Pangdam Siliwangi Target 6 Bulan Benahi Citarum
A
A
A
BANDUNG - Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo menargetkan pembenahan Sungai Citarum tuntas dalam waktu enam bulan lewat program Citarum Harum. Progam ini melibatkan semua stakeholder, Kodam III/Siliwangi, Pemprov Jabar, Pemkot/Pemkab Bandung, pegiat lingkungan, dan lain-lain.
Pembenahan Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat itu, bukan hanya pembersihan sampah dan reboisasi hutan gundul. Tetapi juga edukasi masyarakat betapa pentingnya Sungai Citarum bagi kehidupan generasi penerus bangsa. Termasuk pula penting untuk mengatasi persoalan banjir yang tiap tahun merendam kawasan Bandung selatan.
"Targetnya, enam bulan Citarum bersih dari sampah, dua tahun limbah bisa diatasi, dan lima tahun masalah banjir terselesaikan. Namun dengan catatan, semua pihak bergerak bersama kompak mengatasi persoalan ini," kata Kapendam III/Siliwangi Kolonel ARH M Desi Ariyanto di Cafe Glory MG-CO, Jalan Taman Cempaka, Kota Bandung, Rabu (29/11/2017).
Kapendam mengemukakan, langkah Pangdam III/ Siliwangi Mayjen Doni Monardo dalam melindungi ekosistem Citarum ini dilakukan dengan pendekatan hati. Program Citarum Harum menggunakan sistem satu komando. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjadi pimpinan umum, Pangdam Siliwangi dan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Martoyo akan menjadi pelaksana harian.
"Pangdam membenahi ekosistem Citarum, Kapolda menegakkan hukum terhadap para pelanggar," ujar MD Ariyanto.
Dalam melaksanakaan program Citarum Harum, tutur Ariyanto Sungai Citarum yang memiliki panjang 269 kilometer (Km), akan dibagi menjadi 20 titik pembenahan. Setiap sektor akan dipimpin oleh perwira berpangkat kolonel dari Kodam III/Siliwangi.
"Prajurit dari 20 tim itu akan berbaur dengan masyarakat menyusuri sungai mencari masalahnya, menginventarisi, dan melaporkan ke Pangdam. Semua persoalan itu nanti diselesaikan," tutur dia.
Duapuluh tim itu saat ini telah bergerakā menginventarisasi masalah di sektor masing-masing. Anggota tim juga melakukan diskusi dengan masyarakat untuk memberikan edukasi terkait penanganan persoalan Sungai Citarum.
Kodam III/Siliwangi, ungkap Ariyanto, optimistis program Citarum Harum berhasil membersihkan Sungai Citarum dari sanpah dan limbah. Apalagi, para akademisi siap bergabung.
Langkah pertama yang akan dilakukan, Pangdam, Gubernur, dan Menko Kemaritiman Luhut Pannjaitan akan melakukan penanaman pohon dan membersihkan nol kilometer Citarum di Situ Cisanti yang merupakan sumber mata air Citarum. Ribuan bibit pohon setinggi 1,5 meter akan ditanam di kawasan itu.
"Pohon di kawasan itu sudah habis, sampah juga banyak. Pasukan saat ini sudah di sana, dengan Wanadri dan Mapala. Mereka membersihkan dan membenahi nol kilometer Citarum dengan penghijauan. Sebanyak 10.000 bibit pohon setinggi 1,5 meter sudah disiapkan dan akan ditanam di sana," kata Ariyanto.
Terkait anggaran, Ariyanto menyatakan, pendanaan akan terpusat di pemerintah daerah dan akan dikucurkan sesuai permintaan. "Nanti dibuat sistem sehingga masyarakat bisa mengakses penggunaan anggaran dan benar-benar transparan," tandas Ariyanto.
Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan, dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia harus mampu menjadi bangsa besar, pemenang, unggul, cerdas, dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
"SDM sehat dan kuat salah satunya harus didukung makanan yang dihasilkan oleh lingkungan dan air yang bersih. Singkat kata, ekosistem lingkungan hidup, terutama air, harus bevas dari segala macam pencemaran," kata Doni saat memberikan sambutan.
Posisi strategis Jabar, ujar Doni, terdapat 17 gunung. Jabar memiliki nilai strategis bagi Jakarta. Kawasan Bogor dan Cianjur merupakan daerah resapan air. Oksigen dari Gunung Gedepangrango. Air Sungai Ciliwung sebagian besar airnya dari wilayah Jabar.
