21 Kelompok Teater Ikuti Festival Teater Pelajar di Kudus
A
A
A
KUDUS - Festival Teater Pelajar (FTP) yang diselenggarakan oleh Teater Djarum bersama Departemen Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, serta didukung sepenuhnya oleh Bakti Budaya Djarum Foundation kembali digelar untuk ke-10 kalinya. Puncak acara yang merupakan agenda tahunan ini diselenggarakan 24 - 26 November 2017 di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah dengan tema Kisah-Kisah Pewayangan yang ditampilkan oleh para finalis FTP yang berhasil masuk ke babak final.
FTP merupakan program rutin tahunan Teater Djarum dengan melibatkan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Kudus yang berisi lomba karya seni teater antar komunitas teater yang ada di sekolah-sekolah menengah se-Kudus, baik tingkat SMP maupun SMA. FTP Kabupaten Kudus akan memperebutkan gelar-gelar bergengsi, antara lain: Teater Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Terbaik, Pemeran Pembantu Terbaik, dan Penata Artistik Terbaik. Untuk tahun ini, ada penambahan gelar Teater Terbaik Harapan 1 untuk SMP dan Teater Terbaik Harapan 1 dan Harapan 2 untuk tingkat SMA.
“Dari tahun ke tahun, teater pelajar di Kudus menunjukkan semakin banyak perkembangannya dan kualitas yang mereka tampilkan juga meningkat. Hal ini tentunya sangat membanggakan karena usaha mendekatkan dunia teater yang dirintis oleh Teater Djarum sudah menunjukkan hasil dan manfaatnya. Tahapan-tahapan produksi dalam teater ini juga melatih mental, disiplin, dan karakter positif para pelajar ini sehingga ke depannya akan turut menjadi bagian dalam mewujudkan Indonesia sebagai bangsa adidaya,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation pada Minggu, 26 November 2017 kemarin.
Teater juga menjadi ruang, penguatan, dan kesempatan untuk mengasah daya kreativitas para pelajar Indonesia agar menghasilkan hasil karya yang positif. “Semua pihak harus mengambil bagian untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Pemerintah, swasta, lembaga-lembaga, siapapun warga bangsa, dengan demikian, kreativitas mereka yang terasah akan secara otomatis menjauhkan mereka dari pengaruh-pengaruh negatif. Mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang memiliki kemauan bekerja keras, tanggung jawab, dan daya kreatifnya akan melahirkan hal-hal baru yang lebih baik lagi,” ujar Inayah Wahid, penggiat teater yang menjadi juri pada final FTP 2017 ini.
Hal ini juga diaminkan oleh Sita Nursati, pekerja seni yang turut menjadi juri final FTP ini. “Teater melibatkan banyak orang yang bekerja sama dalam satu tim yang tidak hanya diwajibkan menyelesaikan bagiannya sendiri, tapi juga harus mampu berempati dengan orang lain yang merupakan bagian dari timnya. Dunia teater memiliki nilai-nilai penting, yang juga sangat penting untuk dikembangkan, dihidupkan dan menjadi bagian dari pendidikan dan kebudayaan sebuah bangsa. Saya tidak menduga antusiasme para pelajar untuk mengikuti FTP ini ternyata sangat luar biasa dan konsistensi Teater Djarum untuk menyelenggarakan FTP ini patut diapresiasi karena mendorong masing-masing sekolah untuk memaksimalkan potensi dari para pelajar dan mengajarkan mereka arti penting dari kerja sama dalam tim,” ujarnya.
Tahun ini, FTP diikuti oleh 21 kelompok teater pelajar se-Kabupaten Kudus, terdiri dari 8 teater pelajar tingkat SMP dan 13 teater pelajar tingkat SMA yang telah melalui babak penyisihan pada 23 – 27 Oktober 2017. Tim juri seleksi teater pelajar tingkat SMP/MTs/Sederajat, antara lain: Teresa Rudiyanto, Aji Cahyo dan M. Noor Ahsin akhirnya memutuskan empat kelompok yang maju ke final, yakni: Teater Essaka SMP 1 Kaliwungu, Teater Bobot SMP 1 Kudus, Teater PR MTs NU Nahdlatul Athfal dan Teater Ukur MTs NU Maslakul Falah.
