Stabilitas Keamanan Jatim Dinilai Ikut Tentukan Perkembangan Ekonomi Indonesia Timur
A
A
A
SURABAYA - Jatim merupakan salah satu provinsi yang berpengaruh dalam perekonomian Indonesia. Apabila stabilitas keamanan Jatim terganggu maka perekonomian Indonesia bagian timur ikut terkena dampaknya. Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo saat Pisah Sambut Pangdam V/Brawijaya dari Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Kepada Mayjen TNI Arif Rahman di Hotel Shangri-La, Surabaya, Kamis (16/11/2017) malam.
Posisi tersebut diperkuat oleh penetapan Jatim sebagai sebagai inter regional output (IRIO) model oleh pemerintah. Dengan demikian, Jatim menjadi provinsi berpengaruh terhadap perekonomian daerah lain di Indonesia, khususnya Indonesia Timur. “Jatim adalah center of gravity dan menjadi pusat logistik dan konektivitas perdagangan nasional” katanya.
Sebagai pusat arus perdagangan, lanjut Pakde Karwo, membuat Jatim harus lebih waspada terhadap potensi ancaman keamanan dan penegakan hukum.
Contohnya adalah penyelundupan barang ilegal, barang berbahaya, atau adanya oknum-oknum yang berbuat curang. Untuk itu sinergitas antara pemerintah, TNI,Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan.
Dijelaskan, kondisi stabilitas Jatim mempengaruhi harga barang di Indonesia timur. Oleh sebab itu, apabila tidak dikawal dengan baik berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. . “Apabila sedikit saja terjadi konflik di Jatim, maka 120 juta Indonesia timur terkena dampaknya,” ungkapnya.
Sementara itu, mantan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, mengatakan selama menjabat sebagai Pangdam V Brawijaya memperoleh ilmu yang banyak dari masyarakat Jatim. Jatim memiliki masyarakat yang dinamis, namun mampu menemukan cara yang bijak.
“Masyarakat Jatim melakukan jalan damai dalam menyelesaikan setiap masalah. Apabila di wilayah lain ada gejolak, tapi Jatim selalu aman, tentram dan nyaman karena kedinamisan masyarakatnya,” ungkapnya.
Pria yang sekarang menjabat sebagai Aster Panglima TNI itu menambahkan agar tiga pilar pembangunan selalu bahu membahu dan menjaga sinergitas. Bukan hanya menciptakan Jatim yang aman dan nyaman, tapi juga menjaga stabilitas bagi ketahanan sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
Pada kesempatan yang sama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan satuan TNI akan terus menjaga netralitas, khususnya menjelang Pemilukada yang akan berlangsung serentak pada tahun 2018. Selain itu, mengharapkan agar TNI dan Polri untuk bersinergitas dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama agar pembangunan di Jatim bisa berjalan lancar.
Posisi tersebut diperkuat oleh penetapan Jatim sebagai sebagai inter regional output (IRIO) model oleh pemerintah. Dengan demikian, Jatim menjadi provinsi berpengaruh terhadap perekonomian daerah lain di Indonesia, khususnya Indonesia Timur. “Jatim adalah center of gravity dan menjadi pusat logistik dan konektivitas perdagangan nasional” katanya.
Sebagai pusat arus perdagangan, lanjut Pakde Karwo, membuat Jatim harus lebih waspada terhadap potensi ancaman keamanan dan penegakan hukum.
Contohnya adalah penyelundupan barang ilegal, barang berbahaya, atau adanya oknum-oknum yang berbuat curang. Untuk itu sinergitas antara pemerintah, TNI,Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan.
Dijelaskan, kondisi stabilitas Jatim mempengaruhi harga barang di Indonesia timur. Oleh sebab itu, apabila tidak dikawal dengan baik berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. . “Apabila sedikit saja terjadi konflik di Jatim, maka 120 juta Indonesia timur terkena dampaknya,” ungkapnya.
Sementara itu, mantan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, mengatakan selama menjabat sebagai Pangdam V Brawijaya memperoleh ilmu yang banyak dari masyarakat Jatim. Jatim memiliki masyarakat yang dinamis, namun mampu menemukan cara yang bijak.
“Masyarakat Jatim melakukan jalan damai dalam menyelesaikan setiap masalah. Apabila di wilayah lain ada gejolak, tapi Jatim selalu aman, tentram dan nyaman karena kedinamisan masyarakatnya,” ungkapnya.
Pria yang sekarang menjabat sebagai Aster Panglima TNI itu menambahkan agar tiga pilar pembangunan selalu bahu membahu dan menjaga sinergitas. Bukan hanya menciptakan Jatim yang aman dan nyaman, tapi juga menjaga stabilitas bagi ketahanan sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
Pada kesempatan yang sama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan satuan TNI akan terus menjaga netralitas, khususnya menjelang Pemilukada yang akan berlangsung serentak pada tahun 2018. Selain itu, mengharapkan agar TNI dan Polri untuk bersinergitas dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama agar pembangunan di Jatim bisa berjalan lancar.
(sms)