Irjen Pol Anton Charliyan Siap Maju Pilgub Jabar 2018

Kamis, 05 Oktober 2017 - 16:46 WIB
Irjen Pol Anton Charliyan...
Irjen Pol Anton Charliyan Siap Maju Pilgub Jabar 2018
A A A
BANDUNG - Di tengah-tengah dinamika politik menjelang Pilgub Jabar 2018 yang tak menentu, mantan Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan menyatakan kesiapannya maju ke ajang kontestasi Pilgub Jabar 2018.

Namun, sebagai sosok baru dalam percaturan Pilgub Jabar 2018, Anton mengaku tak ingin jemawa. Dia menyadari, untuk maju ke ajang pesta demokrasi tersebut membutuhkan dukungan masyarakat, khususnya kendaraan politik. Oleh karenanya, Anton menyatakan, akan menunggu respons parpol atas kesiapannya itu.

"Kan saya juga perlu dukungan politik dan sosial," ungkap Anton saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (5/10/2017).

Sebagai informasi, Anton memiliki kedekatan dengan PDIP. Hingga kini, PDIP belum memutuskan kandidat cagub/cawagub Jabar yang akan diusung di Pilgub Jabar 2018. Dengan kepemilikan 20 kursi di DPRD Jabar, PDIP dapat mengusung pasangan cagub/cawagub Jabar tanpa harus berkoalisi dengan parpol lainnya.

Diakui Anton, dirinya memang belum melakukan komunikasi khusus dengan PDIP terkait sikap politiknya itu. Namun, kata Anton, jika memang PDIP belum memiliki kandidat yang akan diusung di Pilgub Jabar 2018, dirinya akan menyambut baik.

"Saya hanya ucapkan terima kasih (jika memang didukung) sebagai seorang prajurit. Kalau pimpinan Polri atau Presiden merestui saya, ya saya siap. Tapi saya sementara ini sebagai prajurit dulu saja. Apa pun juga kalau anggota Polri dibidik partai terbesar dan berkuasa adalah kehormatan dan kebanggaan," kata Wakalemdiklat Polri tersebut.

Anton menegaskan, dirinya tak mau terlalu percaya diri terkait niatnya maju Pilgub Jabar 2018. Meskipun mengaku mendapat dorongan masyarakat untuk maju ke Pilgub Jabar 2018, Anton menginginkan dorongan tersebut datang dari semua pihak.

"Kalau saya tergantung pasar masyarakat. Kita tidak bisa menilai masyarakat karena baik menurut saya belum tentu baik untuk masyarakat. Kalau ada apresiasi, saya tersenyum saja. Saya menolak tidak bagus, memutus harapan orang tidak juga bagus, semua harus lengkap," tuturnya.

"Kita tidak ada legitimasi politik juga nggak bisa. Semua harus harmoni. Sekarang masyarakat mendukung, legitimasi mendukung, pimpinan enggak mendukung bisa diganjal. Mungkin diperlukan dukungan dari Polri karena Polri yang membesarkan juga nama saya," pungkas Anton.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1091 seconds (0.1#10.140)