Sedangkan untuk tingkat pelajar SMA, dewan juri yang terdiri dari Waryoto Giyok, Andreas Teguh Prayoga dan Sugiarto, memutuskan lima finalis, yakni: Teater Oscar SMK NU Hasyim Asy’ari 2, Teater Studio One SMA 1 Kudus, Teater Apotek SMK Farmasi Duta Karya, Teater Saka SMK 2 Kudus, dan Teater Jangkar Bumi MA Qudsiyyah.
“Dalam 10 tahun penyelenggaraannya, jumlah peserta FTP senantiasa mengalami peningkatan. Dari yang awalnya di tingkat SMP tidak ada peserta, hingga kemudian tahun ini diikuti 8 sekolah. Sementara di tingkat SMA, awalnya hanya diikuti kurang dari sepuluh sekolah, namun saat ini sudah lebih dari dua puluhan sekolah. Dengan dukungan Teater Djarum yang memberikan pembinaan administrasi produksi, para peserta FTP semakin mampu memanajemen segala persiapan hingga menghasilkan pertunjukan teater yang berkelas yang menjadi bagian dari pendidikan dan kebudayaan sebuah bangsa. Untuk itulah, Teater Djarum dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation menginisiasi kegiatan Festival Teater Pelajar ini, dan menjadi agenda tahunan,” ungkap Oey Riwayat Slamet, koordinator Teater Djarum.
FTP merupakan salah satu agenda rutin dari Teater Djarum, yang konsisten membina kerja sama dengan seniman, komunitas kesenian, budayawan, dan berbagai pihak juga dilakukan untuk mengembangkan jaringan kerja seni dan membuka ruang ekspresi dan apresiasi masyarakat di bidang seni teater. Berbagai pertunjukan, salah satunya Petuah Tampah yang dibawakan Teater Djarum di Jepara, Jakarta, Kudus, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Solo dan Temanggung
Selain memproduksi karya-karya seni pertunjukan, program lain yang rutin diadakan oleh Teater Djarum dalam membentuk jaringan kerja kesenian dan mengembangkan seni teater adalah workshop teater untuk pelajar, Guru tingkat SMP dan SMA, serta perwakilan kelompok teater di Kudus, pentas keliling kampus, pentas keliling sekolah, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
FTP merupakan program rutin tahunan Teater Djarum dengan melibatkan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Kudus yang berisi lomba karya seni teater antar komunitas teater yang ada di sekolah-sekolah menengah se-Kudus, baik tingkat SMP maupun SMA. FTP Kabupaten Kudus akan memperebutkan gelar-gelar bergengsi, antara lain: Teater Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Terbaik, Pemeran Pembantu Terbaik, dan Penata Artistik Terbaik. Untuk tahun ini, ada penambahan gelar Teater Terbaik Harapan 1 untuk SMP dan Teater Terbaik Harapan 1 dan Harapan 2 untuk tingkat SMA.
“Dari tahun ke tahun, teater pelajar di Kudus menunjukkan semakin banyak perkembangannya dan kualitas yang mereka tampilkan juga meningkat. Hal ini tentunya sangat membanggakan karena usaha mendekatkan dunia teater yang dirintis oleh Teater Djarum sudah menunjukkan hasil dan manfaatnya. Tahapan-tahapan produksi dalam teater ini juga melatih mental, disiplin, dan karakter positif para pelajar ini sehingga ke depannya akan turut menjadi bagian dalam mewujudkan Indonesia sebagai bangsa adidaya,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation pada Minggu, 26 November 2017 kemarin.
Teater juga menjadi ruang, penguatan, dan kesempatan untuk mengasah daya kreativitas para pelajar Indonesia agar menghasilkan hasil karya yang positif. “Semua pihak harus mengambil bagian untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Pemerintah, swasta, lembaga-lembaga, siapapun warga bangsa, dengan demikian, kreativitas mereka yang terasah akan secara otomatis menjauhkan mereka dari pengaruh-pengaruh negatif. Mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang memiliki kemauan bekerja keras, tanggung jawab, dan daya kreatifnya akan melahirkan hal-hal baru yang lebih baik lagi,” ujar Inayah Wahid, penggiat teater yang menjadi juri pada final FTP 2017 ini.
