Dua Pendaki Tersesat di Gunung Merapi Belum Ditemukan
A
A
A
BOYOLALI - Dua pendaki dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Merapi. Keduanya sebelumnya naik melalui jalur pendakian New Selo, Boyolali. Dua pendaki yang tersesat adalah Sucipto (32) warga Dusun Rempoah RT 04 RW 01 Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan Muhammad Zada Luhab, warga Desa Celombo, Kecamatan Lopak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Sampai kini keduanya belum ditemukan, pencarian untuk sementara dihentikan karena hari telah gelap,” ujar Koordinator SAR Barameru Merapi, Samsuri, Rabu (13/12/2017) . Dalam pencarian itu, terdapat sembilan tim yang diterjunkan. Mereka menyisir kawasan sisi utara Merapi namun belum membuahkan hasil.
Sementara dari informasi yang berkembang, Muhammad Zada Luhab dan Sucipto mendaki gunung teraktif di dunia itu bersama sepuluh rekannya. Mereka naik melalui jalur Selo pada Senin lalu 11 Desember 2017.
Namun ketika turun sehari berikutnya, mereka sempat terhalang kabut tebal di sekitar kawasan puncak. Muhammad Zada Luhab yang mengalami sakit di bagian kaki, meminta rekan-rekannya turun terlebih dahulu.
Sedangkan Sucipto kala itu juga tidak turun bersama. Setelah ditunggu lama tak kunjung sampai, kejadian itu pun lalu dilaporkan ke SAR di Basecam Selo.
Kepala Resort Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Suwiknya mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab keduanya berpisah saat masih di atas. Sucipto bisa dihubungi melalui telepon genggamnya guna memberikan indikasi terkait posisinya, dan ditengarai berada di sisi barat Merapi.
“Yang bersangkutan sudah ditelepon. Dia dalam kondisi yang baik dan sehat,” papar Suwiknya. Namun dia tidak bisa ditelpon terus menerus karena beresiko baterai cepat habis.
Sedangkan Muhammad Zada Luhab sejauh ini masih kehilangan kontak. Dalam proses pencaharian yang dilakukan, diantaranya menyisir sejumlah ceruk dan sungai yang ada di Gunung Merapi.
Tim menyisir di enam titik yang berbeda. Pencarian akan dilakukan tujuh hari ke depan setelah keduanya dilaporkan tersesat. Selama pencarian, jalur pendakian Merapi akan ditutup bagi para pendaki. Sehingga proses pencarian dapat dilakukan maksimal.
“Sampai kini keduanya belum ditemukan, pencarian untuk sementara dihentikan karena hari telah gelap,” ujar Koordinator SAR Barameru Merapi, Samsuri, Rabu (13/12/2017) . Dalam pencarian itu, terdapat sembilan tim yang diterjunkan. Mereka menyisir kawasan sisi utara Merapi namun belum membuahkan hasil.
Sementara dari informasi yang berkembang, Muhammad Zada Luhab dan Sucipto mendaki gunung teraktif di dunia itu bersama sepuluh rekannya. Mereka naik melalui jalur Selo pada Senin lalu 11 Desember 2017.
Namun ketika turun sehari berikutnya, mereka sempat terhalang kabut tebal di sekitar kawasan puncak. Muhammad Zada Luhab yang mengalami sakit di bagian kaki, meminta rekan-rekannya turun terlebih dahulu.
Sedangkan Sucipto kala itu juga tidak turun bersama. Setelah ditunggu lama tak kunjung sampai, kejadian itu pun lalu dilaporkan ke SAR di Basecam Selo.
Kepala Resort Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Suwiknya mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab keduanya berpisah saat masih di atas. Sucipto bisa dihubungi melalui telepon genggamnya guna memberikan indikasi terkait posisinya, dan ditengarai berada di sisi barat Merapi.
“Yang bersangkutan sudah ditelepon. Dia dalam kondisi yang baik dan sehat,” papar Suwiknya. Namun dia tidak bisa ditelpon terus menerus karena beresiko baterai cepat habis.
Sedangkan Muhammad Zada Luhab sejauh ini masih kehilangan kontak. Dalam proses pencaharian yang dilakukan, diantaranya menyisir sejumlah ceruk dan sungai yang ada di Gunung Merapi.
Tim menyisir di enam titik yang berbeda. Pencarian akan dilakukan tujuh hari ke depan setelah keduanya dilaporkan tersesat. Selama pencarian, jalur pendakian Merapi akan ditutup bagi para pendaki. Sehingga proses pencarian dapat dilakukan maksimal.
(sms)