Seniman Surabaya Somasi Wali Kota

Kamis, 07 Desember 2017 - 17:21 WIB
Seniman Surabaya Somasi Wali Kota
Seniman Surabaya Somasi Wali Kota
A A A
SURABAYA - Pembangunan gedung baru DPRD Kota Surabaya masih menyisakan banyak masalah. Setelah diprotes atas pembongkaran masjid, kini para seniman di Kota Pahlawan itu mengirimkan somasi kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Somasi para seniman ini diberikan pada wali kota perempuan pertama di Surabaya sebagai bentuk kekecewaan atas rencana penggusuran gedung Dewan Kesenian Surabaya (DKS). Selama ini gedung DKS yang berada di kawasan Balai Pemuda menjadi ruang ide dan berkesenian para seniman.

Seniman Surabaya Henry Nurcahyo menuturkan, para seniman merasa ruang kreasi dan ide yang selama ini dibangun di DKS mulai dipersempit. Mereka juga merasa kalau saat ini seperti tersingkirkan. Peranan seniman di Surabaya sendiri terus eksis tiap tahunnya.

Kekecewaan itu pun memucak ketika Pemkot Surabaya tidak bisa memberikan solusi atas penggusuran gedung DKS. "Lihat saja, pemkot menggusur ruang berkesenian tanpa ada solusi yang diberikan. Kami terus disingkirkan, ruang-ruang untuk membangun seni di Surabaya perlahan hilang, semua ini yang kami pertanyakan," ujar Henry, Kamis (7/12/2017).

Sekjen DKS Luhur Kayungga menambahkan, dengan sikap yang ditunjukkan oleh pemkot, pihaknya mengangap pemerintah tidak memberikan ruang bagi para seniman untuk berkesenian. Pembangunan gedung DPRD pun seperti ada kesan untuk kepentingan politik saja, tanpa ada kebutuhan dari masyarakat.

Bahkan, katanya, pihaknya juga tidak pernah diberikan kesempatan untuk ikut pertemuan atau diberikan solusi kantor baru bagi DKS. “Makanya kami tak mau mengosongkan tempat ini dulu sebelum ada kepastian dipindah kemana,” jelasnya.

Pembangunan gedung baru DPRD Surabaya mengakibatkan beberapa bangunan di kawasan Balai Pemuda terpaksa dirobohkan seperti Masjid Assakinah, Gedung DKS sampai gudang genset DPRD Surabaya. Gerakan Pemuda (GP) Anshor sebelumnya juga memprotes keras perobohan masjid yang ada di kawasan Balai Pemuda.

Gedung yang rencananya dibangun delapan lantai itu menyedot APBD sampai Rp55 miliar. Gedung baru bagi wakil rakyat di Jalan Yos Sudarso itu akan dibangun lebih tertata rapi dengan desain interior yang menarik dan modern.

Kalau gedung lama dengan tiga lantai fasilitas ruang terpisah hanya dimiliki pimpinan dewan. Sementara di gedung baru nantinya ketua komisi, ketua fraksi juga akan mendapat ruang terpisah.

Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya Ira Tursilowati menuturkan, pihaknya menerima surat somasi yang dilayangkan oleh para seniman di Surabaya. Namun, pihaknya belum bisa memberi penjelasan secara detail. Pasalnya, ia tidak memiliki kewenangan mengenai pembangunan tersebut.

"Suratnya sudah saya terima, nanti saya koordinasikan dengan dinas-dinas terkait. Karena saya tidak punya kapasistas untuk menjawab persoalan ini," ucapnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3997 seconds (0.1#10.140)