Meresahkan Warga, Sumur Minyak Ilegal di Jambi Ditutup
A
A
A
JAMBI - Penambangan minyak secara ilegal di Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Batanghari, Jambi, meresahkan warga. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari pun menutup lokasi itu.
Senin (18/12/2017), Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar turun bersama Tim Penutupan Illegal Drilling Provinsi Jambi ke lokasi yang terletak di sebuah lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setempat di Dusun IV Laman Teras, Desa Pompa Air.
Melihat kondisi lingkungan di sekitar lokasi pengeboran, Wakil Gubernur Jambi jadi 'gerah'. Di hadapan warga Desa Pompa Air, dia memerintahkan agar sumur-sumur ilegal tersebut ditutup. Sejumlah peralatan tambang dirusak, supaya tidak bisa dipakai lagi. Lubang-lubang sumur dicor dengan semen.
Tindakan penutupan sumur-sumur ilegal di Desa Pompa Air melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Pemprov Jambi, Pemkab Batanghari, Kepolisian, TNI, Satpol PP, hingga SKK Migas dan Pertamina.
Fachrori dengan tegas meminta warga setempat atau dari daerah lain tidak lagi menyedot minyak bumi tanpa izin.
Dia juga minta pihak kepolisian memasang police line di lokasi sumur yang sudah ditutup. Permintaan itu langsung direalisasikan. Garis polisi dipasang mengelilingi salah satu lokasi yang luasnya sekitar 20 meter persegi.
Penutupan sumur minyak ilegal keempat kali dalam setahun terakhir itu tidak hanya dilakukan pada satu sumur. Menurut Humas Pertamina EP Asset 1 Andrew, ada empat sumur minyak ilegal yang ditutup, dari 13 sumur yang ditemukan tim. Penutupan akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
Pantauan di lokasi, rencana penutupan sumur ini sudah tercium oleh para penambang minyak ilegal. Terbukti, ketika tim tiba di lokasi, tidak seorang pun pekerja ditemukan lokasi. Berbagai peralatan pun menghilang.
Senin (18/12/2017), Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar turun bersama Tim Penutupan Illegal Drilling Provinsi Jambi ke lokasi yang terletak di sebuah lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setempat di Dusun IV Laman Teras, Desa Pompa Air.
Melihat kondisi lingkungan di sekitar lokasi pengeboran, Wakil Gubernur Jambi jadi 'gerah'. Di hadapan warga Desa Pompa Air, dia memerintahkan agar sumur-sumur ilegal tersebut ditutup. Sejumlah peralatan tambang dirusak, supaya tidak bisa dipakai lagi. Lubang-lubang sumur dicor dengan semen.
Tindakan penutupan sumur-sumur ilegal di Desa Pompa Air melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Pemprov Jambi, Pemkab Batanghari, Kepolisian, TNI, Satpol PP, hingga SKK Migas dan Pertamina.
Fachrori dengan tegas meminta warga setempat atau dari daerah lain tidak lagi menyedot minyak bumi tanpa izin.
Dia juga minta pihak kepolisian memasang police line di lokasi sumur yang sudah ditutup. Permintaan itu langsung direalisasikan. Garis polisi dipasang mengelilingi salah satu lokasi yang luasnya sekitar 20 meter persegi.
Penutupan sumur minyak ilegal keempat kali dalam setahun terakhir itu tidak hanya dilakukan pada satu sumur. Menurut Humas Pertamina EP Asset 1 Andrew, ada empat sumur minyak ilegal yang ditutup, dari 13 sumur yang ditemukan tim. Penutupan akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
Pantauan di lokasi, rencana penutupan sumur ini sudah tercium oleh para penambang minyak ilegal. Terbukti, ketika tim tiba di lokasi, tidak seorang pun pekerja ditemukan lokasi. Berbagai peralatan pun menghilang.
(zik)