Satpol PP Pemprov Kepri Amankan 10 PNS, Termasuk Kepala Dinas
A
A
A
TANJUNG PINANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri tak berani mengamankan ajudan Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat menggelar razia Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sejumlah warung di Tajung Pinang, Selasa (20/3/2018). Padahal, ada 10 orang dari PNS Pemprov Kepri, PNS Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, diamankan Satpol PP.
Salah satu PNS yang diamankan oleh Satpol PP adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bintan Afrizal Bahar, ajudan Gubernur Kepri, humas DPRD Pemprov Kepri, kemudian pegawai Lurah Barat Kecamatan Tanjungpinang Barat, serta pegawai lainnya.
Razia ini digelar Satpol PP untuk menertibkan pegawai yang mangkir saat jam kerja di warung-warung. Satpol PP menggelar razia dibagi menjadi dua tim dengan jumlah 18 personel, delapan tim bergerak di Tanjungpinang dan sisanya di Bintan.
Afrizal mengaku saat terjaring razia PNS sedang sarapan di salah satu warung Batu Hitam, Jalan Yos Sudarso. Dia menuturkan, sudah biasa sarapan di warung tersebut karena dekat dengan kantor kerjanya.
"Kantor kami di kota (Tanjungpinang) makanya sarapan di sini. Saya kan tinggal di kota juga dan sudah sering sarapan di sini," kata Afrizal saat dimintai ketarang oleh petugas Satpol PP.
Di warung yang sama, Muhammad Yayat Ayatullah PNS Kantor Lurah Barat saat berangkat kerja tidak sempat sarapan di rumah. Dia menyempatkan sarapan saat ada waktu senggang di kantornya. "Tadi tak sempat sarapan. Makanya ke sini sarapan sebentar," ujarnya.
Sementara itu, Yova Afrizal ajudan Gubernur Kepri terpergok Satpol PP di Kedai Pinggir Laut, Teluk Keriting, Jalan Usman Harun. Yova bersama beberapa PNS lainnya sedang nongkrong bersama masyarakat lainnya.
Diduga mereka sedang membahas sesuatu terkait aksi demo masyarakat di kantor gubernur sehari sebelumnya. Namun, rombongan Yova malah dibiarkan oleh Satpol PP begitu saja. "Sudah ya, nanti malah bising pula," kata Yova singkat saat Satpol PP meninggalkan lokasi.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Pemprov Kepri Sentot Wicaksono mengatakan, kegiatan razia ini terbagi dua tim gabungan Satpol Provinsi dan Kabupaten/Kota, Badan Kepegawaian Daerah, dan Inspektorat Provinsi Kepri. Sasarannya kepada pegawai yang tengaj menghabiskan waktunya di luar perkantoran. Dia menyampaikan kegitan baru pertama dilakukan sejak awal 2018.
"Ada sekitar 10 orang tadi yang kita catat. Kita baru turun menggelar razia. Selam ini belum turun karena keterbatasan anggaran," kata dia.
Disinggung terkait petugas tebang pilih kepada pegawai, Sentot menyampaikan bahwa pihaknya mencatat semua PNs yang didapati mangkir di jam kerja. "Apa pula, tadi dicatat semua kok. Kan adik-adik lihat, ada dari humas, kepala dinas, dan ajudan gubernur," tutup Sentot.
Salah satu PNS yang diamankan oleh Satpol PP adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bintan Afrizal Bahar, ajudan Gubernur Kepri, humas DPRD Pemprov Kepri, kemudian pegawai Lurah Barat Kecamatan Tanjungpinang Barat, serta pegawai lainnya.
Razia ini digelar Satpol PP untuk menertibkan pegawai yang mangkir saat jam kerja di warung-warung. Satpol PP menggelar razia dibagi menjadi dua tim dengan jumlah 18 personel, delapan tim bergerak di Tanjungpinang dan sisanya di Bintan.
Afrizal mengaku saat terjaring razia PNS sedang sarapan di salah satu warung Batu Hitam, Jalan Yos Sudarso. Dia menuturkan, sudah biasa sarapan di warung tersebut karena dekat dengan kantor kerjanya.
"Kantor kami di kota (Tanjungpinang) makanya sarapan di sini. Saya kan tinggal di kota juga dan sudah sering sarapan di sini," kata Afrizal saat dimintai ketarang oleh petugas Satpol PP.
Di warung yang sama, Muhammad Yayat Ayatullah PNS Kantor Lurah Barat saat berangkat kerja tidak sempat sarapan di rumah. Dia menyempatkan sarapan saat ada waktu senggang di kantornya. "Tadi tak sempat sarapan. Makanya ke sini sarapan sebentar," ujarnya.
Sementara itu, Yova Afrizal ajudan Gubernur Kepri terpergok Satpol PP di Kedai Pinggir Laut, Teluk Keriting, Jalan Usman Harun. Yova bersama beberapa PNS lainnya sedang nongkrong bersama masyarakat lainnya.
Diduga mereka sedang membahas sesuatu terkait aksi demo masyarakat di kantor gubernur sehari sebelumnya. Namun, rombongan Yova malah dibiarkan oleh Satpol PP begitu saja. "Sudah ya, nanti malah bising pula," kata Yova singkat saat Satpol PP meninggalkan lokasi.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Pemprov Kepri Sentot Wicaksono mengatakan, kegiatan razia ini terbagi dua tim gabungan Satpol Provinsi dan Kabupaten/Kota, Badan Kepegawaian Daerah, dan Inspektorat Provinsi Kepri. Sasarannya kepada pegawai yang tengaj menghabiskan waktunya di luar perkantoran. Dia menyampaikan kegitan baru pertama dilakukan sejak awal 2018.
"Ada sekitar 10 orang tadi yang kita catat. Kita baru turun menggelar razia. Selam ini belum turun karena keterbatasan anggaran," kata dia.
Disinggung terkait petugas tebang pilih kepada pegawai, Sentot menyampaikan bahwa pihaknya mencatat semua PNs yang didapati mangkir di jam kerja. "Apa pula, tadi dicatat semua kok. Kan adik-adik lihat, ada dari humas, kepala dinas, dan ajudan gubernur," tutup Sentot.
(wib)