Pencarian Korban di Waduk Cirata Difokuskan di Areal Eceng Gondok
A
A
A
PURWAKARTA - Basarnas memfokuskan pencarian enam korban perahu karam di Waduk Cirata, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, di spot-spot yang dipenuhi eceng gondok (eichhornia crassipes) antara 1-kilometer ke arah timur dari lokasi kejadian, Selasa (26/12/2017). Tanaman gulma itu tampak banyak memenuhi perairan Waduk Cirata yang dicurigai menutup korban yang muncul ke permukaan.
Dalam pencarian di hari keenam ini, Basarnas hanya menggunakan ROV ( Remotely Operated Vehicle), atau robot bawah air, selama setengah hari. Hasilnya pun masih nihil belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Sehingga sejak pukul 13.00 WIB pencarian kembali dengan pola penyisiran dengan memfokuskan pada areal tumbuhan eceng gondok. Sebanyak delapan perahu karet dikerahkan untuk penyusuran itu dengan harapan bisa menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"ROV tetap kita gunakan, namun untuk pencarian di hari keenam ini kembali dengan pola penyisiran menggunakan perahu karet. Areal eceng gondok menjadi perhatian kami,"ungkap Kepala Kantor Basarnas Jawa Barat, Riyadi kepada SINDOnews, Selasa (26/12/2017).
Tidak hanya eceng gondok, terang dia, sejumlah keramba jaring apung (KJA) yang banyak di sekitar lokasi kejadian pun, satu per satu sudah digeser. Tadinya dicurigai korban tersangkut jaring KJA. Tapi upaya itu tetap tidak membuahkan hasil. Bahkan sempat menggunakan ROV hingga ke bagian jaring terbawah pun masih tetap nihil.
Sementara itu, Sekda Purwakarta Padil Karsoma yang datang ke lokasi berjanji, Pemkab Purwakarta akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Pihaknya juga langsung memerintahkan stafnya untuk mengurus administrasi bantuan. Selain itu, Padil juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pencarian korban yang merupakan warga Purwakarta.
Sekadar mengulas, enam korban yang saat ini belum juga ditemukan adalah Rus (50), Dadang (60), Cicah (60), Iyat (60), Siti (10), dan Dudun (8). Mereka semuanya warga Kampung Rawa Taal, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Dalam pencarian di hari keenam ini, Basarnas hanya menggunakan ROV ( Remotely Operated Vehicle), atau robot bawah air, selama setengah hari. Hasilnya pun masih nihil belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Sehingga sejak pukul 13.00 WIB pencarian kembali dengan pola penyisiran dengan memfokuskan pada areal tumbuhan eceng gondok. Sebanyak delapan perahu karet dikerahkan untuk penyusuran itu dengan harapan bisa menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"ROV tetap kita gunakan, namun untuk pencarian di hari keenam ini kembali dengan pola penyisiran menggunakan perahu karet. Areal eceng gondok menjadi perhatian kami,"ungkap Kepala Kantor Basarnas Jawa Barat, Riyadi kepada SINDOnews, Selasa (26/12/2017).
Tidak hanya eceng gondok, terang dia, sejumlah keramba jaring apung (KJA) yang banyak di sekitar lokasi kejadian pun, satu per satu sudah digeser. Tadinya dicurigai korban tersangkut jaring KJA. Tapi upaya itu tetap tidak membuahkan hasil. Bahkan sempat menggunakan ROV hingga ke bagian jaring terbawah pun masih tetap nihil.
Sementara itu, Sekda Purwakarta Padil Karsoma yang datang ke lokasi berjanji, Pemkab Purwakarta akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Pihaknya juga langsung memerintahkan stafnya untuk mengurus administrasi bantuan. Selain itu, Padil juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pencarian korban yang merupakan warga Purwakarta.
Sekadar mengulas, enam korban yang saat ini belum juga ditemukan adalah Rus (50), Dadang (60), Cicah (60), Iyat (60), Siti (10), dan Dudun (8). Mereka semuanya warga Kampung Rawa Taal, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.
(sms)