Sungai Tersumbat Sampah, Perparah Banjir di Semarang
Sungai Tersumbat Sampah, Perparah Banjir di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Banjir yang melanda Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, semakin tak terkendali. Apalagi, daerah hulu Kabupaten Semarang juga masih diguyur hujan, sehingga gelontoran air yang disertai material sampah di Kali Beringin kian memperparah banjir.
"Semakin parah banjirnya, ini masih hujan. Untuk yang di RW 7 belum tahu kondisinya karena jalan putus terendam banjir. Arusnya deras sekali. Di situ tadi banjirnya karena banyak sampah dari atas lalu nyangkut di jembatan, terus airnya melimpas ke rumah-rumah," kata Lurah Mangkang Wetan, Sugiarti, Kamis (15/2/2018).
Menurut dia, warga beserta perangkat kelurahan masih membersihkan sampah di sungai agar aliran air kembali lancar. Pembersihan sampah dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya. Warga pun harus sangat berhati-hati agar tak terpeleset jatuh ke sungai.
"Banjir di RW 7 itu karena airnya melimpas, kiriman sampah dari atas, banyak sekali. Untuk jumlah rumah terendam maaf saya bisa bisa memberi informasi karena ini deres sekali. Tadi kita sudah keliling tapi mau balik lagi enggak bisa," jelasnya.
Dia juga mengimbau warga untuk terus waspada karena banjir kiriman masih bisa terjadi mengingat hujan di daerah hulu belum sepenuhnya reda. "Warga masih di rumah masing-masing, tadi kita umumkan melalui pengeras musala agar selalu hati-hati dan waspada, banjir semakin meningkat," pungkasnya.
"Semakin parah banjirnya, ini masih hujan. Untuk yang di RW 7 belum tahu kondisinya karena jalan putus terendam banjir. Arusnya deras sekali. Di situ tadi banjirnya karena banyak sampah dari atas lalu nyangkut di jembatan, terus airnya melimpas ke rumah-rumah," kata Lurah Mangkang Wetan, Sugiarti, Kamis (15/2/2018).
Menurut dia, warga beserta perangkat kelurahan masih membersihkan sampah di sungai agar aliran air kembali lancar. Pembersihan sampah dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya. Warga pun harus sangat berhati-hati agar tak terpeleset jatuh ke sungai.
"Banjir di RW 7 itu karena airnya melimpas, kiriman sampah dari atas, banyak sekali. Untuk jumlah rumah terendam maaf saya bisa bisa memberi informasi karena ini deres sekali. Tadi kita sudah keliling tapi mau balik lagi enggak bisa," jelasnya.
Dia juga mengimbau warga untuk terus waspada karena banjir kiriman masih bisa terjadi mengingat hujan di daerah hulu belum sepenuhnya reda. "Warga masih di rumah masing-masing, tadi kita umumkan melalui pengeras musala agar selalu hati-hati dan waspada, banjir semakin meningkat," pungkasnya.
(wib)
Explore More