Jika hulu sungai tercemar, untuk jangka panjang air ibukota tercemar. Kalau lingkungan Jabar rusak, tentu mengancam hidup jutaan manusia baik Jakarta maupun Bogor dan Cianjur.
Pembenahan Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat itu, bukan hanya pembersihan sampah dan reboisasi hutan gundul. Tetapi juga edukasi masyarakat betapa pentingnya Sungai Citarum bagi kehidupan generasi penerus bangsa. Termasuk pula penting untuk mengatasi persoalan banjir yang tiap tahun merendam kawasan Bandung selatan.
"Targetnya, enam bulan Citarum bersih dari sampah, dua tahun limbah bisa diatasi, dan lima tahun masalah banjir terselesaikan. Namun dengan catatan, semua pihak bergerak bersama kompak mengatasi persoalan ini," kata Kapendam III/Siliwangi Kolonel ARH M Desi Ariyanto di Cafe Glory MG-CO, Jalan Taman Cempaka, Kota Bandung, Rabu (29/11/2017).
Kapendam mengemukakan, langkah Pangdam III/ Siliwangi Mayjen Doni Monardo dalam melindungi ekosistem Citarum ini dilakukan dengan pendekatan hati. Program Citarum Harum menggunakan sistem satu komando. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjadi pimpinan umum, Pangdam Siliwangi dan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Martoyo akan menjadi pelaksana harian.
"Pangdam membenahi ekosistem Citarum, Kapolda menegakkan hukum terhadap para pelanggar," ujar MD Ariyanto.
Dalam melaksanakaan program Citarum Harum, tutur Ariyanto Sungai Citarum yang memiliki panjang 269 kilometer (Km), akan dibagi menjadi 20 titik pembenahan. Setiap sektor akan dipimpin oleh perwira berpangkat kolonel dari Kodam III/Siliwangi.
"Prajurit dari 20 tim itu akan berbaur dengan masyarakat menyusuri sungai mencari masalahnya, menginventarisi, dan melaporkan ke Pangdam. Semua persoalan itu nanti diselesaikan," tutur dia.
Duapuluh tim itu saat ini telah bergerakā menginventarisasi masalah di sektor masing-masing. Anggota tim juga melakukan diskusi dengan masyarakat untuk memberikan edukasi terkait penanganan persoalan Sungai Citarum.
Kodam III/Siliwangi, ungkap Ariyanto, optimistis program Citarum Harum berhasil membersihkan Sungai Citarum dari sanpah dan limbah. Apalagi, para akademisi siap bergabung.
Langkah pertama yang akan dilakukan, Pangdam, Gubernur, dan Menko Kemaritiman Luhut Pannjaitan akan melakukan penanaman pohon dan membersihkan nol kilometer Citarum di Situ Cisanti yang merupakan sumber mata air Citarum. Ribuan bibit pohon setinggi 1,5 meter akan ditanam di kawasan itu.
"Pohon di kawasan itu sudah habis, sampah juga banyak. Pasukan saat ini sudah di sana, dengan Wanadri dan Mapala. Mereka membersihkan dan membenahi nol kilometer Citarum dengan penghijauan. Sebanyak 10.000 bibit pohon setinggi 1,5 meter sudah disiapkan dan akan ditanam di sana," kata Ariyanto.
Terkait anggaran, Ariyanto menyatakan, pendanaan akan terpusat di pemerintah daerah dan akan dikucurkan sesuai permintaan. "Nanti dibuat sistem sehingga masyarakat bisa mengakses penggunaan anggaran dan benar-benar transparan," tandas Ariyanto.
Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan, dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia harus mampu menjadi bangsa besar, pemenang, unggul, cerdas, dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
"SDM sehat dan kuat salah satunya harus didukung makanan yang dihasilkan oleh lingkungan dan air yang bersih. Singkat kata, ekosistem lingkungan hidup, terutama air, harus bevas dari segala macam pencemaran," kata Doni saat memberikan sambutan.
Posisi strategis Jabar, ujar Doni, terdapat 17 gunung. Jabar memiliki nilai strategis bagi Jakarta. Kawasan Bogor dan Cianjur merupakan daerah resapan air. Oksigen dari Gunung Gedepangrango. Air Sungai Ciliwung sebagian besar airnya dari wilayah Jabar.
Jika hulu sungai tercemar, untuk jangka panjang air ibukota tercemar. Kalau lingkungan Jabar rusak, tentu mengancam hidup jutaan manusia baik Jakarta maupun Bogor dan Cianjur.
(rhs)