Gudang Mebel di Bandung Ludes Dilalap Api, Anak Pemilik Gudang Tewas Terbakar
A
A
A
BANDUNG - Api meluluhlantakkan sebuah gudang mebel di Jalan Industri Barat RT 004/004, Kelurahan Husein Sastranegara, Kota Bandung. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (25/11/2017) sekitar pukul 04.00 WIB itu membuat panik warga karena saat api membesar, terdengar sejumlah ledakan cukup keras.
Selain menyebabkan gudang mebel ludes, kebakaran itu juga menelan korban jiwa, dan kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar. Korban tewas adalah, Felix Suwandi (27), anak dari Anton Suwandi alias Kong An (60), pemilik gudang mebel tersebut.
Anton Suwandi, pemilik gudang mebel mengatakan, saat kebakaran terjadi, dia masih tertidur lelap. Dia terbangun sekitar pukul 05.30 WIB karena pegawai melaporkan gudang mebel miliknya yang mempekerjakan 15 pegawai itu, terbakar. Dia bergegas ke gudang mebel yang tertelat tak jauh dari rumahnya.
Api cepat membesar karena di dalam gudang itu terdapat bahan-bahan yang muda terbakar. Seperti karet, busa, lem, pernis, cairan tiner, dan kayu. “Kalau ditaksir saya mengalami kerugian mencapaiRp2 miliar,” kata Anton atau Ko An.
Ajat (56), warga Kelurahan Jalan Industri Barat mengatakan, saat berangkat ke masjid, dia melihat asap dari dalam gudang mebel. Dia tak menghiraukan asap itu karena mengira berasal dari pembakaran sampah.
Setelah melaksanakan salat Subuh, Ajat kembali ke rumah dan melihat warga berkerumun di dekat gudang mebel yang telah terbakar. “Api cepat membesar melalap bangunan gudang dan isinya,” kata Ajat.
Hasyim (63) salah seorang pegawai gudang mebel, mengemukakan, saat kebakaran terjadi dia sedang tidur lalu terbangun karena mendengar teriakan warga. “Saya terus keluar gudang dan minta tolong. “Ada suara ledakan setelah api mulai membesar. Ledakan itu dari bahan-bahan cat,” ujar Hasyim.
Disinggung tentang suara letusan peluru, Hasyim menuturkan, kemungkinan suara itu berasal dari peluru senapan yang biasa digunakan anak Anton Suwandi untuk berburu babi hutan. “Anak Kong An (Anton Suwandi) suka berburu. Semalam hanya saya dan Koko (anak Anton Suwandi) yang tidur disini,” ujarnya.
Kapolrestabes Bandung, Hendro Pandowo mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun petugas Polsek Cicendo, kebakaran gudang mebel itu terjadi sekitr pukul 04.00 WIB. Setelah Polsek Cicendo menerima laporan lalu meneruskannya ke Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Bencana (DKPB) Kota Bandung. Sebanyak 20 unit pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api.
Petugas pemadam kebakaran melakukan penyekatan agar api tak menyebar dengan melakukan pemadaman di dua titik, yakni di depan gudang yang langsung berhadapan dengan rumah warga dan di belakang gudang yang bersebelahan dengan Kantor Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung. Sekitar pukul 08.00 WIB, api berhasil dipadamkan.
Korban Felix Suwandi, ujar Kapolres, ditemukan telah hangus dan tidak utuh di dalam kamar gudang. Selain itu petugas juga menemukan sebuah senjata api jenis revolver (colt) dan berbagai jenis amunisi dalam keadaan telah meletus. “Pemicu api penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Kami juga akan menyelidiki kepemilikan senjata api itu,” kata Hendro di lokasi kejadian.
Selain menyebabkan gudang mebel ludes, kebakaran itu juga menelan korban jiwa, dan kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar. Korban tewas adalah, Felix Suwandi (27), anak dari Anton Suwandi alias Kong An (60), pemilik gudang mebel tersebut.
Anton Suwandi, pemilik gudang mebel mengatakan, saat kebakaran terjadi, dia masih tertidur lelap. Dia terbangun sekitar pukul 05.30 WIB karena pegawai melaporkan gudang mebel miliknya yang mempekerjakan 15 pegawai itu, terbakar. Dia bergegas ke gudang mebel yang tertelat tak jauh dari rumahnya.
Api cepat membesar karena di dalam gudang itu terdapat bahan-bahan yang muda terbakar. Seperti karet, busa, lem, pernis, cairan tiner, dan kayu. “Kalau ditaksir saya mengalami kerugian mencapaiRp2 miliar,” kata Anton atau Ko An.
Ajat (56), warga Kelurahan Jalan Industri Barat mengatakan, saat berangkat ke masjid, dia melihat asap dari dalam gudang mebel. Dia tak menghiraukan asap itu karena mengira berasal dari pembakaran sampah.
Setelah melaksanakan salat Subuh, Ajat kembali ke rumah dan melihat warga berkerumun di dekat gudang mebel yang telah terbakar. “Api cepat membesar melalap bangunan gudang dan isinya,” kata Ajat.
Hasyim (63) salah seorang pegawai gudang mebel, mengemukakan, saat kebakaran terjadi dia sedang tidur lalu terbangun karena mendengar teriakan warga. “Saya terus keluar gudang dan minta tolong. “Ada suara ledakan setelah api mulai membesar. Ledakan itu dari bahan-bahan cat,” ujar Hasyim.
Disinggung tentang suara letusan peluru, Hasyim menuturkan, kemungkinan suara itu berasal dari peluru senapan yang biasa digunakan anak Anton Suwandi untuk berburu babi hutan. “Anak Kong An (Anton Suwandi) suka berburu. Semalam hanya saya dan Koko (anak Anton Suwandi) yang tidur disini,” ujarnya.
Kapolrestabes Bandung, Hendro Pandowo mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun petugas Polsek Cicendo, kebakaran gudang mebel itu terjadi sekitr pukul 04.00 WIB. Setelah Polsek Cicendo menerima laporan lalu meneruskannya ke Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Bencana (DKPB) Kota Bandung. Sebanyak 20 unit pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api.
Petugas pemadam kebakaran melakukan penyekatan agar api tak menyebar dengan melakukan pemadaman di dua titik, yakni di depan gudang yang langsung berhadapan dengan rumah warga dan di belakang gudang yang bersebelahan dengan Kantor Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung. Sekitar pukul 08.00 WIB, api berhasil dipadamkan.
Korban Felix Suwandi, ujar Kapolres, ditemukan telah hangus dan tidak utuh di dalam kamar gudang. Selain itu petugas juga menemukan sebuah senjata api jenis revolver (colt) dan berbagai jenis amunisi dalam keadaan telah meletus. “Pemicu api penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Kami juga akan menyelidiki kepemilikan senjata api itu,” kata Hendro di lokasi kejadian.
(sms)