Pelaku Gedor Rumah, Ustaz Prawoto Lari
A
A
A
BANDUNG - Penganiayaan berujung meninggalnya Ustaz R Prawoto yang terjadi di Kampung Blok Sawah RT 1/3, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga. Mereka pun berbagi cerita tentang kejadian tersebut.
Menurut Didin Zaenudin (45), saat kejadian Kamis (1/2/2018), korban sedang berada di rumah. Ketika pelaku menggedor rumahnya, pelaku sedang membuat tas.
"Korban Prawoto lari karena tak ingin keributan terjadi di rumahnya. Sebab, di rumah korban ada anak bungsunya yang berusia satu bulan," ungkap Didin, adik ipar almarhum, Jumat (2/2/2018).
Dua hari sebelum kejadian, antara korban dengan pelaku terlibat diskusi tentang agama. Korban mengajak pelaku tidak percaya klenik dan hal-hal gaib. Prawoto juga menasihati pelaku agar hanya percaya kepada Alquran dan Hadis. Sebab, Alquran adalah panduan hidup umat Islam yang bersumber dari Allah SWT.
"Tapi kami tidak menyimpulkan diskusi itu yang memicu pemukulan. Yang pasti, seusai diskusi itu, pelaku menyalami dan mencium tangan korban," kata Didin.
Diberitakan sebelumnya, Ustaz R Prawoto dianiaya oleh Asep Maftuh (45), Kamis (1/2/2018) pukul 07.00 WIB. Ustaz Prawoto yang juga Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) Pusat itu mengalami luka parah di kepala dan patah tangan kiri akibat dipukuli oleh Asep yang merupakan tetangganya di Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Ustaz Prawoto meninggal dunia pukul 17.30 WIB. (Baca Juga: Kurang dari Sepekan, 2 Ulama di Jabar Dianiaya Pengidap Gangguan Jiwa(zik)
Menurut Didin Zaenudin (45), saat kejadian Kamis (1/2/2018), korban sedang berada di rumah. Ketika pelaku menggedor rumahnya, pelaku sedang membuat tas.
"Korban Prawoto lari karena tak ingin keributan terjadi di rumahnya. Sebab, di rumah korban ada anak bungsunya yang berusia satu bulan," ungkap Didin, adik ipar almarhum, Jumat (2/2/2018).
Dua hari sebelum kejadian, antara korban dengan pelaku terlibat diskusi tentang agama. Korban mengajak pelaku tidak percaya klenik dan hal-hal gaib. Prawoto juga menasihati pelaku agar hanya percaya kepada Alquran dan Hadis. Sebab, Alquran adalah panduan hidup umat Islam yang bersumber dari Allah SWT.
"Tapi kami tidak menyimpulkan diskusi itu yang memicu pemukulan. Yang pasti, seusai diskusi itu, pelaku menyalami dan mencium tangan korban," kata Didin.
Diberitakan sebelumnya, Ustaz R Prawoto dianiaya oleh Asep Maftuh (45), Kamis (1/2/2018) pukul 07.00 WIB. Ustaz Prawoto yang juga Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) Pusat itu mengalami luka parah di kepala dan patah tangan kiri akibat dipukuli oleh Asep yang merupakan tetangganya di Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Ustaz Prawoto meninggal dunia pukul 17.30 WIB. (Baca Juga: Kurang dari Sepekan, 2 Ulama di Jabar Dianiaya Pengidap Gangguan Jiwa(zik)