Gus Ipul Dorong Perusahaan Besar Gandeng UMKM
A
A
A
SIDOARJO - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu dengan buruh pabrik kertas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Senin (19/3/2018). Pada kesempatan itu, Gus Ipul berharap agar perusahaan besar bisa bersinergi dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim.
Gus Ipul tiba di lokasi pabrik pukul 11.00 WIB. Kedatangannya disambut langsung oleh jajaran direksi dan para buruh pabrik kertas yang berdiri sejak tahun 1972 ini. Para buruh bahkan ada yang mengenakan atribut topi bergambar Gus Ipul. Dalam sambutannya, Gus Ipul mendorong agar ada sinergi antara perusahaan besar dan kecil. Sehingga, semua industri yang ada di Jatim bisa maju berkembang.
"UMKM misalnya, harus digandeng perusahaan besar. Sebab, UMKM menjadi salah satu aspek yang signifikan mengurangi pengangguran," katanya.
Dia mengungkapkan, salah satu masalah serius yang dihadapi Jatim adalah pengangguran. Data Pemprov Jatim menunjukkan, per Februari 2017, angkatan kerja di Jatim berjumlah 20,89 juta orang, bertambah 392.000 dibanding Februari 2016. Sedangkan penduduk usia 15 tahun ke atas tercatat 30,31 juta orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, yang bekerja sebanyak 20,03 juta orang. Selebihnya, 855.000 orang masih menganggur.
"Perusahaan besar banyak membantu untuk ikut mengurangi pengangguran. Misalnya untuk PT Tjiwi Kimia ini yang mana bisa menyerap hingga 8.000 tenaga kerja," ujarnya.
Namun, pihaknya tak lantas akan mengandalkan perusahaan besar saja dalam menyerap tenaga kerja. Apalagi, dari sisi persentase, perusahaan besar hanya bisa mengurangi sekitar 3% dari total angkatan kerja di Jatim. Sisanya, tenaga kerja di Jatim banyak diserap sektor UMKM. Inilah pentingnya sinergitas antara UMKM dan perusahaan besar. "Perusahaan besar tak perlu diganggu. Perusahaan menengah kita fasilitasi, sedangkan yang kecil kita dampingi."
Langkah sinergitas yang bisa dilakukan satu di antaranya dengan memberikan pendampingan. Perusahaan besar bisa menjadi contoh dalam mengembangkan industri rumahan, mulai dari sisi permodalan, hingga manajerial.
"Saya begitu masuk ke perusahaan ini sangat terkesan. Saya lihat perusahaan ini sangat bersih dan rapi. Ke depan, kami akan mengajak industri yang kecil-kecil itu ke sini supaya mereka bisa mencontoh," jelasnya.
Gus Ipul tiba di lokasi pabrik pukul 11.00 WIB. Kedatangannya disambut langsung oleh jajaran direksi dan para buruh pabrik kertas yang berdiri sejak tahun 1972 ini. Para buruh bahkan ada yang mengenakan atribut topi bergambar Gus Ipul. Dalam sambutannya, Gus Ipul mendorong agar ada sinergi antara perusahaan besar dan kecil. Sehingga, semua industri yang ada di Jatim bisa maju berkembang.
"UMKM misalnya, harus digandeng perusahaan besar. Sebab, UMKM menjadi salah satu aspek yang signifikan mengurangi pengangguran," katanya.
Dia mengungkapkan, salah satu masalah serius yang dihadapi Jatim adalah pengangguran. Data Pemprov Jatim menunjukkan, per Februari 2017, angkatan kerja di Jatim berjumlah 20,89 juta orang, bertambah 392.000 dibanding Februari 2016. Sedangkan penduduk usia 15 tahun ke atas tercatat 30,31 juta orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, yang bekerja sebanyak 20,03 juta orang. Selebihnya, 855.000 orang masih menganggur.
"Perusahaan besar banyak membantu untuk ikut mengurangi pengangguran. Misalnya untuk PT Tjiwi Kimia ini yang mana bisa menyerap hingga 8.000 tenaga kerja," ujarnya.
Namun, pihaknya tak lantas akan mengandalkan perusahaan besar saja dalam menyerap tenaga kerja. Apalagi, dari sisi persentase, perusahaan besar hanya bisa mengurangi sekitar 3% dari total angkatan kerja di Jatim. Sisanya, tenaga kerja di Jatim banyak diserap sektor UMKM. Inilah pentingnya sinergitas antara UMKM dan perusahaan besar. "Perusahaan besar tak perlu diganggu. Perusahaan menengah kita fasilitasi, sedangkan yang kecil kita dampingi."
Langkah sinergitas yang bisa dilakukan satu di antaranya dengan memberikan pendampingan. Perusahaan besar bisa menjadi contoh dalam mengembangkan industri rumahan, mulai dari sisi permodalan, hingga manajerial.
"Saya begitu masuk ke perusahaan ini sangat terkesan. Saya lihat perusahaan ini sangat bersih dan rapi. Ke depan, kami akan mengajak industri yang kecil-kecil itu ke sini supaya mereka bisa mencontoh," jelasnya.
(zik)