Masuk Perkampungan, Beruang Madu Ini Tewas Ditombak Warga
A
A
A
KERINCI - Seekor beruang madu liar tewas ditombak warga setelah masuk ke perkampungan dan membuat heboh seisi Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, Jambi, Rabu (11/10/2017).
"Beruang masuk rumah warga dan mati setelah dibunuh dengan tombak warga," kata Kapolres Kerinci AKBP Dwi Mulyanto melalui Kapolsek Gunungkerinci IPTU Yudistira.
Dikatakan, beruang tersebut telah diamankan dan dibawa oleh pihak Balai Tanam Nasional Kerinci Seblat (BTNKS). Berdasarkan informasi yang didapatkan polisi dari tempat kejadian, warga di Kecamatan Siulak Mukai itu setempat dihebohkan karena sekitar pukul 09.00 WIB beruang madu liar masuk ke kampung dan rumah warga tersebut. Warga langsung melakukan pengepungan karena dinilai sudah membahayakan orang lain.
Dengan menggunakan tombak dan senjata tajam lainnya, lanjut Yudistira, warga melumpuhkan beruang malang itu hingga tewas. "Kondisi beruang sangat mengenaskan karena isi perut keluar penuh luka tusukan tombak," ujarnya.
Salah seorang staf BTNKS mengatakan, beruang itu adalah satwa liar yang dilindungi sehingga tidak bisa seenaknya saja dihabisi nyawanya.
Diketahui, beruang yang berada di luar habitatnya cenderung lebih agresif. Dan ada sejumlah penyebab yang membuat satwa liar terpaksa keluar dari habitatnya di hutan. Penyebab pertama adalah akibat perburuan satwa, dan yang kedua adalah terjadi kerusakan yang parah di habitatnya.
Sangat jarang satwa liar seperti beruang sampai masuk ke permukiman warga. Beruang tidak suka melihat manusia, biasanya ada ancaman yang membuat mereka keluar dari habitatnya.
"Secara prosedural, ketika ada hewan liar yang keluar dari habitat aslinya ke perkampungan maka warga harus melaporkannya ke BBKSDA," pungkasnya staf BTNKS tersebut.
"Beruang masuk rumah warga dan mati setelah dibunuh dengan tombak warga," kata Kapolres Kerinci AKBP Dwi Mulyanto melalui Kapolsek Gunungkerinci IPTU Yudistira.
Dikatakan, beruang tersebut telah diamankan dan dibawa oleh pihak Balai Tanam Nasional Kerinci Seblat (BTNKS). Berdasarkan informasi yang didapatkan polisi dari tempat kejadian, warga di Kecamatan Siulak Mukai itu setempat dihebohkan karena sekitar pukul 09.00 WIB beruang madu liar masuk ke kampung dan rumah warga tersebut. Warga langsung melakukan pengepungan karena dinilai sudah membahayakan orang lain.
Dengan menggunakan tombak dan senjata tajam lainnya, lanjut Yudistira, warga melumpuhkan beruang malang itu hingga tewas. "Kondisi beruang sangat mengenaskan karena isi perut keluar penuh luka tusukan tombak," ujarnya.
Salah seorang staf BTNKS mengatakan, beruang itu adalah satwa liar yang dilindungi sehingga tidak bisa seenaknya saja dihabisi nyawanya.
Diketahui, beruang yang berada di luar habitatnya cenderung lebih agresif. Dan ada sejumlah penyebab yang membuat satwa liar terpaksa keluar dari habitatnya di hutan. Penyebab pertama adalah akibat perburuan satwa, dan yang kedua adalah terjadi kerusakan yang parah di habitatnya.
Sangat jarang satwa liar seperti beruang sampai masuk ke permukiman warga. Beruang tidak suka melihat manusia, biasanya ada ancaman yang membuat mereka keluar dari habitatnya.
"Secara prosedural, ketika ada hewan liar yang keluar dari habitat aslinya ke perkampungan maka warga harus melaporkannya ke BBKSDA," pungkasnya staf BTNKS tersebut.
(nag)