Dinilai Berat Sebelah, Warga Kritik KPU Sumsel

Selasa, 23 Januari 2018 - 13:25 WIB
Dinilai Berat Sebelah,...
Dinilai Berat Sebelah, Warga Kritik KPU Sumsel
A A A
PALEMBANG - Konstelasi politik menjelang Pilkada Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) semakin panas. Sensitivitas masyarakat meningkat lantaran banyaknya manuver politik dan isu-isu miring di tengah masyarakat.

Salah satu lembaga penyelenggara pun ikut menuai kritik jelang pesta demokrasi di bumi Sriwijaya itu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai berat sebelah terhadap bakal calon gubernur lainnya.

Ini dibuktikan dengan publikasi media di laman infopemilu.kpu.go.id hanya ada dua pasang calon yang memiliki gambar yaitu Dodi Reza Alex Nurdin, Giri Ramanda Kiemas dan Herman Deru, Mawardi yahya. Kemudian dua pasang calon lainnya Ishak Mekki, Yudha Pratomo dan Saifudin Aswari, Irwansyah tidak memiliki tampilan gambar.

Hermanto (30) warga Kota Palembang mengatakan, ia menemukan ada indikasi bahwa KPU tidak berdiri di tengah-tengah bakal calon yang sedang berkompetisi untuk memperebutkan posisi jabatan di Gubernur Sumsel ini.

“Dengan melihat ada beberapa calon yang tidak memiliki gambar, jadi icak-icaknyo KPU bakal menyelenggarakan Pilgub ini untuk dua pasangan calon saja, padahal kali ini ada empat pasang calon dan semuanya dinyatakan lolos verifikasi,” ujar Heman kepada wartawan.

Begitupun dengan Hairil (27), warga Batu Raja yang merupakan salah satu temanya Herman, mengatakan, isu-isu yang beredar sekarang ini KPU Provinsi Sumsel dikuasai oleh salah satu calon. Jadi bisa dimungkinkan bahwa ke depannya hanya ada dua calon yang akan bertarung habis-habisan.

Ujinyo, KPU (Provinsi Sumsel) dipegang salah satu calon, indikasi itu diperkuat karena sekretaris KPU orangnya gubernur. Jadi yang dianggap serius cuman dua itu bae mungkin,” kata Hairil dengan logat khas Sumsel.

Hairil menambahkan, dalam penyelenggaraan pesta demokrasi KPU Provinsi Sumsel harus bisa menjaga marwah independensi di mata masyarakat. “Kito lah paham politik, semua informasi terbuka untuk umum, terlebih lagi sensitivitas makin tinggi, jadi jangan buat kegaduhan dimasyarakat,” harap Hairil.

Dedi Evans, Ketua Aliansi Sumsel Jaya ikut menyayangkan kejadian ini. Pihaknya akan menyelediki apa yang terjadi dengan KPU Provinsi Sumsel. Apakah ini semua ada indikasi keberpihakan penyelenggara kepada calon calon tertentu.

“Kami akan segera meminta klarifikasi dan penjelasan kepada KPU Provinsi Sumsel,” katanya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)