Usai Bertemu Bupati Serang, Siswi SDN Sadah Alami Shock
A
A
A
SERANG - Usai bertemu dengan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Defi Marsa siswi kelas 6 SDN Sadah mengalami shock. Hal tersebut diketahui oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten saat mengunjungi rumah siswi yang meminta gedung sekolanya diperbaiki.
"Kami menemui langsung anak tersebut memang masih shock. Belum mau menerima kehadiran orang lain tetapi kami yakinkan bahwa kami dari LPA, kami melundungi anak-anak, kami ingin tahu bagaimana suara anak-anak sendiri," kata Ketua LPA Banten Uut Lutfi usai bertemu Defi, Selasa (5/12/2017).
Dia menjelaskan, kunjungan LPA Banten dan LPA Kabupaten Serang untuk memberikam pendampingan dan motivasi untuk siswa-siswi di SDN Sadah agar tetap bersemangat belajar.
“Kita ingin memberikan pemenuhan hak anak. Walaupun LPA dengan segala keterbatasan anak kan harus dibuat happy dan nyaman,” ujar Uut.
Uut menegaskan, hal yang dialami Defi dan rekannya, agak sedikit shock karena ada banyak orang yang datang dan hilir mudik, dan baru dikenalnya.
“Kalau mau melihat tempatnya (sekolahnya) bukan kurang layak lagi, tapi tidak layak. Itu sangat berpengaruh pada fisik dan psikis anak,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memanggil Defi Marsa siswi SDN Sadah yang membacakan surat permintaan untuk memperbaiki sekolahnya dan videonya viral. Selain Defi, hadir pula Kepala Sekolah, Komite SDN Sadah di Pendopo Bupati Serang. Senin (4/12/2017).
"Saya lebih ingin mendengarkan keinginan dari anak-anak. Karena anak-anak yang ada di kelas itu, mereka yang merasakan bagaimana tidak nyamannya ruang kelas seperti ini (rusak)," kata Tatu sesuai bertemu siswa SDN Sadah.
Pada pertemuan itu, para siswa dan orang tua murid menolak untuk dipindahkan ke sekolah lainnya. Pihaknya kini tengah melakukan upaya pembangunan gedung sekolah baru yang layak secepatnya.
"Saya mengikuti anak-anak, kalau tidak mau dipindahkan saya harus menjaga mereka agar aman. Dalam arti tidak bocor, secara fisik bangunan itu tidak ambruk," ujarnya.
"Kami menemui langsung anak tersebut memang masih shock. Belum mau menerima kehadiran orang lain tetapi kami yakinkan bahwa kami dari LPA, kami melundungi anak-anak, kami ingin tahu bagaimana suara anak-anak sendiri," kata Ketua LPA Banten Uut Lutfi usai bertemu Defi, Selasa (5/12/2017).
Dia menjelaskan, kunjungan LPA Banten dan LPA Kabupaten Serang untuk memberikam pendampingan dan motivasi untuk siswa-siswi di SDN Sadah agar tetap bersemangat belajar.
“Kita ingin memberikan pemenuhan hak anak. Walaupun LPA dengan segala keterbatasan anak kan harus dibuat happy dan nyaman,” ujar Uut.
Uut menegaskan, hal yang dialami Defi dan rekannya, agak sedikit shock karena ada banyak orang yang datang dan hilir mudik, dan baru dikenalnya.
“Kalau mau melihat tempatnya (sekolahnya) bukan kurang layak lagi, tapi tidak layak. Itu sangat berpengaruh pada fisik dan psikis anak,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memanggil Defi Marsa siswi SDN Sadah yang membacakan surat permintaan untuk memperbaiki sekolahnya dan videonya viral. Selain Defi, hadir pula Kepala Sekolah, Komite SDN Sadah di Pendopo Bupati Serang. Senin (4/12/2017).
"Saya lebih ingin mendengarkan keinginan dari anak-anak. Karena anak-anak yang ada di kelas itu, mereka yang merasakan bagaimana tidak nyamannya ruang kelas seperti ini (rusak)," kata Tatu sesuai bertemu siswa SDN Sadah.
Pada pertemuan itu, para siswa dan orang tua murid menolak untuk dipindahkan ke sekolah lainnya. Pihaknya kini tengah melakukan upaya pembangunan gedung sekolah baru yang layak secepatnya.
"Saya mengikuti anak-anak, kalau tidak mau dipindahkan saya harus menjaga mereka agar aman. Dalam arti tidak bocor, secara fisik bangunan itu tidak ambruk," ujarnya.
(rhs)