BNPB Tambah Dua Unit Drone untuk Pantau Gunung Agung

Rabu, 11 Oktober 2017 - 21:18 WIB
BNPB Tambah Dua Unit...
BNPB Tambah Dua Unit Drone untuk Pantau Gunung Agung
A A A
KARANGASEM - Masih tingginya Aktivitas vulkanik Gunung Agung, membuat PVMBG masih menetapkan status Awas ( Level 4) sejak Jumat 22 September 2017 hingga saat ini.

Tidak adanya peralatan di puncak kawah menyebabkan PVMBG kesulitan mengetahui kondisi visual secara terus menerus. Sementara itu puncak kawah berbahaya dan tidak boleh ada aktivitas masyarakat.

Oleh karena itu, untuk melakukan pemantauan puncak kawah dan lingkungan sekitar Gunung Agung, BNPB bersama PVMBG menerbangkan drone atau pesawat tanpa awak.

Kepala BNPB Willem Rampangilei menyatakan, penggunaan drone untuk memantau kawah Gunung Agung.

"Kami harus kerahkan drone yang memiliki spesifikasi khusus terbang tinggi yang mampu mendokumentasikan semua fenomena di kawah. Tanpa drone kita tidak tahu apa yang terjadi. Citra satelit tidak dapat setiap saat memantau perkembangan kawah. Oleh karena itu, drone menjadi pilihan yang terbaik. Aman, efektif dan update," paparnya di Karangasem, Rabu (11/10/2017).

Dikabarkan sebelumnya bahwa hanya ada tiga unit drone yang dikerahkan. Namun pihaknya menambah dua unit drone lagi.

Dia menjelaskan, saat ini BNPB mengerahkan 5 unit drone dengan spesifikasi berbeda. 3 unit drone fixed wing yaitu Koax 3:0, Tawon 1.8 dan Mavic, sedangkan 2 unit drone jenis rotary wing adalah multi rotor M600 dan Dji Phantom.

Mengingat tinggi Gunung Agung sekitar 10.400 kaki maka diperlukan drone yang memiliki kemampuan terbang tinggi. Tidak banyak drone yang memiliki kemampuan terbang tinggi.

Rata-rata drone didesain terbang pada ketinggian 7.000 kaki sehingga saat diperlukan untuk terbang tinggi tidak banyak yang tersedia. Drone Koax 3:0 dan Tawon 1.8 memiliki kemampuan terbang hingga 13.000 kaki.

Mesin menggunakan baham bakar ethanol agar dapat terbang tinggi. "Drone rotary wing digunakan mampu terbang ketinggian 500 meter untuk memetakan permukiman dan alur-alur sungai," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0281 seconds (0.1#10.140)