Diduga Stres, Pria Ini Bergelantungan di Bundaran Tugu Zapin
Diduga Stres, Pria Ini Bergelantungan di Bundaran Tugu Zapin
A
A
A
PEKANBARU - Pengendara di pertigaan Jalan Jenderal Sudirman dan Gajah Mada, Pekanbaru, Riau, dihebohkan dengan ulah seorang pemuda yang memanjat Tugu Zapin. Pemuda yang diduga ini mengalami depresi ini terlihat bergelantungan di tugu yang berada di jantung kota itu.
Pemuda itu terlihat melakukan aksi nekat dengan memanjat tugu yang merupakan ikon kota Pekanbaru. Pemuda yang mengenakan kaus merah dan celana jeans ini menari-nari di atas tugu tanpa berpegangan.
Hal ini sangat membakayakan karena tugu itu cukup tinggi. Bahkan beberapa kali pemuda yang diperkirakan berusia 20an tahun ini bergantung di bagian puncak tugu yang merupakan patung lelaki Melayu. Beberapa kali dia bergelantungan di bagian tangan patung.
Kemudian sesekali dia turun di bagian patung wanita yang menggunakan songket Melayu sambil memberi hormat kepada pengendara yang melintas. Menurut pengendara yang melintas, aksi itu sudah dilakukan pemuda stres sejak pukul 10.00 WIB.
Namun tidak berapa lama dia turun sendiri. Kemudian dia kembali memanjat patung setinggi sekitar 8 meter yang berada di sekitar Kantor Gubernur Riau dan Polda Riau. Pukul 12.00 WIB, pemuda bertubuh gempal ini kembali memanjat dan melakukan aksinya kembali.
Namun tidak ada satu petugaspun yang mengamankan aksi itu. Padahal di patung tugu pusat kota Pekanbaru itu dekat dengan Kantor Polda Riau dan Dinas Sosial dan Kantor Gubernur Riau.
"Sudah beberapa kali dia manjat tugu, namun tidak ada yang mempedulikannya. Padahal itu berbahaya kalau dia terjatuh bagaimana," ucap Unique Kamis (1/3/2018).
Pukul 14.00 WIB kembali pemuda kembali memanjat tugu setelah sempat turun. Tidak berapa lama datang seorang pria yang mengaku bernama Sugianto, PNS yang bekerja di Korem 031 Wirabima.
Pria itupun memanggil pemuda itu sambil mengulurkan uang Rp20.000 dan meminta untuk turun. Setelah dibujuk, akhirnya pria diduga stres ini mau turun dari Tugu Zapin dan Sugianto memberi uang itu kepadanya. Tidak berapa lama datang beberapa polisi ke lokasi dan mengamankan pemuda tersebut.
"Saya sudah beberapa kali jumpa anak itu, panggilannya Adi. Dia sering memanjat manjat, tapi asal diberi uang dia mau turun. Kita berharap dinas sosial mengurusnya," tutur Sugianto.
Pemuda itu terlihat melakukan aksi nekat dengan memanjat tugu yang merupakan ikon kota Pekanbaru. Pemuda yang mengenakan kaus merah dan celana jeans ini menari-nari di atas tugu tanpa berpegangan.
Hal ini sangat membakayakan karena tugu itu cukup tinggi. Bahkan beberapa kali pemuda yang diperkirakan berusia 20an tahun ini bergantung di bagian puncak tugu yang merupakan patung lelaki Melayu. Beberapa kali dia bergelantungan di bagian tangan patung.
Kemudian sesekali dia turun di bagian patung wanita yang menggunakan songket Melayu sambil memberi hormat kepada pengendara yang melintas. Menurut pengendara yang melintas, aksi itu sudah dilakukan pemuda stres sejak pukul 10.00 WIB.
Namun tidak berapa lama dia turun sendiri. Kemudian dia kembali memanjat patung setinggi sekitar 8 meter yang berada di sekitar Kantor Gubernur Riau dan Polda Riau. Pukul 12.00 WIB, pemuda bertubuh gempal ini kembali memanjat dan melakukan aksinya kembali.
Namun tidak ada satu petugaspun yang mengamankan aksi itu. Padahal di patung tugu pusat kota Pekanbaru itu dekat dengan Kantor Polda Riau dan Dinas Sosial dan Kantor Gubernur Riau.
"Sudah beberapa kali dia manjat tugu, namun tidak ada yang mempedulikannya. Padahal itu berbahaya kalau dia terjatuh bagaimana," ucap Unique Kamis (1/3/2018).
Pukul 14.00 WIB kembali pemuda kembali memanjat tugu setelah sempat turun. Tidak berapa lama datang seorang pria yang mengaku bernama Sugianto, PNS yang bekerja di Korem 031 Wirabima.
Pria itupun memanggil pemuda itu sambil mengulurkan uang Rp20.000 dan meminta untuk turun. Setelah dibujuk, akhirnya pria diduga stres ini mau turun dari Tugu Zapin dan Sugianto memberi uang itu kepadanya. Tidak berapa lama datang beberapa polisi ke lokasi dan mengamankan pemuda tersebut.
"Saya sudah beberapa kali jumpa anak itu, panggilannya Adi. Dia sering memanjat manjat, tapi asal diberi uang dia mau turun. Kita berharap dinas sosial mengurusnya," tutur Sugianto.
(wib)
Explore More