Baliho Calon Wali Kota Pontianak Dirusak
A
A
A
PONTIANAK - Alat Peraga Kampanye (APK) berupa baliho milik pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak Harry Adryanto-Yandi yang dipasang di depan Kompleks UKA, Jalan Kom Yos Sudarso, Pontianak Barat, dirusak orang tak dikenal.
Menanggapi rusaknya baliho itu, calon Wakil Wali Kota Pontianak Yandi meminta KPU segera memperbaiki baliho yang dirusak tersebut, terlepas adanya unsur disengaja atau tidak disengaja.
"Saya minta agar KPU Pontianak menggantikan kembali baliho yang rusak itu dengan yang baru," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (7/3/2018) malam.
Menurut Yandi, KPU Pontianak seharusnya merespons perusakan baliho itu dengan cepat. Dia juga menilai pemasangan baliho oleh KPU itu tidak tepat sasaran, padahal anggaran tahapan dan pelaksanaan Pilwalkot Pontianak itu besar.
"Seharusnya baliho paslon dipasang di tempat yang strategis dan tidak dipasang di sawah ataupun gorong-gorong, karena anggaranya besar, sampai miliaran rupiah," ujarnya.
Anehnya, lanjut Yandi, kenapa hanya baliho pasangannya saja yang dirusak, sementara paslon lain tidak dirusak.
"Bisa jadi ada motif politiknya, dan apabila perusakan ini disengaja, untuk penyelidikan lebih lanjut, kami serahkan sepenuhnya kepada Panwaslu dan aparat penegak hukum."
Menanggapi rusaknya baliho itu, calon Wakil Wali Kota Pontianak Yandi meminta KPU segera memperbaiki baliho yang dirusak tersebut, terlepas adanya unsur disengaja atau tidak disengaja.
"Saya minta agar KPU Pontianak menggantikan kembali baliho yang rusak itu dengan yang baru," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (7/3/2018) malam.
Menurut Yandi, KPU Pontianak seharusnya merespons perusakan baliho itu dengan cepat. Dia juga menilai pemasangan baliho oleh KPU itu tidak tepat sasaran, padahal anggaran tahapan dan pelaksanaan Pilwalkot Pontianak itu besar.
"Seharusnya baliho paslon dipasang di tempat yang strategis dan tidak dipasang di sawah ataupun gorong-gorong, karena anggaranya besar, sampai miliaran rupiah," ujarnya.
Anehnya, lanjut Yandi, kenapa hanya baliho pasangannya saja yang dirusak, sementara paslon lain tidak dirusak.
"Bisa jadi ada motif politiknya, dan apabila perusakan ini disengaja, untuk penyelidikan lebih lanjut, kami serahkan sepenuhnya kepada Panwaslu dan aparat penegak hukum."
(zik)