Macetnya Proyek Fisik Bisa Jadi Penyebab Banjir di Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Macetnya pembangunan proyek fisik di Surabaya, Jawa Timur, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Pahlawan, Jumat (24/11/2017). Sampai saat ini serapan anggaran dinas yang menangani pengerjaan fisik belum mencapai 50%.
Rinciannya, serapan di Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan baru 41, 4%, serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang sekitar 41,6%.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menuturkan, pihaknya berupaya menuntaskan sejumlah proyek pembangunan hingga akhir tahun. Dengan sisa waktu yang ada masih memungkinkan untuk bisa menyelesaikan proyek-proyek fisik, termasuk dalam pengendalian banjir.
Pemkot, katanya, di tiap akhir tahun selalu mengevaluasi semua proyek yang belum selesai, tertunda atau proyek yang sudah diselesaikan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menegaskan serapan anggaran untuk proyek fisik tetap terserap dan dikerjakan sampai saat ini. Kebanyakan kontraktor atau pelaksana proyek baru mengambil uang mereka di akhir tahun.
"Jadi bukan tidak dikerjakan, itu sudah jalan, tapi pelaksana proyek belum ambil uang, jadi terlihat belum terserap," ucapnya.
Rinciannya, serapan di Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan baru 41, 4%, serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang sekitar 41,6%.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menuturkan, pihaknya berupaya menuntaskan sejumlah proyek pembangunan hingga akhir tahun. Dengan sisa waktu yang ada masih memungkinkan untuk bisa menyelesaikan proyek-proyek fisik, termasuk dalam pengendalian banjir.
Pemkot, katanya, di tiap akhir tahun selalu mengevaluasi semua proyek yang belum selesai, tertunda atau proyek yang sudah diselesaikan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menegaskan serapan anggaran untuk proyek fisik tetap terserap dan dikerjakan sampai saat ini. Kebanyakan kontraktor atau pelaksana proyek baru mengambil uang mereka di akhir tahun.
"Jadi bukan tidak dikerjakan, itu sudah jalan, tapi pelaksana proyek belum ambil uang, jadi terlihat belum terserap," ucapnya.
(zik)