Rute BST Koridor 2 dan Feeder Diubah Selama Proyek Flyover Manahan

Selasa, 06 Maret 2018 - 00:29 WIB
Rute BST Koridor 2 dan...
Rute BST Koridor 2 dan Feeder Diubah Selama Proyek Flyover Manahan
A A A
SOLO - Rute Batik Solo Trans (BST) Koridor 2 dan feeder (angkutan kota) Koridor 11 diubah selama pembangunan Flyover Manahan di Kota Solo, Jawa Tengah. Saat uji coba sebelum proyek jalan layang berjalan, bus ternyata kesulitan bermanuver.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Taufiq Muhammad mengatakan, BST Koridor 2 saat ini melintas di Jalan Dr Moewardi dan Jalan Yosodipuro. Rutenya adalah Terminal Palur-Terminal Kartasura PP. Pihaknya semula ingin mempertahankan rute dengan memberikan jalur berbalik arah di dekat perlintasan sebidang Manahan.

"Namun ketika uji coba ternyata bus kesulitan bermanuver, maka rute terpaksa disesuaikan," kata Taufiq Muhammad, Senin (5/3/2018).

Saat ini, dua opsi rute baru untuk dilalui masih dikaji. Yakni Jalan Dr Moewardi-Jalan Hasanudin-Persimpangan Jalan Dr Cipto Mangunkusumo-Jalan Yosodipuro (jika tetap melewati lokasi proyek), serta Jalan Slamet Riyadi-Persimpangan Jalan Dr Cipto Mangunkusumo-Jalan Yosodipuro (tanpa melewati lokasi proyek). Feeder BST Koridor 11 juga akan dialihkan karena juga melewati perlintasan sebidang Manahan dan langsung menuju Jalan Dr Moewardi.

Saat pembangunan jalan layang, perlintasan akan ditutup total bagi kendaraan. Rute baru yang disiapkan dari arah utara yakni Jalan Dr Setiabudi-Jalan MT Haryono-Jalan RM Said-Jalan Dr Soepomo-Persimpangan Pasar Mbeling-Jalan Yosodipuro-Jalan Dr Moewardi. Adapun dari arah selatan, melintas di Jalan Dr Moewardi-Jalan Hasanudin-Persimpangan Pasar Nangka-Jalan RM Said-Jalan MT Haryono-Jalan Setiabudi.

Pengaturan arus lalu lintas di Jalan Hasanudin didesain searah dari barat ke timur. Khusus feeder, pihaknya memberlakukan contra flow (melawan arus). Tak dipungkiri, manajemen rekayasa lalu lintas di berbagai ruas jalan selama proyek berdampak terhadap operasional angkutan umum. Kepadatan kendaraan bisa memperlambat laju angkutan umum, sehingga berpotensi menambah waktu tempuh.

Pihaknya menekankan, pengemudi tidak bisa memotong jalur atau mencari jalan tikus seenaknya. Sebab, operasional angkutan umum adalah pelayanan dalam trayek, bukan taksi. Calon penumpang juga tetap menunggu angkutan di jalur-jalur yang selama ini telah ditetapkan.

Ketua Koperasi Trans Roda Sejati (TRS) Triyono mengaku telah menerima sosialisasi rencana pengalihan jalur feeder. Berdasarkan data yang dimiliki, saat ini terdapat 35 feeder yang melayani Koridor 11. "Prinsipnya rute yang ditawarkan sudah oke. Tapi karena belum berjalan, kami masih harus menunggu hasil di lapangan nanti," ucap Triyono.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0713 seconds (0.1#10.140)