Pelaksanaan rakor ini sebagai konsolidasi sikap dan perintah untuk mencari bentuk Pilkada aman dan damai. Pilkada harus mencerminkan proses adil dan makmur, bukan malah merusak," katanya.
Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, kondisi aman dan damai di Jatim sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan perdagangan. Tak hanya di Jatim, tapi juga daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan posisi Jatim yang sangat strategis, yakni di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa dan merupakan hubungan perdagangan tidak hanya dengan Indonesia timur tapi juga ASEAN.
"Kondisi aman dan nyaman selama ini, membuat pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan angka yang baik," katanya.
Di Jatim terdapat 19 pilkada. Dari jumlah itu, 18 di antaranya adalah pilkada tingkat kabupaten dan kota. Kemudian satu lagi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Dari total jumlah penduduk Jatim sebanyak 39.500.952 orang, jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) sebanyak 30.385.986 orang. Jumlah itu terbagi di 38 kabupaten dan kota dengan 666 kecamatan dan 8.497 desa atau kelurahan.
"Target yang diharapkan pemerintah pusat tahun ini angka partisipasi pilkada mencapai 70%," pungkas Soekarwo.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan, jajaran TNI dan Polri siap bersinergi bersama untuk mendukung terwujudnya pilkada yang aman dan damai di Jatim. Sinergi itu salah satunya diwujudkan dalam MoU antara Panglima TNI dan Kapolri tentang perbantuan dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban. "TNI, Polri di Jatim kompak, solid, guyub dan rukun tidak pernah ada perselisihan," katanya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin juga menegaskan komitmen Polri bersama TNI untuk mengamankan pelaksanaan pilkada serentak pada setiap tahapan. Polda Jatim juga telah melakukan pemetaan kerawanan pilkada termasuk memetakan karakter masyarakat.
Menurutnya, indeks kerawanan pemilu di Jatim masih tergolong sedang dan relatif aman. "Kami pastikan seluruh anggota Polri hingga di tingkat Polsek siap mengamankan pilkada," tandasnya.
(zik)