Meski Layanan Dikeluhkan PDAM Gresik Tetap Naikkan Tarif
A
A
A
GRESIK - Bupati Sambari Halim Radianto akhirnya menyetujui kenaikan tarif yang diajukan manajemen PDAM Gresik. Padahal, sampai saat ini pelanggan kerap mengeluhkan layanan perusahaan milik Pemkab Gresik itu.
Angka kenaikan tarif yang disepakati Bupati Sambari Halim Radianto sebesar Rp275 permeterkubik. Sebelumnya tarif perusahaan air tersebut permeterkubiknya hanya Rp1.225. Jadi saat ini tarif air PDAM sebesar Rp1.500 permeterkubik.
"Kami sangat menyesalkan atas kenaikan tarif PDAM, sebab layananya selama ini kurang baik. Macet dan kualitas airnya buruk," ujar Maryanto (42) warga Jalan Kuala Kapuas Perumahan GKB.
Tidak hanya di Perumahan Gresik Kota Baru, pelanggan di Perumahaan Pondok Permata Suci (PPS), Kecamatan Manyar juga kerap mengeluhkan air PDAM yang macet. Bahkan, dalam sebulan pasti ada tiga kali macet dan setiap macet sampai 3-4 hari.
"Sangat sering air PDAM di PPS macet. Sampai-sampai harga rumah di PPS turun, gara-gara air PDAM tidak lancar," aku Nanang Fahruddin (42) warga Jalan Permata PPS.
Tampaknya keluhan akan layanan itu tidak dipedulikan. Buktinya, dalam publik haering penyesuaian tarif air minum PDAM yang berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja, bupati tetap menyepakati kenaikan tarif.
"Saya jamin sampai saat ini harga air PDAM Gresik lebih murah dari Kabupaten kota manapun di Jawa Timur," ujar Bupati Sambari kepada masyarakat yang hadir.
Sambari juga menyempaikan, bila keluarangan biaya produksi akan ditalangi manajemen PDAM. Bahkan, manajemen bisa mengatur dengan melakukan subsidi silang.
Semula Direktur PDAM Muhammad menawarkan adanya pembagian harga mulai dari golongan I sebesar Rp1.600 permeterkubik dan golongan II sebesar Rp1.800 permeterkubik. Karena, biaya produksi air sebesar Rp4.675 permeterkubik.
Sementara Direktur PDAM, Muhammad mengatakan, saat ini produksi air PDAM Gresik sebesar 1.280 liter perdetik. Jumlah ini masih sekitar 27% dari jumlah kebutuhan masyarakat.
"Saya yakinkan, kedepan tidak akan ada krisis air di Gresik. Selain ada teken kontrak dengan proyek umbulan. Kami juga punya tandon raksasa di Bendung gerak Sidomukti dengan cadangan air sebesar 10 juta meter3. Kalau semuanya sudah selesai, maka Gresik tak akan kekurangan air," pungkasnya.
Angka kenaikan tarif yang disepakati Bupati Sambari Halim Radianto sebesar Rp275 permeterkubik. Sebelumnya tarif perusahaan air tersebut permeterkubiknya hanya Rp1.225. Jadi saat ini tarif air PDAM sebesar Rp1.500 permeterkubik.
"Kami sangat menyesalkan atas kenaikan tarif PDAM, sebab layananya selama ini kurang baik. Macet dan kualitas airnya buruk," ujar Maryanto (42) warga Jalan Kuala Kapuas Perumahan GKB.
Tidak hanya di Perumahan Gresik Kota Baru, pelanggan di Perumahaan Pondok Permata Suci (PPS), Kecamatan Manyar juga kerap mengeluhkan air PDAM yang macet. Bahkan, dalam sebulan pasti ada tiga kali macet dan setiap macet sampai 3-4 hari.
"Sangat sering air PDAM di PPS macet. Sampai-sampai harga rumah di PPS turun, gara-gara air PDAM tidak lancar," aku Nanang Fahruddin (42) warga Jalan Permata PPS.
Tampaknya keluhan akan layanan itu tidak dipedulikan. Buktinya, dalam publik haering penyesuaian tarif air minum PDAM yang berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja, bupati tetap menyepakati kenaikan tarif.
"Saya jamin sampai saat ini harga air PDAM Gresik lebih murah dari Kabupaten kota manapun di Jawa Timur," ujar Bupati Sambari kepada masyarakat yang hadir.
Sambari juga menyempaikan, bila keluarangan biaya produksi akan ditalangi manajemen PDAM. Bahkan, manajemen bisa mengatur dengan melakukan subsidi silang.
Semula Direktur PDAM Muhammad menawarkan adanya pembagian harga mulai dari golongan I sebesar Rp1.600 permeterkubik dan golongan II sebesar Rp1.800 permeterkubik. Karena, biaya produksi air sebesar Rp4.675 permeterkubik.
Sementara Direktur PDAM, Muhammad mengatakan, saat ini produksi air PDAM Gresik sebesar 1.280 liter perdetik. Jumlah ini masih sekitar 27% dari jumlah kebutuhan masyarakat.
"Saya yakinkan, kedepan tidak akan ada krisis air di Gresik. Selain ada teken kontrak dengan proyek umbulan. Kami juga punya tandon raksasa di Bendung gerak Sidomukti dengan cadangan air sebesar 10 juta meter3. Kalau semuanya sudah selesai, maka Gresik tak akan kekurangan air," pungkasnya.
(nag)