Banyuwangi Selaraskan Pembangunan dan Kebudayaan

Kamis, 30 November 2017 - 10:34 WIB
Banyuwangi Selaraskan...
Banyuwangi Selaraskan Pembangunan dan Kebudayaan
A A A
BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dinilai mampu menyelaraskan pembangunan infrastruktur dengan kebudayaaan. Meski pembangunan menjadi sebuah kebutuhan Koordinator Perkumpulan Warga Muda, Patriot Muslim mengutarakan, tidak serta merta melupakan nilai budaya dan kearifan lokal daerah berjuluk The Sunrise of Java tersebut.

“Bupati Banyuwangi Azwar Anas layak disebut sebagai Bapak Pembangunan Banyuwangi. Pada era kepemimpinan beliau telah dibangun berbagai taman, pusat pengembangan seni budaya, hotspot, panggung pertunjukan, dan bandara," terang Patriot lewat keterangan resmi, Kamis (30/11/2017).

Dia menerangkan, pembangunan yang dilakukan tidak semata fisik saja, juga memajukan budaya lokal. Hal tersebut membuat wisatawan jadi tertarik, ditambah warga Banyuwangi pun jadi punya ruang untuk memajukan budaya lokal. Keberhasilan Banyuwangi dalam menyelaraskan pembangunan dengan kebudayaan patut dicontoh oleh kepala daerah lain.

"Bupati Anas berhasil menghubungkan satu program dengan program lainnya. Pembangunan industri pariwisata itu modalnya relatif kecil jika dibanding dengan pembangunan sektor lain. Tapi dampaknya bisa luas. Bisa menstimulus industri kreatif. Bisa membangun karakter masyarakat yang berkebudayaan, mengurangi pengangguran dan bisa menumbuhkan ekonomi," urai Patriot.

Dia menambahkan, selama ini masyarakat banyak yang khawatir, jika pariwisata dikembangkan, maka budaya lokal akan tergerus. "Buktinya di Banyuwangi justru budaya lokal yang semakin berkembang," imbuhnya.

Diketahui, salah satu wujud sinergitas pembangunan dan kebudayaan bisa disaksikan di Taman Blambangan dan banyak taman kota lain, yang kini dijadikan sebagai pusat pengembangan seni budaya lokal dan berbagai komunitas. Di Taman Blambangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi membangun berbagai fasiitas, mulai dari jogging track, hotspot, hingga panggung pertunjukan.

Setiap malam Minggu, Taman Blambangan selalu padat oleh kerumunan orang yang ingin menyaksikan berbagai pertunjukan komunitas budaya, dari yang paling tradisional hingga yang paling modern nan kekinian. Pada hari lainnya, taman-taman kota di Banyuwangi pun tetap diramaikan oleh kunjungan berbagai elemen masyarakat.

Sesuai tujuan awalnya, keberadaan taman kota menjadi sarana pelebur masyarakat Banyuwangi. Belum lagi sejumlah festival yang telah mengangkat pamor Banyuwangi di dunia internasional, serta mengangkat Kebudayaan Banyuwangi.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8404 seconds (0.1#10.140)