Banyuwangi Sukses Kembangkan Pariwisata dengan Konsep Ecotourism
A
A
A
BANYUWANGI - Seluruh wilayah Indonesia mempunyai potensi ecotourism yang sangat bagus. Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang sukses mengembangkan pariwisatanya dengan konsep ecotourism.
Kepala Program Studi Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem, Wamena, Bhaskara Anggarda Gathot Subrata mengatakan, tidak hanya di Jawa Timur, Indonesia secara keseluruhan mempunyai potensi ecotourism yang sangat bagus.
Indonesia yang dikenal sebagai negara megabiodiversity, lanjut dia, menyimpan sekitar 27.500 species tumbuhan berbunga yang merupakan 10% dari seluruh species tumbuhan di dunia. Memiliki 1.539 species burung (17% dari seluruh species burung di dunia) dan 515 species reptilia (16% dari seluruh species reptilian di dunia).
"Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang memilki lebih dari 500 etnik budaya sebagai potensi sumberdaya serta kekayaan alam yang dapat menjadi pendukung dalam pengembangan pariwisata," kata Bhaskara dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/10/2017).
Sebagai suatu wilayah, menurut Bhaskara, Jawa Timur memiliki dasar konsep yang sangat ideal, dalam perspektif ranah manajemen wisata pada umumnya termasuk ecotourism yang meliputi tiga komponen.
"Yaitu place sebagai lanskap wilayah dengan eco-lodge-nya dan produk (destinasi) ecotourism pengunjung dan masyarakat lokal (host community) yang sudah mulai sadar akan pentingnya mengelola kelestarian alamnya," ungkap Bhaskara.
Saat ini, lanjut Bhaskara, Bupati Banyuwangi Azwar Anas sudah berhasil mengimplementasikan suatu konsep ecotourism di Banyuwangi dengan matang dan terukur. "Beliau berhasil memadukan aspek manajemen (resources dan SDM), aspek hukum, good governance dan peningkatan kapasitas kinerja sesuai dengan porsinya," beber Bhaskara.
Apabila konsep ecotourism akan diadopsi di wilayah lain, perlu disesuaikan dengan kondisi ekologis dan tataran sosial masyarakatnya dengan memperhatikan pada tujuan akhir dari ecotourism itu sendiri.
"Tujuan akhir yang saya maksud untuk mencapai tujuan ekonomis, sosial, dan ekologis dari ekowisata dengan menggunakan sumber daya yang efektif. Kemudian manfaat dari kegiatan pengembangan kapasitas hendaknya mampu mendidik wisatawan; Meningkatkan kesadaran dan penghargaan akan lingkungan dan budaya; bermanfaat secara ekologi, sosial, ekonomi; memudahkan penentu kebijakan dalam menyusun kebijakan," ucapnya.
Bhaskara menambahkan, terkait peningkatan kapasitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan akademik melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai (khususnya SDM yang terkait dengan kegiatan pengelolaan usaha/industri ekowisata), atau dengan penguatan dalam komunitas masyarakatnya untuk mengelola kegiatan ekowisata.
Bhaskara menuturkan, peningkatan kapasitas peraturan sangat diperlukan, karena banyaknya pihak yang terkait dengan berbagai kepentingan dan kewenangan yang berbeda agar tidak terjadi conflict of interest."Selain itu, peningkatan kapasitas organisasi dilakukan untuk mengantisipasi jumlah dan perilaku pengunjung, kelestarian kawasan, keberhasilan pencapaian tujuan, maupun pemasaran jasa ekowisata yang ditawarkan," ucapnya.
Dari sini jelas potensi ecotourism sangat menjanjikan bagi pengembangan Banyuwangi pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.
Kepala Program Studi Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem, Wamena, Bhaskara Anggarda Gathot Subrata mengatakan, tidak hanya di Jawa Timur, Indonesia secara keseluruhan mempunyai potensi ecotourism yang sangat bagus.
Indonesia yang dikenal sebagai negara megabiodiversity, lanjut dia, menyimpan sekitar 27.500 species tumbuhan berbunga yang merupakan 10% dari seluruh species tumbuhan di dunia. Memiliki 1.539 species burung (17% dari seluruh species burung di dunia) dan 515 species reptilia (16% dari seluruh species reptilian di dunia).
"Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang memilki lebih dari 500 etnik budaya sebagai potensi sumberdaya serta kekayaan alam yang dapat menjadi pendukung dalam pengembangan pariwisata," kata Bhaskara dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/10/2017).
Sebagai suatu wilayah, menurut Bhaskara, Jawa Timur memiliki dasar konsep yang sangat ideal, dalam perspektif ranah manajemen wisata pada umumnya termasuk ecotourism yang meliputi tiga komponen.
"Yaitu place sebagai lanskap wilayah dengan eco-lodge-nya dan produk (destinasi) ecotourism pengunjung dan masyarakat lokal (host community) yang sudah mulai sadar akan pentingnya mengelola kelestarian alamnya," ungkap Bhaskara.
Saat ini, lanjut Bhaskara, Bupati Banyuwangi Azwar Anas sudah berhasil mengimplementasikan suatu konsep ecotourism di Banyuwangi dengan matang dan terukur. "Beliau berhasil memadukan aspek manajemen (resources dan SDM), aspek hukum, good governance dan peningkatan kapasitas kinerja sesuai dengan porsinya," beber Bhaskara.
Apabila konsep ecotourism akan diadopsi di wilayah lain, perlu disesuaikan dengan kondisi ekologis dan tataran sosial masyarakatnya dengan memperhatikan pada tujuan akhir dari ecotourism itu sendiri.
"Tujuan akhir yang saya maksud untuk mencapai tujuan ekonomis, sosial, dan ekologis dari ekowisata dengan menggunakan sumber daya yang efektif. Kemudian manfaat dari kegiatan pengembangan kapasitas hendaknya mampu mendidik wisatawan; Meningkatkan kesadaran dan penghargaan akan lingkungan dan budaya; bermanfaat secara ekologi, sosial, ekonomi; memudahkan penentu kebijakan dalam menyusun kebijakan," ucapnya.
Bhaskara menambahkan, terkait peningkatan kapasitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan akademik melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai (khususnya SDM yang terkait dengan kegiatan pengelolaan usaha/industri ekowisata), atau dengan penguatan dalam komunitas masyarakatnya untuk mengelola kegiatan ekowisata.
Bhaskara menuturkan, peningkatan kapasitas peraturan sangat diperlukan, karena banyaknya pihak yang terkait dengan berbagai kepentingan dan kewenangan yang berbeda agar tidak terjadi conflict of interest."Selain itu, peningkatan kapasitas organisasi dilakukan untuk mengantisipasi jumlah dan perilaku pengunjung, kelestarian kawasan, keberhasilan pencapaian tujuan, maupun pemasaran jasa ekowisata yang ditawarkan," ucapnya.
Dari sini jelas potensi ecotourism sangat menjanjikan bagi pengembangan Banyuwangi pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.
(whb)