FKUB Jatim Minta Pemilik Pusat Perbelanjaan Tidak Wajibkan Atribut Natal

Kamis, 21 Desember 2017 - 17:04 WIB
FKUB Jatim Minta Pemilik Pusat Perbelanjaan Tidak Wajibkan Atribut Natal
FKUB Jatim Minta Pemilik Pusat Perbelanjaan Tidak Wajibkan Atribut Natal
A A A
SURABAYA - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Timur (Jatim) menyerukan kepada pemilik pusat perbelanjaan untuk tidak mewajibkan pegawainya menggunakan atribut Natal. Forum lintas agama ini juga meminta agar tidak ada sanksi bagi pegawai yang tidak mengenakan atribut hari keagamaan tersebut.

Hal itu disampaikan Sekretaris FKUB Jatim Hizbul Wathon usai acara Renungan dan Harapan FKUB Jatim di JX International Surabaya, Kamis (21/12/2017). Sebaiknya, kata dia, pengusaha pusat perbelanjaan menyerahkan sepenuhnya pada pegawai terkait bersedia tidak mengenakan atribuit Natal.

"Yang mau pakai atribut Natal untuk menghormati silakan, yang nggak mau juga nggak apa-apa. Jadi, jangan ada pemaksaan dan memancing reaksi umat lain. Jangan pula ada sanksi. Saya juga minta tidak ada sweeping terhadap pusat perbelanjaan oleh ormas keagamaan," katanya.

Pihaknya juga meminta kepada pemerintah, pimpinan majelis agama, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan keagamaan dan seluruh Iapisan masyarakat untuk menjaga sikap toleran, saling memahami, saling menghormati dan saling menghargai dalam menjaga kerukunan persatuan serta kesatuan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim untuk selalu meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama masing-masing. Kami berharap terciptanya suasana kondusif dalam pelaksanaan pilgub Jatim," terangnya.

Ketua FKUB Jatim, Shofwan menambahkan situasi kerukunan umat beragama di Jatim selama ini dapat dinyatakan aman, damai, rukun dan kondusif. Sehingga, provinsi Jatim bisa kondusif, baik perayaan Natal, Tahun Baru dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018.

"Saya kira potensi perpecahan dan konflik seperti Pilgub DKI Jakarta tidak terjadi di Jatim. Ini karena tokoh-tokoh agama di Jatim mampu mengendalikan umatnya dengan baik. Jadi untuk situasi Jatim tidak terlalu mengkhawatirkan. Kalaupun panas, itu pun tetap santun dan terkendali," terangnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6806 seconds (0.1#10.140)