Perempuan Cantik Hentikan Arak-arakan Ganjar-Yasin
A
A
A
SEMARANG - Seorang perempuan cantik nekat menghentikan arak-arakan kereta kuda yang membawa pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) agar bisa berselfie. Perempuan bernama Mayang Septa itu bahkan harus berlari mengejar dan meminta arak-arakan berhenti sesaat.
Peristiwa yang terjadi setelah tiba rombongan tiba di Simpang Lima dan berbelok ke Jalan Pahlawan itu, kebetulan terlihat oleh Ganjar. Dia pun meminta kusir kereta berhenti sejenak dan memberi kesempatan pada Mayang untuk mendekat.
Mayang pun menyerahkan ponsel pintar ke salah satu simpatisan untuk memotret. Dia pun buru-buru berpose di samping Gus Yasin yang duduk bersebelahan dengan Ganjar. Meski berada tepat di belakang kuda, namun perempuan berkerudung itu tetap menampilkan senyum manisnya.
Meski tak lebih dari dua menit berhenti, namun arak-arakan di belakang terlihat semakin mengular. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dan meninggalkan Mayang yang tersenyum senang sembari melihat foto-foto bersama idolanya.
“Saya memang mengidolakan Pak Ganjar. Beliau itu meski sudah jadi pejabat, jadi gubernur tapi tetap biasa saja. Tetap mau makan di tepi jalan bareng warga miskin. Pokoknya sukalah sama beliau,” kata Mayang sembari melambaikan tangannya kepada rombongan kereta kuda, Selasa (9/1/2018).
Mayang mengaku berasal dari Jepara, dan sengaja datang ke kawasan Simpang Lima untuk menunggu pasangan Ganjar-Yasin melintas. Dia mengajak suami, yang ditinggalkannya di sebuah mal untuk memilih sejumlah barang kebutuhan dan berbelanja.
“Iya sama suami ke sini. Itu lagi di dalam mal. Saya di tepi jalan sejak tadi menunggu rombongan lewat. Kan saya tahu jadawal beliau dari Instagram, nah di situ disamapikan jika hari ini akan mendaftar ke KPU dan rutenya lewat Simpang Lima,” bebernya.
Sementara itu, arakan-arakan kereta kuda yang membawa Ganjar-Yasin juga sudah ditunggu ribuan simpatisan di depan Kantor Gubernur Jateng. Mereka juga menampilkan berbagai kesenian tradisional untuk menyambut kedatangan pasangan calon yang diusung oleh koalisi empat parpol PDIP, PPP, Nasdem, dan Demokrat tersebut.
Ganjar dan Gus Yasin kemudian memilih turun dari kereta dan berjalan kaki menuju Kantor KPU Jateng. Banyaknya kelompok massa baik dari santri pesantren hingga simpatisan parpol membuat polisi bekerja keras untuk mengatur arus lalu lintas agar tak menimbulkan kemacetan panjang.
Peristiwa yang terjadi setelah tiba rombongan tiba di Simpang Lima dan berbelok ke Jalan Pahlawan itu, kebetulan terlihat oleh Ganjar. Dia pun meminta kusir kereta berhenti sejenak dan memberi kesempatan pada Mayang untuk mendekat.
Mayang pun menyerahkan ponsel pintar ke salah satu simpatisan untuk memotret. Dia pun buru-buru berpose di samping Gus Yasin yang duduk bersebelahan dengan Ganjar. Meski berada tepat di belakang kuda, namun perempuan berkerudung itu tetap menampilkan senyum manisnya.
Meski tak lebih dari dua menit berhenti, namun arak-arakan di belakang terlihat semakin mengular. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dan meninggalkan Mayang yang tersenyum senang sembari melihat foto-foto bersama idolanya.
“Saya memang mengidolakan Pak Ganjar. Beliau itu meski sudah jadi pejabat, jadi gubernur tapi tetap biasa saja. Tetap mau makan di tepi jalan bareng warga miskin. Pokoknya sukalah sama beliau,” kata Mayang sembari melambaikan tangannya kepada rombongan kereta kuda, Selasa (9/1/2018).
Mayang mengaku berasal dari Jepara, dan sengaja datang ke kawasan Simpang Lima untuk menunggu pasangan Ganjar-Yasin melintas. Dia mengajak suami, yang ditinggalkannya di sebuah mal untuk memilih sejumlah barang kebutuhan dan berbelanja.
“Iya sama suami ke sini. Itu lagi di dalam mal. Saya di tepi jalan sejak tadi menunggu rombongan lewat. Kan saya tahu jadawal beliau dari Instagram, nah di situ disamapikan jika hari ini akan mendaftar ke KPU dan rutenya lewat Simpang Lima,” bebernya.
Sementara itu, arakan-arakan kereta kuda yang membawa Ganjar-Yasin juga sudah ditunggu ribuan simpatisan di depan Kantor Gubernur Jateng. Mereka juga menampilkan berbagai kesenian tradisional untuk menyambut kedatangan pasangan calon yang diusung oleh koalisi empat parpol PDIP, PPP, Nasdem, dan Demokrat tersebut.
Ganjar dan Gus Yasin kemudian memilih turun dari kereta dan berjalan kaki menuju Kantor KPU Jateng. Banyaknya kelompok massa baik dari santri pesantren hingga simpatisan parpol membuat polisi bekerja keras untuk mengatur arus lalu lintas agar tak menimbulkan kemacetan panjang.
(zik)