Korban Kebakaran Pasar Aur Kuning Tidak Direlokasi
A
A
A
BUKITTINGGI - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat tidak akan membuat penampungan bagi pedagang korban kebakaran Pasar Grosir Aur Kuning. Agar pedagang cepat dapat berdagang kembali, pemerintah bersama relawan dan pedagang setiap hari akan bergotong royong membersihkan puing dan merenovasi pertokoan yang rusak.
Sepanjang Minggu (19/11/2017) kemarin, sejumlah pedagang korban kebakaran Pasar Grosir Aur Kuning berkumpul di kantor dinas pasar setempat. Para korban kebakaran mengaku diminta mengumpulkan kartu kuning atau kartu penyewa toko dan lapak. Selain untuk pendataan jumlah korban, pengumpulan pedagang dilakukan untuk diberi sosialisasi oleh wali kota.
Zulfikri, salah seorang petugas Dinas Pengelolaan Pasar Bidang Pasar Aur Kuning menyebutkan, meski hari libur kantor tetap dibuka untuk menerima data fotocopi kartu kuning milik pedagang yang terdampak musibah kebakaran.
Menurut Zul, hingga Minggu sore baru sebagian kecil pedagang yang menyerahkan kartu kuning. "Baru sepertiga korban yang menyerahkan kartu kuningnya, karena banyak yang belum tahu. Kemungkinan ditunggu dalam waktu seminggu, ini untuk pendataan," ujarnya.
Sejumlah pedagang korban kebakaran mengaku, pascakebakaran mereka masih disibukkan dengan membersihkan toko dari puing-puing dan material sisa kebakaran.
"Saya jualan gamis dan lain-lain. Hanya sebagian barang yang berhasil diselamatkan di toko saat kebakaran. Yang di dalam gudang tidak ada yang bisa diselamatkan karena yang duluan terbakar di situ," kata Delita Wati.
Seperti diketahui, kebakaran pada Jumat (17/11/2017) dini hari membuat 64 toko dan 900 lapak di Pasar Grosir Aur Kuning Tahap 1 dan Tahap 2 ludes terbakar. Ini berarti tidak seluruh toko di kedua tahap ini yang terbakar.
Sebelumnya, Wali Kota Bukit Tinggi Ramlan Nurmatias menyebutkan, setelah pengecekan kondisi bangunan oleh PU Provinsi Sumbar, konstruksi bangunan yang ditempati pedagang tidak mengalami dampak yang cukup parah, sehingga tidak perlu dilakukan relokasi.
Sementara, agar pedagang cepat dapat berdagang kembali, pemerintah bersama relawan dan pedagang setiap hari akan bergotong royong membersihkan puing dan merenovasi pertokoan yang rusak.
Dana darurat dan dana bantuan yang diterima pemerintah akan langsung dibelikan material, sehingga proses perbaikan dapat langsung dilakukan. Dengan demikian, pedagang diharapkan tidak akan menunggu lama untuk dapat berdagang kembali. (Baca Juga: Ratusan Toko di Pasar Aur Kuning Bukittinggi Terbakar(zik)
Sepanjang Minggu (19/11/2017) kemarin, sejumlah pedagang korban kebakaran Pasar Grosir Aur Kuning berkumpul di kantor dinas pasar setempat. Para korban kebakaran mengaku diminta mengumpulkan kartu kuning atau kartu penyewa toko dan lapak. Selain untuk pendataan jumlah korban, pengumpulan pedagang dilakukan untuk diberi sosialisasi oleh wali kota.
Zulfikri, salah seorang petugas Dinas Pengelolaan Pasar Bidang Pasar Aur Kuning menyebutkan, meski hari libur kantor tetap dibuka untuk menerima data fotocopi kartu kuning milik pedagang yang terdampak musibah kebakaran.
Menurut Zul, hingga Minggu sore baru sebagian kecil pedagang yang menyerahkan kartu kuning. "Baru sepertiga korban yang menyerahkan kartu kuningnya, karena banyak yang belum tahu. Kemungkinan ditunggu dalam waktu seminggu, ini untuk pendataan," ujarnya.
Sejumlah pedagang korban kebakaran mengaku, pascakebakaran mereka masih disibukkan dengan membersihkan toko dari puing-puing dan material sisa kebakaran.
"Saya jualan gamis dan lain-lain. Hanya sebagian barang yang berhasil diselamatkan di toko saat kebakaran. Yang di dalam gudang tidak ada yang bisa diselamatkan karena yang duluan terbakar di situ," kata Delita Wati.
Seperti diketahui, kebakaran pada Jumat (17/11/2017) dini hari membuat 64 toko dan 900 lapak di Pasar Grosir Aur Kuning Tahap 1 dan Tahap 2 ludes terbakar. Ini berarti tidak seluruh toko di kedua tahap ini yang terbakar.
Sebelumnya, Wali Kota Bukit Tinggi Ramlan Nurmatias menyebutkan, setelah pengecekan kondisi bangunan oleh PU Provinsi Sumbar, konstruksi bangunan yang ditempati pedagang tidak mengalami dampak yang cukup parah, sehingga tidak perlu dilakukan relokasi.
Sementara, agar pedagang cepat dapat berdagang kembali, pemerintah bersama relawan dan pedagang setiap hari akan bergotong royong membersihkan puing dan merenovasi pertokoan yang rusak.
Dana darurat dan dana bantuan yang diterima pemerintah akan langsung dibelikan material, sehingga proses perbaikan dapat langsung dilakukan. Dengan demikian, pedagang diharapkan tidak akan menunggu lama untuk dapat berdagang kembali. (Baca Juga: Ratusan Toko di Pasar Aur Kuning Bukittinggi Terbakar(zik)