Hutan Dirambah, Harimau di TNBT Jambi Menghilang
A
A
A
JAMBI - Danrem 042/Garuda Putih Kolonel Inf Refrizal sangat khawatir melihat kondisi kawasan hutan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (30) (TNBT) yang ada di Kabupaten Tebo, Jambi.
Pasalnya, dari informasi yang diterima pihaknya, sudah separuh lebih hutan TNBT sudah dirambah oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Informasi terakhir yang saya terima, hutan di bukit 30 hanya tersisa 30 sampai 40 persen saja," tegas Danrem sebelum memaparkan materi Rapat Evaluasi Penanganan Karhutla di Kabupaten Tebo Wilayah Kodim 0416/Bungo Tebo Tahun 2017, di aula Pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo, Kamis (28/9/2017).
Menurutnya, perambahan tersebut terlihat dari sudah banyaknya aparat penegak hukum yang melakukan penangkapan barang bukti dan pelaku yang membawa kayu berbagai jenis.
"Sudah berapa banyak kendaraan jenis tronton yang diduga bermuatan hasil rambahan yang ditangkap, baik ditangkap petugas kehutanan, polisi maupun TNI," tukas Refrizal.
Bukan hanya perambah hutan saja yang dikhawatirkan Danrem, tapi keberadaan satwa atau hewan buas yang dilindungi dan masih hidup di kawasan TNBT.
"Seperti Harimau. Ini saya sedikit heran. Kemana keberadaan Harimau saat ini, sementara Bukit 30 sudah banyak dirambah," katanya lagi.
Bahkan, sambungnya, tidak pernah lagi terdengar ada manusia dimakan Harimau di Bukit 30. "Jadi heran saja, kemana Harimau di Bukit 30 hilangnya," pungkasnya.
Pasalnya, dari informasi yang diterima pihaknya, sudah separuh lebih hutan TNBT sudah dirambah oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Informasi terakhir yang saya terima, hutan di bukit 30 hanya tersisa 30 sampai 40 persen saja," tegas Danrem sebelum memaparkan materi Rapat Evaluasi Penanganan Karhutla di Kabupaten Tebo Wilayah Kodim 0416/Bungo Tebo Tahun 2017, di aula Pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo, Kamis (28/9/2017).
Menurutnya, perambahan tersebut terlihat dari sudah banyaknya aparat penegak hukum yang melakukan penangkapan barang bukti dan pelaku yang membawa kayu berbagai jenis.
"Sudah berapa banyak kendaraan jenis tronton yang diduga bermuatan hasil rambahan yang ditangkap, baik ditangkap petugas kehutanan, polisi maupun TNI," tukas Refrizal.
Bukan hanya perambah hutan saja yang dikhawatirkan Danrem, tapi keberadaan satwa atau hewan buas yang dilindungi dan masih hidup di kawasan TNBT.
"Seperti Harimau. Ini saya sedikit heran. Kemana keberadaan Harimau saat ini, sementara Bukit 30 sudah banyak dirambah," katanya lagi.
Bahkan, sambungnya, tidak pernah lagi terdengar ada manusia dimakan Harimau di Bukit 30. "Jadi heran saja, kemana Harimau di Bukit 30 hilangnya," pungkasnya.
(nag)