Penampakan Harimau Pemangsa Warga di Kebun Sawit
A
A
A
PEKANBARU - Berbagai upaya sudah dilakukan tim untuk menangkap harimau Sumatera yang memangsa warga Pelangiran Kabupaten Inhil, Riau bernama Jumiati. Namun belum membuahkan hasil. Padahal tim dan masyarakat sudah dua kali ‘bertatap muka' dengan si raja hutan.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengatakan, harimau yang diduga memangsa manusia itu terlihat dua kali di jalan poros areal perusahaan PT THIP (Tabung Haji Indo Plantation) yang merupakan perusahaan perkebunan sawit.
Dalam vidoe rekaman petugas tampak harimau itu berjalan santai di jalan poros saat bertemu mobil karyawan perusahaan sawit dan tim gabungan. Saat mobil melewati harimau dewasa tampak duduk. Namun tidak berapa lama, harimau itu berjalan cepat mengikuti iringan mobil Namun, tidak lama si raja hutan itu berhenti mengikuti mobil.
"Sudah dua kali tim rescue berjumpa dengan harimau itu. Sudah memasuki 40 hari namun tim memang belum berhasil menangkapanya," ucapnya.
Saat ini tim rescue masih mengupayakan penangkapan harimau dengan menjembaknya dengan umpan kambing. Walaupun beberapa lalu harimau itu mendekat ke kandang, namun harimau itu tidak mau masuk.
"Sekarang tim membuat kandang dari kayu biar lebih alami. Kemarin umpan kambing di kandang besi yang kita buat di datangi harimau itu. Tapi harimau itu tidak mau masuk dan memakan umpan kita," katanya.
Seperti mengingatkan, pada 3 Januari 2018, Jumiati (33) tewas dimangsa harimau. Saat kejadian, dia bersama dua temannya sedang bekerja di area perusahaan PT THIP.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengatakan, harimau yang diduga memangsa manusia itu terlihat dua kali di jalan poros areal perusahaan PT THIP (Tabung Haji Indo Plantation) yang merupakan perusahaan perkebunan sawit.
Dalam vidoe rekaman petugas tampak harimau itu berjalan santai di jalan poros saat bertemu mobil karyawan perusahaan sawit dan tim gabungan. Saat mobil melewati harimau dewasa tampak duduk. Namun tidak berapa lama, harimau itu berjalan cepat mengikuti iringan mobil Namun, tidak lama si raja hutan itu berhenti mengikuti mobil.
"Sudah dua kali tim rescue berjumpa dengan harimau itu. Sudah memasuki 40 hari namun tim memang belum berhasil menangkapanya," ucapnya.
Saat ini tim rescue masih mengupayakan penangkapan harimau dengan menjembaknya dengan umpan kambing. Walaupun beberapa lalu harimau itu mendekat ke kandang, namun harimau itu tidak mau masuk.
"Sekarang tim membuat kandang dari kayu biar lebih alami. Kemarin umpan kambing di kandang besi yang kita buat di datangi harimau itu. Tapi harimau itu tidak mau masuk dan memakan umpan kita," katanya.
Seperti mengingatkan, pada 3 Januari 2018, Jumiati (33) tewas dimangsa harimau. Saat kejadian, dia bersama dua temannya sedang bekerja di area perusahaan PT THIP.
(rhs)