2 Pendekar Silat Tewas Setelah Bentrok dengan Suporter Bola, Risma Berbelasungkawa

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban tawuran suporter bola dan perguruan silat, Minggu (1/10/2017) dini hari.

"Ya, saya atas nama Pemerintah Kota Surabaya dan warga Kota Surabaya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban meninggal," katanya seusai upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Risma mengaku pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan mengirimkan perwakilan ke rumah korban tawuran tersebut sebagai permintaan maaf. Risma juga mengimbau kepada semua pihak untuk tidak saling membalas.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya agar masalah ini diusut. Yang salah tetap salah. Agar tidak ada yang saling balas dendam," kata Risma.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser menambahkan, Risma telah menunjuk dua tim untuk pergi ke rumah duka. Masing-masing ke Bojonegoro dan Sukomanunggal. Tim inilah yang akan menyampaikan permohonan maaf dan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Yang ke Bojonegoro sudah diberangkat. Sedangkan untuk yang korban yang dari Surabaya juga langsung didatangi oleh tim Pemkot. Ada Wakapolrestabes, Kepala Dispora, dan juga dari perwakilan dari bagian Kesejahteraan Rakyat. Sedangkan yang ke Bojonegoro dipimpin oleh Kapolsek Tandes dan didampingi perwakilan dari Dispora dan Bagian Kesra," kata Fikser.

Diberitakan sebelumnya, suporter sepak bola terlibat tawuran dengan salah satu perkumpulan silat di Balongsari, Tandes, Surabaya, Minggu (1/10/2017) dini hari. Akibatnya, dua orang tewas.

Korban tewas adalah Muhammad Anis (22), warga Simo Pomahan, Kelurahan Suko Manunggal, serta Aris Eko Ristanto (25), warga Desa Tlogorejo, Kepoh Baru, Bojonegoro. Keduanya anggota perkumpulan silat. (Baca Juga: Bentrok dengan Suporter Bola, 2 Pendekar Silat Tewas(zik)