Wanita Penyimpan Mayat Suami dan Anaknya Mengaku dapat Bisikan Gaib
A
A
A
CIMAHI - Kondisi kejiwaan Neneng Khotijah (76) nenek yang menyimpan jasad suami dan anaknya hingga menjadi kerangka masih diperiksa secara intensif. Sebab selama proses pemeriksaan awal dia lebih tertarik jika membahas soal mistis, hal gaib, atau hidayah yang katanya didapat lewat bisikan malaikat.
Bahkan kepada polisi, Neneng berujar jika sebelum meninggal dua tahun silam anak pertamanya Hera Sri Herawati (50) sempat berpesan kepadanya agar jika mati jasadnya jangan dikuburkan. Sebab ada keyakinan jika kelak sudah meninggal akan bisa mendapat kehidupan yang kedua kalinya.
"Dia (Neneng) cerita kalau anaknya sempat berwasiat sebelum wafat, jika nanti meninggal jasadnya jangan dikuburkan," kata Kapolsek Cimahi Selatan AKP Sutarman di Mapolsek Cimahi Selatan, Rabu (31/1/2018).
Sutarman mengatakan, pernyataan itu terungkap dari mulut Neneng saat menjalani pemeriksaan petugas. Bahkan Neneng menyebutkan sebelum Hera meninggal, dirinya dan anak sulungnya itu mendapat hidayah untuk melaksanakan salat tahajud selama 40 malam berturut. Setelah itu mereka mendapat bisikan gaib melalui malaikat bahwa jika kelak meninggal akan mendapat kehidupan kedua.
Kemudian, hingga akhirnya Hera meningggal pada Januari 2016, pesan almarhum kepada ibunya untuk tidak menguburkannya pun dilaksanakan oleh Neneng. Jasad Hera hanya dibaringkan di tengah rumah dengan ditutupi kain.
Setiap hari Neneng berharap bisikan gaibnya itu segera jadi kenyataan. Apalagi dia pun setiap harinya selalu merawat jasad anaknya termasuk mengganti selimut tiga kali sehari.
Selang hampir dua tahun kemudian atau pada Desember 2017, suami Neneng, Nanung Sobana, (84) juga meninggal dunia setelah sempat menderita sakit berkepanjangan. Diceritakan Neneng jika suaminya itu meninggal ingin menyusul Hera yang tak kunjung hidup lagi.
"Bu Neneng itu terkadang ucapannya tidak nyambung, dia hanya selalu bilang mendapat hidayah dari Allah," ucapnya.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil observasi kejiwaan Neneng yang dilakukan oleh tim medis di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi. Hasil observasi dibutuhkan untuk pemeriksaan lebih lanjut, sebab jika pemeriksaan dipaksaan saat ini keterangan dari Neneng masih simpang siur akibat kondisi kejiwaannya yang belum stabil.
Bahkan kepada polisi, Neneng berujar jika sebelum meninggal dua tahun silam anak pertamanya Hera Sri Herawati (50) sempat berpesan kepadanya agar jika mati jasadnya jangan dikuburkan. Sebab ada keyakinan jika kelak sudah meninggal akan bisa mendapat kehidupan yang kedua kalinya.
"Dia (Neneng) cerita kalau anaknya sempat berwasiat sebelum wafat, jika nanti meninggal jasadnya jangan dikuburkan," kata Kapolsek Cimahi Selatan AKP Sutarman di Mapolsek Cimahi Selatan, Rabu (31/1/2018).
Sutarman mengatakan, pernyataan itu terungkap dari mulut Neneng saat menjalani pemeriksaan petugas. Bahkan Neneng menyebutkan sebelum Hera meninggal, dirinya dan anak sulungnya itu mendapat hidayah untuk melaksanakan salat tahajud selama 40 malam berturut. Setelah itu mereka mendapat bisikan gaib melalui malaikat bahwa jika kelak meninggal akan mendapat kehidupan kedua.
Kemudian, hingga akhirnya Hera meningggal pada Januari 2016, pesan almarhum kepada ibunya untuk tidak menguburkannya pun dilaksanakan oleh Neneng. Jasad Hera hanya dibaringkan di tengah rumah dengan ditutupi kain.
Setiap hari Neneng berharap bisikan gaibnya itu segera jadi kenyataan. Apalagi dia pun setiap harinya selalu merawat jasad anaknya termasuk mengganti selimut tiga kali sehari.
Selang hampir dua tahun kemudian atau pada Desember 2017, suami Neneng, Nanung Sobana, (84) juga meninggal dunia setelah sempat menderita sakit berkepanjangan. Diceritakan Neneng jika suaminya itu meninggal ingin menyusul Hera yang tak kunjung hidup lagi.
"Bu Neneng itu terkadang ucapannya tidak nyambung, dia hanya selalu bilang mendapat hidayah dari Allah," ucapnya.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil observasi kejiwaan Neneng yang dilakukan oleh tim medis di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi. Hasil observasi dibutuhkan untuk pemeriksaan lebih lanjut, sebab jika pemeriksaan dipaksaan saat ini keterangan dari Neneng masih simpang siur akibat kondisi kejiwaannya yang belum stabil.
(sms)