Penerbangan Surabaya-Sumenep Kian Diminati
A
A
A
SURABAY - Kehadiran rute penerbangan komersial Surabaya-Sumenep Madura, Jawa Timur menjadi pilihan menjanjikan bagi banyak orang. Terbukti, sejak dibuka untuk pertama kalinya pada 27 September lalu, jumlah penumpang terus meningkat.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Wahyu Siswoyo menuturkan, tiap pekan selalu ada peningkatan. Penerbangan komersial yang mengunakan Wings Air bisa mencapai keterisian atau load factor sampai 80% setiap harinya ke Bandara Trunojoyo Sumenep.
“Cukup bagus peminatnya. Jadi sejak dibukanya load factor tinggi. Kalau dilihat lagi, rute Sumenep-Surabaya lebih tinggi dibanding Surabaya-Sumenep,” kata Wahyu, Jumat (13/10/2017).
Ia melanjutkan, kondisi itu menunjukan geliat tinggi bagi para pebisnis atau warga Madura yang memilih penerbangam ke Sumenep. Penerbangan komersial itu sendiri menggunakan pesawat jenis ATR 72 yang terbang setiap hari.
Rute Surabaya-Sumenep via Bandara Internasional Juanda memiliki jadwal keberangkatan pada pukul 12.40-13.20 WIB. Sedangkan untuk rute Sumenep-Surabaya dilayani pada pukul 13.40-14.20 Wib. Harga tiket penerbangan rute Sumenep-Surabaya dipatok Rp179.000 per orang.
“Jarak tempuh memang memangkas banyak waktu. Perkembangan moda transportasi udara bisa jadi pilihan menarik di tahun-tahun mendatang. Kami juga terus berusaha membenahi fasilitas di bandara, untuk menambah kenyamanan pengguna jasa transportasi,” ucapnya.
Untuk penumpang, katanya, dominasi penerbangan rute Sumenep-Surabaya bukan berasal dari warga Sumenep. Sebab, banyak juga penumpang dari kabupaten lain seperti Pamekasan. Mereka memilih penerbangan ke Sumenep karena jarak tempuh lebih singkat daripada lewat jalur darat.
“Setiap hari pasti ada penumpang dari Pamekasan. Kebetulan kan ada dukungan bus Damri. Namun, untuk Sampang dan Bangkalan masih belum terlihat,” sambungnya.
Selain berasal dari kalangan masyarakat umum, penerbangan rute Sumenep-Surabaya Pergi Pulang (PP) juga berasal dari kalangan pengusaha dan investor. Jumlah penumpang dari kalangan wisatawan justru masih belum tampak signifikan. Ke depan, seiring dengan majunya wisata di Sumenep tentu akan menambah jumlah wisatawan yang datang melalui jalur udara.
“Sekarang sudah banyak para pekerja yang rutinitas Sabtu-Minggu dari Sumenep pulang ke Surabaya atau sebaliknya dari Surabaya ke Sumenep memanfaatkan penerbangan Wings Air,” jelasnya.
Selain memberikan akses ke Surabaya maupun Sumenep, rute tersebut juga memberikan akses bagi penumpang untuk melakukan perjalanan ke wilayah lainnya. “Dari Bandara Trunojoyo Sumenep tidak hanya ke Surabaya, tapi bisa langsung ke Bali, Lombok, Jakarta, Banjarmasin, dan Malaysia,” tegasnya.
Wahyudi, salah satu peneliti wilayah pesisir menuturkan, ia memang memilih naik pesawat ke Sumenep untuk menyelesaikan pekerjaanya dalam sebulan terakhir ini. Kalau naik pesawat, ia tak perlu menghabiskan banyak waktu di jalan. "Secara biaya juga tak mahal. Daripada lewat darat bisa sampai 7 jam lebih," katanya.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Wahyu Siswoyo menuturkan, tiap pekan selalu ada peningkatan. Penerbangan komersial yang mengunakan Wings Air bisa mencapai keterisian atau load factor sampai 80% setiap harinya ke Bandara Trunojoyo Sumenep.
“Cukup bagus peminatnya. Jadi sejak dibukanya load factor tinggi. Kalau dilihat lagi, rute Sumenep-Surabaya lebih tinggi dibanding Surabaya-Sumenep,” kata Wahyu, Jumat (13/10/2017).
Ia melanjutkan, kondisi itu menunjukan geliat tinggi bagi para pebisnis atau warga Madura yang memilih penerbangam ke Sumenep. Penerbangan komersial itu sendiri menggunakan pesawat jenis ATR 72 yang terbang setiap hari.
Rute Surabaya-Sumenep via Bandara Internasional Juanda memiliki jadwal keberangkatan pada pukul 12.40-13.20 WIB. Sedangkan untuk rute Sumenep-Surabaya dilayani pada pukul 13.40-14.20 Wib. Harga tiket penerbangan rute Sumenep-Surabaya dipatok Rp179.000 per orang.
“Jarak tempuh memang memangkas banyak waktu. Perkembangan moda transportasi udara bisa jadi pilihan menarik di tahun-tahun mendatang. Kami juga terus berusaha membenahi fasilitas di bandara, untuk menambah kenyamanan pengguna jasa transportasi,” ucapnya.
Untuk penumpang, katanya, dominasi penerbangan rute Sumenep-Surabaya bukan berasal dari warga Sumenep. Sebab, banyak juga penumpang dari kabupaten lain seperti Pamekasan. Mereka memilih penerbangan ke Sumenep karena jarak tempuh lebih singkat daripada lewat jalur darat.
“Setiap hari pasti ada penumpang dari Pamekasan. Kebetulan kan ada dukungan bus Damri. Namun, untuk Sampang dan Bangkalan masih belum terlihat,” sambungnya.
Selain berasal dari kalangan masyarakat umum, penerbangan rute Sumenep-Surabaya Pergi Pulang (PP) juga berasal dari kalangan pengusaha dan investor. Jumlah penumpang dari kalangan wisatawan justru masih belum tampak signifikan. Ke depan, seiring dengan majunya wisata di Sumenep tentu akan menambah jumlah wisatawan yang datang melalui jalur udara.
“Sekarang sudah banyak para pekerja yang rutinitas Sabtu-Minggu dari Sumenep pulang ke Surabaya atau sebaliknya dari Surabaya ke Sumenep memanfaatkan penerbangan Wings Air,” jelasnya.
Selain memberikan akses ke Surabaya maupun Sumenep, rute tersebut juga memberikan akses bagi penumpang untuk melakukan perjalanan ke wilayah lainnya. “Dari Bandara Trunojoyo Sumenep tidak hanya ke Surabaya, tapi bisa langsung ke Bali, Lombok, Jakarta, Banjarmasin, dan Malaysia,” tegasnya.
Wahyudi, salah satu peneliti wilayah pesisir menuturkan, ia memang memilih naik pesawat ke Sumenep untuk menyelesaikan pekerjaanya dalam sebulan terakhir ini. Kalau naik pesawat, ia tak perlu menghabiskan banyak waktu di jalan. "Secara biaya juga tak mahal. Daripada lewat darat bisa sampai 7 jam lebih," katanya.
(rhs)