Pemkot Mojokerto Kekurangan Bus Sekolah
A
A
A
MOJOKERTO - Program angkutan sekolah gratis yang digagas Pemkot Mojokerto, Jawa Timur, belum berjalan optimal. Hingga tahun ketiga pelaksanaan program ini, jumlah angkutan yang tersedia masih belum mampu mencukupi kebutuhan pelajar.
Tahun 2016 silam, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto meluncurkan angkutan sekolah gratis dengan memanfaatkan angkutan kota (angkot). Sebanyak 19 armada yang digunakan ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan pelajar.
Kepala Dishub Kota Mojokerto Gaguk tri Prasetyo mengakui, saat ini jumlah armada angkutan sekolah gratis yang disediakan memang masih belum bisa menampung kebutuhan pelajar. Menurutnya, ada dua trayek yang dirasa perlu untuk ditambah armada baru. Dua trayek itu yakni rute Kedundung dan bypass. ”Dua trayek itu yang urgent,” kata Gaguk, Rabu (31/1/2018).
Saat ini, pihaknya menggunakan armada berupa angkot sewa sebanyak 13 unit. Ditambah lagi, empat unit kendaraan MPV serta dua unit bus mini. Sejauh ini, kata dia, belum ada penambahan unit kendaraan baru yang dibeli dari APBD Kota Mojokerto.
Empat unit mobil MPV dan dua unit bus tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. ”Tahun ini juga harus ditambah,” tuturnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Odiek Prayitno mengatakan, seharusnya pemkot memikirkan anggaran untuk penambahan armada angkutan sekolah gratis. Karena menurutnya, program angkutan sekolah gratis ini mulai direspons positif oleh pelajar maupun walimurid.
”Kita minta agar tahun ini Pemkot Mojokerto menyediakan anggaran untuk itu (pengadaan bus mini),” terang Odiek.
Tahun 2016 silam, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto meluncurkan angkutan sekolah gratis dengan memanfaatkan angkutan kota (angkot). Sebanyak 19 armada yang digunakan ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan pelajar.
Kepala Dishub Kota Mojokerto Gaguk tri Prasetyo mengakui, saat ini jumlah armada angkutan sekolah gratis yang disediakan memang masih belum bisa menampung kebutuhan pelajar. Menurutnya, ada dua trayek yang dirasa perlu untuk ditambah armada baru. Dua trayek itu yakni rute Kedundung dan bypass. ”Dua trayek itu yang urgent,” kata Gaguk, Rabu (31/1/2018).
Saat ini, pihaknya menggunakan armada berupa angkot sewa sebanyak 13 unit. Ditambah lagi, empat unit kendaraan MPV serta dua unit bus mini. Sejauh ini, kata dia, belum ada penambahan unit kendaraan baru yang dibeli dari APBD Kota Mojokerto.
Empat unit mobil MPV dan dua unit bus tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. ”Tahun ini juga harus ditambah,” tuturnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Odiek Prayitno mengatakan, seharusnya pemkot memikirkan anggaran untuk penambahan armada angkutan sekolah gratis. Karena menurutnya, program angkutan sekolah gratis ini mulai direspons positif oleh pelajar maupun walimurid.
”Kita minta agar tahun ini Pemkot Mojokerto menyediakan anggaran untuk itu (pengadaan bus mini),” terang Odiek.
(rhs)