PKPU, Mobilisasi Sumber Daya Relawan Lokal di Bali
A
A
A
BALI - Data Pengungsi erupsi Gunung Agung Wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, hingga Minggu, 26 Nopember 2017 pkl 06.00 Wita mencapai 3.200 jiwa laki-laki, masing-masing 1.597 jiwa dan perempuan 1.603 jiwa.
Pengungsi tinggal di Desa Tembok, Desa Les, Desa Sambirenteng. Khusus di wilayah Kecamatan Tejakula masih ada beberapa pengungsi yang bertahan. Yaitu pengungsi yang berasal dari warga yang masuk KRB III yaitu Desa Dukuh dan Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Juga wilayah Kecamatan Tejakula akan menjadi tempat tujuan pertama pengungsi dari Karangasem terutama Kecamatan Kubu apabila intensitas letusan meningkat.
PKPU Human Initiative telah melakukan koordinasi di internal PKPU, mobilisasi sumber daya relawan lokal di Bali. Pada Senin, 27 November 2017 telah mengirimkan tim Reaksi Cepat PKPU berjumlah 4 orang diketuai Subur Rojinawi.
Selain itu, melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tokoh masyarakat setempat. Melakukan pengamatan kondisi Gunung Agung dan distribusi masker kepada masyarakat terdampak.
"Rencana lanjutan PKPU HI akan berkoordinasi dan komunikasi dengan pemangku kepentingan di lokasi kejadian, melanjutkan pengamatan kondisi gunung Agung, mendistribusikan masker dan logistik," kata Subur dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (29/11/2017).
Diberitakan, Gunung Agung di Karangasem Bali meletus mengeluarkan asap hitam pada 21/11/2017 pukul 17.35 WITA. Status Siaga (level 3), dan sampai hari ini masih terus mengalami erupsi. Terhitung sejak hari ini, Senin, 27 November 2017, pukul 06.00 Wita, status Gunung Agung dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
Gunung Agung Bali yang berstatus siaga meletus pada 17.05 Wita, Selasa, 21 November 2017. Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), muncul asap bertekanan sedang berwarna kelabu tebal dengan tinggi maksimal sekitar 700 meter di atas puncak.
Erupsi Gunung Agung terus meningkat. Tingkat erupsi Gunungapi Agung sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik (sejak teramati sinar api di puncak di malam hari pada 25/11/2017 pukul 21.00 WITA).
Sampai hari ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Masyarakat yang berada di dalam radius 8 km dan peluasan 10 km diimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang. Sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak 25 November 2017 malam menyusul erupsi Gunung Agung.
Pengungsi tinggal di Desa Tembok, Desa Les, Desa Sambirenteng. Khusus di wilayah Kecamatan Tejakula masih ada beberapa pengungsi yang bertahan. Yaitu pengungsi yang berasal dari warga yang masuk KRB III yaitu Desa Dukuh dan Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Juga wilayah Kecamatan Tejakula akan menjadi tempat tujuan pertama pengungsi dari Karangasem terutama Kecamatan Kubu apabila intensitas letusan meningkat.
PKPU Human Initiative telah melakukan koordinasi di internal PKPU, mobilisasi sumber daya relawan lokal di Bali. Pada Senin, 27 November 2017 telah mengirimkan tim Reaksi Cepat PKPU berjumlah 4 orang diketuai Subur Rojinawi.
Selain itu, melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tokoh masyarakat setempat. Melakukan pengamatan kondisi Gunung Agung dan distribusi masker kepada masyarakat terdampak.
"Rencana lanjutan PKPU HI akan berkoordinasi dan komunikasi dengan pemangku kepentingan di lokasi kejadian, melanjutkan pengamatan kondisi gunung Agung, mendistribusikan masker dan logistik," kata Subur dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (29/11/2017).
Diberitakan, Gunung Agung di Karangasem Bali meletus mengeluarkan asap hitam pada 21/11/2017 pukul 17.35 WITA. Status Siaga (level 3), dan sampai hari ini masih terus mengalami erupsi. Terhitung sejak hari ini, Senin, 27 November 2017, pukul 06.00 Wita, status Gunung Agung dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
Gunung Agung Bali yang berstatus siaga meletus pada 17.05 Wita, Selasa, 21 November 2017. Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), muncul asap bertekanan sedang berwarna kelabu tebal dengan tinggi maksimal sekitar 700 meter di atas puncak.
Erupsi Gunung Agung terus meningkat. Tingkat erupsi Gunungapi Agung sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik (sejak teramati sinar api di puncak di malam hari pada 25/11/2017 pukul 21.00 WITA).
Sampai hari ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Masyarakat yang berada di dalam radius 8 km dan peluasan 10 km diimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang. Sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak 25 November 2017 malam menyusul erupsi Gunung Agung.
(rhs)