Jalan Kerinci-Tapan Longsor, Satu Alat Berat Diturunkan
A
A
A
KERINCI - Hujan deras yang menguyur Kota Sungai Penuh, Jambi, Senin 19 Februari 2018 menyebabkan ruas Jalan Nasional di perbatasan Kota Sungai Penuh dengan Tapan, Pesisir Selatan, mengalami longsor dibeberapa titik. Tepatnya mulai dari KM 29 hingga KM 39, Akibatnya ruas jalan tersebut hingga saat ini masih lumpuh.
Longsor yang terjadi di jalan puncak membuat badan jalan ditutupi material longsor batu dan kayu sepanjang 50 meter. Hal ini membuat puluhan kendaraan dari dua arah baik dari Sungai Penuh menuju Tapan terjebak macet sekitar tiga kilometer lebih.
Kasat Lantas Polres Kerinci, Iptu Angga Luvyanto mengatakan, ada empat titik terjadinya longsor di puncak yakni di KM 29, KM 32, KM 35 dan KM 39.
"yang paling parah terjadi di KM 32, karena batu besar dan kayu menutupi jalan," katanya di Kerinci, Jambi, Rabu (21/2/2018).
Angga menjelaskan di sepanjang jalan puncak ini memang rawan terjadinya longsor, karena area perbukitan dan jurang di samping jalan, terlebih pada saat musim hujan. Maka pihaknya memasang spanduk mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan untuk berhati-hati di daerah tersebut.
Hingga saat ini satu alat berat sudah diturunkan ke lokasi, namun untuk kendaraan roda emat belum bisa melewati jalan tersebut, hanya kendaraan roda dua saja yang baru bisa melintasinya. Diperkirakan hari semua kendaraan yang terjebak macet bisa terurai.
Longsor yang terjadi di jalan puncak membuat badan jalan ditutupi material longsor batu dan kayu sepanjang 50 meter. Hal ini membuat puluhan kendaraan dari dua arah baik dari Sungai Penuh menuju Tapan terjebak macet sekitar tiga kilometer lebih.
Kasat Lantas Polres Kerinci, Iptu Angga Luvyanto mengatakan, ada empat titik terjadinya longsor di puncak yakni di KM 29, KM 32, KM 35 dan KM 39.
"yang paling parah terjadi di KM 32, karena batu besar dan kayu menutupi jalan," katanya di Kerinci, Jambi, Rabu (21/2/2018).
Angga menjelaskan di sepanjang jalan puncak ini memang rawan terjadinya longsor, karena area perbukitan dan jurang di samping jalan, terlebih pada saat musim hujan. Maka pihaknya memasang spanduk mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan untuk berhati-hati di daerah tersebut.
Hingga saat ini satu alat berat sudah diturunkan ke lokasi, namun untuk kendaraan roda emat belum bisa melewati jalan tersebut, hanya kendaraan roda dua saja yang baru bisa melintasinya. Diperkirakan hari semua kendaraan yang terjebak macet bisa terurai.
(mhd)