Plafon Kantor Gubernur NTT yang Ambrol Segera Diperbaiki
A
A
A
KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) segera memperbaiki plafon Kantor Gubernur NTT yang ambrol diterjang angin, Minggu (28/1/2018).
Plafon bagian depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jalan El-Tari, Kupang, NTT, ambrol dihantam angin kencang. Dalam video amatir warga beberapa saat setelah plafon ambrol, terlihat serpihan plafon beserta rangka baja ringan terlihat berserakan di teras Kantor Gubernur NTT. Petugas Satpol serta sejumlah staf membersihkan serpihan material plafon dan rangka baja yang ambrol itu.
Selasa (30/1/2018), Karo Umum Pemprov NTT Zakarias Moruk mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kerusakan dan sudah melakukan koordinasi dengan pihak PT Waskita Karya yang mengerjakan bangunan itu, untuk membantu melakukan perbaikan kerusakan gedung tersebut.
Dia juga menambahkan, gedung ini sudah diserahkan kepada Pemprov NTT untuk dikelola sendiri, sehingga segala kerusakan maupun perawatan sudah menjadi tanggung jawab Pemprov NTT.
Menurutnya, kerusakan ini akan segera diperbaiki sehingga tidak menimbulkan kerusakan lain mengingat saat ini cuaca buruk berupa angin kencang dan hujan deras masih menerjang wilayah NTT.
Sementara, aktivitas aparatur sipil negara di lingkup Sekda NTT berlangsung normal, tidak terpengaruh dengan kejadian tersebut.
Gedung ini dibangun dengan dana sebesar Rp178 miliar. Gedung dibangun di atas areal gedung lama yang terbakar beberapa tahun silam. Bentuk gedung didesain menyerupai sasando, alat musik tradisional asal Kabupaten Rote Ndao.
Pada 9 Januari 2018, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri meresmikan gedung lima lantai itu, ditandai dengan penandatanganan prasasti, sebelum Presiden melakukan kunjungan ke Bendungan Raknamo.
Plafon bagian depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jalan El-Tari, Kupang, NTT, ambrol dihantam angin kencang. Dalam video amatir warga beberapa saat setelah plafon ambrol, terlihat serpihan plafon beserta rangka baja ringan terlihat berserakan di teras Kantor Gubernur NTT. Petugas Satpol serta sejumlah staf membersihkan serpihan material plafon dan rangka baja yang ambrol itu.
Selasa (30/1/2018), Karo Umum Pemprov NTT Zakarias Moruk mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kerusakan dan sudah melakukan koordinasi dengan pihak PT Waskita Karya yang mengerjakan bangunan itu, untuk membantu melakukan perbaikan kerusakan gedung tersebut.
Dia juga menambahkan, gedung ini sudah diserahkan kepada Pemprov NTT untuk dikelola sendiri, sehingga segala kerusakan maupun perawatan sudah menjadi tanggung jawab Pemprov NTT.
Menurutnya, kerusakan ini akan segera diperbaiki sehingga tidak menimbulkan kerusakan lain mengingat saat ini cuaca buruk berupa angin kencang dan hujan deras masih menerjang wilayah NTT.
Sementara, aktivitas aparatur sipil negara di lingkup Sekda NTT berlangsung normal, tidak terpengaruh dengan kejadian tersebut.
Gedung ini dibangun dengan dana sebesar Rp178 miliar. Gedung dibangun di atas areal gedung lama yang terbakar beberapa tahun silam. Bentuk gedung didesain menyerupai sasando, alat musik tradisional asal Kabupaten Rote Ndao.
Pada 9 Januari 2018, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri meresmikan gedung lima lantai itu, ditandai dengan penandatanganan prasasti, sebelum Presiden melakukan kunjungan ke Bendungan Raknamo.
(zik)