Siap Usung Khofifah, Partai Demokrat Minta Jatah Wakil Gubernur
A
A
A
SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) akan meminta jatah Wakil Gubernur, jika resmi mendukung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai calon Gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018.
Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo mengatakan, permintaan itu cukup wajar mengingat kursi Partai Demokrat di DPRD Jatim cukup tinggi, yakni 13 kursi. Dengan jumlah itu, Partai Demokrat menjadi salah satu partai dengan perolehan kursi terbesar di Jatim setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 20 kursi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 19 kursi.
“Kami harus dapat wakil. Kami juga akan rundingkan dengan partai pengusung lain. Ya dirunding bersama untuk mufakat,” katanya, Rabu (25/10/2017).
Saat ini, Partai Demokrat hampir dipastikan mendukung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim 2018. Bila dihitung persentase, arah dukungan kepada Ketua Umum Muslimat NU itu mencapai 80%.
Hanya tinggal memutuskan hal-hal teknis lainnya, di antaranya soal penentuan pendamping Khofifah. “Sejauh ini kami belum melakukan pertemuan dengan Tim 9 yang beranggotakan kiai pengusung Khofifah. Khususnya, membahas calon gubernur dari Partai Demokrat,” ujarnya.
Disinggung nama Bupati Trenggalek Emil Dardak yang diusulkan Partai Demokrat, Gubernur Jatim ini menilai, putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak itu merupakan anak muda potensial. Namun, Pakde Karwo, panggilan Soekarwo, menegaskan, tidak harus kader Partai Demokrat yang diusung nantinya sebagai cawagub pendamping Khofifah.
Menurut dia, kader lain pun bisa asal membawa konsep pemikiran dan konsep perjuangan yang sama. Dia pun menegaskan jika nanti Partai Demokrat sudah resmi mengusung Khofifah, tidak akan jadi juru kampanye. “Saya tenggang rasa pada Gus Ipul (wakil gubernur Jatim Saifullah Yusuf). Secara pribadi saya teman Gus Ipul," katanya.
Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo mengatakan, permintaan itu cukup wajar mengingat kursi Partai Demokrat di DPRD Jatim cukup tinggi, yakni 13 kursi. Dengan jumlah itu, Partai Demokrat menjadi salah satu partai dengan perolehan kursi terbesar di Jatim setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 20 kursi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 19 kursi.
“Kami harus dapat wakil. Kami juga akan rundingkan dengan partai pengusung lain. Ya dirunding bersama untuk mufakat,” katanya, Rabu (25/10/2017).
Saat ini, Partai Demokrat hampir dipastikan mendukung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim 2018. Bila dihitung persentase, arah dukungan kepada Ketua Umum Muslimat NU itu mencapai 80%.
Hanya tinggal memutuskan hal-hal teknis lainnya, di antaranya soal penentuan pendamping Khofifah. “Sejauh ini kami belum melakukan pertemuan dengan Tim 9 yang beranggotakan kiai pengusung Khofifah. Khususnya, membahas calon gubernur dari Partai Demokrat,” ujarnya.
Disinggung nama Bupati Trenggalek Emil Dardak yang diusulkan Partai Demokrat, Gubernur Jatim ini menilai, putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak itu merupakan anak muda potensial. Namun, Pakde Karwo, panggilan Soekarwo, menegaskan, tidak harus kader Partai Demokrat yang diusung nantinya sebagai cawagub pendamping Khofifah.
Menurut dia, kader lain pun bisa asal membawa konsep pemikiran dan konsep perjuangan yang sama. Dia pun menegaskan jika nanti Partai Demokrat sudah resmi mengusung Khofifah, tidak akan jadi juru kampanye. “Saya tenggang rasa pada Gus Ipul (wakil gubernur Jatim Saifullah Yusuf). Secara pribadi saya teman Gus Ipul," katanya.
(wib)