Penganiayaan Ulama, Aher Minta Semua Pihak Tak Berasumsi Macam-macam

Jum'at, 02 Februari 2018 - 16:43 WIB
Penganiayaan Ulama,...
Penganiayaan Ulama, Aher Minta Semua Pihak Tak Berasumsi Macam-macam
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta semua pihak tak berasumsi macam-macam menyusul peristiwa penganiayaan terhadap dua ulama di Jabar. Aher pun meminta masyarakat tetap tenang serta tidak terpancing isu menyesatkan yang dapat merusak stabilitas Jabar.

"Tentu saya prihatin dan berbelasungkawa terhadap dua tokoh yang dianiaya, salah satunya meninggal," ungkap Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (2/2/2018).

Berkaca dari dua peristiwa itu, lanjut Aher, pihaknya mengajak seluruh masyarakat dan petugas keamanan meningkatkan kewaspadaannya, agar keamanan tetap terjaga.

Aher meminta masyarakat tidak memunculkan berbagai asumsi terkait peristiwa penganiayaan tersebut dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian. "Penegak keamanan harus mengusut tuntas kasus ini," tegasnya.

Aher tidak menampik kasus ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat terkait keamanan. Terlebih, Jabar akan menghadapi Pilkada Serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar dan Pilgub Jabar 2018.

Karena itu, Aher sekali lagi meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaannya. Dia pun menginstruksikan Dinas Sosial (Dinsos) Jabar untuk melakukan pembenahan terkait keberadaan warga yang mengalami gangguan kejiwaan. "Saya pikir Dinsos sudah terbiasa melakukan pengobatan, tinggal lebih diintensifkan lagi," tandasnya.

Diketahui, peristiwa penganiayaan dialami dua orang ulama di Jabar. Bahkan, satu di antaranya akhirnya meninggal dunia karena menderita luka sangat parah.

Pertama, penganiayaan menimpa KH Umar Basri (Mama Sentiong), pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, 27 Januari 2018. Akibatnya, korban harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka parah di bagian kepala. Beruntung, nyawa korban selamat.

Kedua
, penganiayaan menimpa Ustaz R Prawoto yang merupakan Komandan Brigade PP Persis, Kamis (1/2/2018). Korban akhirnya mengembuskan napas terakhirnya akibat luka-luka parah yang dideritanya. Pelaku dari dua peristiwa penganiayaan tersebut diketahui mengalami gangguan kejiwaan. (Baca Juga: Saat Mengamuk, Asep Kerap 'Dijinakkan' Ustaz Prawoto(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8240 seconds (0.1#10.140)