Hal ini juga diaminkan oleh Sita Nursati, pekerja seni yang turut menjadi juri final FTP ini. “Teater melibatkan banyak orang yang bekerja sama dalam satu tim yang tidak hanya diwajibkan menyelesaikan bagiannya sendiri, tapi juga harus mampu berempati dengan orang lain yang merupakan bagian dari timnya. Dunia teater memiliki nilai-nilai penting, yang juga sangat penting untuk dikembangkan, dihidupkan dan menjadi bagian dari pendidikan dan kebudayaan sebuah bangsa. Saya tidak menduga antusiasme para pelajar untuk mengikuti FTP ini ternyata sangat luar biasa dan konsistensi Teater Djarum untuk menyelenggarakan FTP ini patut diapresiasi karena mendorong masing-masing sekolah untuk memaksimalkan potensi dari para pelajar dan mengajarkan mereka arti penting dari kerja sama dalam tim,” ujarnya.
Tahun ini, FTP diikuti oleh 21 kelompok teater pelajar se-Kabupaten Kudus, terdiri dari 8 teater pelajar tingkat SMP dan 13 teater pelajar tingkat SMA yang telah melalui babak penyisihan pada 23 – 27 Oktober 2017. Tim juri seleksi teater pelajar tingkat SMP/MTs/Sederajat, antara lain: Teresa Rudiyanto, Aji Cahyo dan M. Noor Ahsin akhirnya memutuskan empat kelompok yang maju ke final, yakni: Teater Essaka SMP 1 Kaliwungu, Teater Bobot SMP 1 Kudus, Teater PR MTs NU Nahdlatul Athfal dan Teater Ukur MTs NU Maslakul Falah.
Sedangkan untuk tingkat pelajar SMA, dewan juri yang terdiri dari Waryoto Giyok, Andreas Teguh Prayoga dan Sugiarto, memutuskan lima finalis, yakni: Teater Oscar SMK NU Hasyim Asy’ari 2, Teater Studio One SMA 1 Kudus, Teater Apotek SMK Farmasi Duta Karya, Teater Saka SMK 2 Kudus, dan Teater Jangkar Bumi MA Qudsiyyah.
“Dalam 10 tahun penyelenggaraannya, jumlah peserta FTP senantiasa mengalami peningkatan. Dari yang awalnya di tingkat SMP tidak ada peserta, hingga kemudian tahun ini diikuti 8 sekolah. Sementara di tingkat SMA, awalnya hanya diikuti kurang dari sepuluh sekolah, namun saat ini sudah lebih dari dua puluhan sekolah. Dengan dukungan Teater Djarum yang memberikan pembinaan administrasi produksi, para peserta FTP semakin mampu memanajemen segala persiapan hingga menghasilkan pertunjukan teater yang berkelas yang menjadi bagian dari pendidikan dan kebudayaan sebuah bangsa. Untuk itulah, Teater Djarum dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation menginisiasi kegiatan Festival Teater Pelajar ini, dan menjadi agenda tahunan,” ungkap Oey Riwayat Slamet, koordinator Teater Djarum.
FTP merupakan salah satu agenda rutin dari Teater Djarum, yang konsisten membina kerja sama dengan seniman, komunitas kesenian, budayawan, dan berbagai pihak juga dilakukan untuk mengembangkan jaringan kerja seni dan membuka ruang ekspresi dan apresiasi masyarakat di bidang seni teater. Berbagai pertunjukan, salah satunya Petuah Tampah yang dibawakan Teater Djarum di Jepara, Jakarta, Kudus, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Solo dan Temanggung
Selain memproduksi karya-karya seni pertunjukan, program lain yang rutin diadakan oleh Teater Djarum dalam membentuk jaringan kerja kesenian dan mengembangkan seni teater adalah workshop teater untuk pelajar, Guru tingkat SMP dan SMA, serta perwakilan kelompok teater di Kudus, pentas keliling kampus, pentas keliling sekolah, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
(whb)